Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pasar Wisatawan Melimpah, Yogyakarta Mulai Perkuat Sektor Amenitas

image-gnews
Gerai bakpia di Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Gerai bakpia di Kota Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penjabat Walikota Yogyakarta Singgih Rahardjo menuturkan pergerakan wisatawan di Yogyakarta pada 2022 dan 2023 ini sudah tercatat melampaui mobilitas pada 2019 atau sebelum pandemi Covid-19 terjadi.

Besarnya pangsa pasar wisatawan di Yogyakarta saat ini, menurut Singgih, perlu diikuti dengan faktor amenitas pariwisata yang memadai.

Amenitas pariwisata

Amenitas merujuk berbagai fasilitas di luar akomodasi, seperti rumah makan, restoran, toko cinderamata dan oleh-oleh, hingga fasilitas umum seperti sarana ibadah, kesehatan, dan lainnya.

"Satu contoh amenitas yang penting seperti keberadaan pusat oleh-oleh, karena saat peak season (kunjungan wisata tinggi) ternyata banyak toko kita yang kehabisan stok, ini jangan sampai terjadi," kata Singgih di sela menghadiri peresmian gerai oleh oleh bakpia Tugu Jogja di Kota Yogyakarta, Jumat 27 Oktober 2023.

Singgih menuturkan, kultur belanja wisatawan domestik perlu dipahami pula oleh para pemilik gerai oleh-oleh. "Kita diuntungkan dengan kebiasaan kirco, kirnggo, kirmah wisatawan," kata Singgih.

Kirco merupakan kependekan dari mikir konco atau memikirkan teman, kirnggo kependekan mikir tonggo atau memikirkan tetangga, dan kirmah kependekan mikir omah alias memikirkan keluarga besar di rumah.

"Kebiasaan itu membuat wisatawan saat belanja oleh-oleh jumlahnya seringkali tidak hanya untuk dirinya, tapi juga orang dekatnya," kata Singgih.

"Padahal wisatawan yang datang langsung sendiri sudah cukup banyak, sehingga stok oleh-oleh mestinya selalu ditambah saat peak season di Yogya," imbuh Singgih.

Singgih yang juga Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta itu menambahkan, selain kebiasaan dan kebutuhan wisatawan, pelaku usaha oleh-oleh juga harus mempertimbangkan masalah pengiriman barang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kadang wisatawan jadi malas bawa belanjaannya jika pengiriman sulit, padahal mereka mau belanja banyak, jadi perlu ada kerjasama dengan jasa kurir untuk memudahkan itu," kata dia.

Pengakuan GI

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Keanggotaan Kadin DIY Robby Kusumaharta menuturkan sejumlah produk lokal Yogyakarta diuntungkan karena telah mendapatkan pengakuan indikasi geografis (GI atau Geographical Indications) dalam peta digital. Salah satunya makanan khas bakpia, selain batik nithik dan salak pondoh.

"Adanya pengakuan GI oleh-oleh khas Yogyakarta ini bisa diikuti dengan pemanfaatan layanan unaccompanied baggage yang kini disediakan maskapai, agar bisa terkirim dengan penerbangan yang sama. Terlebih Yogya punya airport international," imbuh Robby.

Hanya saja, Kadin DIY meminta pusat oleh-oleh yang berskala besar di Yogya juga bersedia melakukan proses hilirisasi produk. Terutama dengan industri industri kecil di sekitarnya, agar tak saling mematikan.

Pendiri Bakpia Kukus Tugu Jogja Rizka Wahyu Romadhona menuturkan, kuliner khas seperti bakpia masih menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang selama ini berkunjung di Yogya.

"Dari kuliner khas itu yang dikembangkan inovasi produknya agar semakin beragam dan banyak pilihan," kata dia.

Rizka mencontohkan Satu dalam satu gerai, wisatawan tak hanya bisa menjumpai bakpia. Namun juga bisa menemukan oleh-oleh khas Yogyakarta seperti cinderamata dari Dagadu, Jogja Pasaraya dan My Gelato.

Pilihan editor: Libur Akhir Pekan di Yogyakarta, Ada Jazz Rasa Wayang Orang di Konser More Than Jazz Art

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

14 jam lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

17 jam lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota


Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Spot wisata Kano Maritim Mangrove Baros di Bantul Yogyakarta. Dok. Pemda DIY
Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.