Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nilai Yen Jatuh jadi Alasan Wisatawan Pilih Liburan ke Jepang

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Pengunjung terlihat di pos 5 di lereng Gunung Fuji, gunung tertinggi di Jepang setinggi 3.776 meter di Fujiyoshida, Jepang, 9 September 2023. REUTERS/Mariko Katsumura
Pengunjung terlihat di pos 5 di lereng Gunung Fuji, gunung tertinggi di Jepang setinggi 3.776 meter di Fujiyoshida, Jepang, 9 September 2023. REUTERS/Mariko Katsumura
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wisatawan menyerbu Jepang tahun ini. Jumlah wisatawan di negara tersebut hampir mencapai tingkat sebelum pandemi menurut data resmi.

Dalam empat bulan berturut-turut sampai September, negara ini menyambut lebih dari 2 juta pengunjung internasional, demikian temuan Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO). Angka tersebut setara dengan lebih dari 96 persen angka wisatawan 2019 sebelum wabah COVID-19 yang menyebabkan pembatasan perjalanan di seluruh dunia.

Jatuhnya mata uang Jepang yen juga membuat destinasi yang terkenal mahal ini menjadi lebih terjangkau.

Pembatasan Covid-19 paling ketat

Jepang merupakan salah satu negara yang menerapkan pembatasan COVID-19 paling ketat di dunia dan merupakan salah satu negara terakhir yang mencabut pembatasan tersebut. Negara ini baru melanjutkan perjalanan bebas visa ke banyak negara pada tahun lalu dan semua kontrol yang tersisa dihapuskan pada Mei.

Meskipun pembatasan telah dicabut, negara ini juga tampaknya tidak siap menghadapi gelombang pertama wisatawan. Banyak toko tutup dan pekerja perhotelan sangat minim. Pengunjung juga awalnya hanya diizinkan bepergian dengan grup tur pribadi yang disetujui pemerintah.

Lebih terjangkau

Kini pengunjung kembali berdatangan, terutama karena anjloknya yen ke level terendah dalam 33 tahun. Jepang pun sebagai tempat liburan yang murah.

“Dengan inflasi di Amerika Serikat, segala sesuatu menjadi sangat mahal, dan jika datang ke sini, harganya jauh lebih murah,” kata John Hardisty, seorang turis dari Hawaii, saat berbelanja di Tokyo baru-baru ini, seperti dikutip Euronews. “Ini seperti perbedaan siang dan malam.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jumlah pengunjung yang datang dari Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Singapura mencapai rekor tertinggi pada September, kata JNTO. Wisatawan dari Meksiko merupakan rekor baru.

Overtourism di situs-situs terkenal

Masuknya kembali wisatawan memberikan tekanan pada situs-situs paling populer di Jepang. Gunung Fuji mengalami peningkatan dramatis dalam jumlah pengunjung yang menyebabkan polusi, masalah keamanan, dan isu tentang pembatasan akses. Banyaknya pendaki menimbulkan kekhawatiran akan kemacetan lalu lintas manusia di jalur pendakian lereng gunung.

“Wisata yang berlebihan (overtourism) juga menimbulkan banyak risiko, termasuk keselamatan para pendaki,” jelas Masatake Izumi, pejabat prefektur Yamanashi. “Misalnya, jika banyak orang terjebak dalam kemacetan lalu lintas manusia di bawah puncak, maka dapat terjadi benturan, jatuh, atau batu yang berjatuhan, yang dapat mengakibatkan kecelakaan serius. Ini adalah kemungkinan yang sangat mengkhawatirkan bagi kami."

Destinasi bebas keramaian

Daripada ramai-ramai mengunjungi tempat-tempat wisata di Jepang, cobalah memilih destinasi alternatif. Pada 2021, pulau terpencil Iriomote ditambahkan ke daftar situs Warisan Dunia UNESCO. Iriomote adalah bagian dari kepulauan 160 pulau subtropis di prefektur Okinawa di Laut Cina Timur.

Pulau ini adalah surga bagi pecinta alam, dengan lebih dari 90 persennya tertutup hutan tropis, dan merupakan rumah bagi hutan bakau terbesar di Jepang. Bukan hanya pantai-pantai yang indah, ada juga Air Terjun Mariudo yang menakjubkan, dan jalur pendakian yang rindang, semuanya jauh dari pariwisata massal.

Pilihan Editor: Tips Mengatasi Kendala Bahasa saat Traveling ke Jepang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

11 jam lalu

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Jumat 3 Mei 2024. Kedubes RI di Jepang
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Kansai International Airport merupakan bandara pertama di Jepang yang dibangun di tengah laut di atas pulau buatan. Bandara Kansai sengaja dibangun jauh dari pemukiman untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan yang akan timbul akibat aktivitas bandara, seperti polusi udara. jnto.org.au
Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara Internasional Kansai, masuk diurutan ketujuh bandara terbaik di Asia. businessinsider.com
Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.


Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Fuki Yamada berselebrasi usai mencetak gol Jepang ke gawang Uzbekistan di final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.


17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

1 hari lalu

Suasana arus mudik di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Sabtu 6 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.


Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, umumkan pensiun. Instageam
Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.


Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Pelatih Jepang Go Oiwa dan pelatih Uzbekistan Timur Kapadze menjelang final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?


Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 hari lalu

Timnas Jepang AFC U23 2024 di Qatar. (AFP/KARIM JAAFAR)
Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.