TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Thailand berencana menambah masa tinggal bebas visa bagi turis Rusia di negara itu dari 30 menjadi 90 hari. Penambahan masa tinggal ini dilakukan untuk meningkatkan pariwisata selama musim puncak liburan. Hal itu dikatakan Perdana Menteri Thailand yang baru terpilih Srettha Thavisin pada Sabtu, 14 Oktober 2023.
Menurut laporan Sputnik, Thavisin mengatakan bahwa Rusia adalah pasar yang besar bagi pariwisata Thailand. "Saya diberitahu bahwa, misalnya, di musim dingin ada banyak turis Rusia yang ingin tinggal di sini selama lebih dari 30 hari, namun masuk bebas visa untuk warga negara Rusia dibatasi hingga 30 hari. Kami akan mencoba memastikan turis Rusia dapat tinggal di Thailand bukan selama 30, tetapi selama 90 hari,” kata Thavisin pada pertemuan dengan perwakilan administrasi dan bisnis pariwisata di provinsi Phang-Nga, Thailand selatan.
Thailand juga akan mencoba meringankan aturan visa untuk negara-negara lain yang memiliki iklim lebih dingin, misalnya untuk Kazakhstan.
Berlaku mulai November hingga April
Aturan baru izin tinggal itu disebut mulai diberlakukan pada November. Pengunjung Rusia dapat memasuki Thailand tanpa visa dan tinggal di negara tersebut selama maksimal 90 hari hingga akhir April 2024, kata Menteri Pariwisata Sudawan Wangsuphakijkosol kepada wartawan di Bangkok.
Menurut data Kementerian Pariwisata dan Olahraga, turis Rusia merupakan salah satu dari lima besar wisatawan asing di negara tersebut. Hingga Agustus, sebanyak 923.113 orang Rusia mengunjungi Thailand, berada di peringkat kelima setelah wisatawan dari Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan dan India.
Baca juga:
Sekitar 1,5 juta orang Rusia melakukan perjalanan ke Thailand pada pra-pandemi 2019. Mereka menghabiskan sekitar $3,3 miliar (hampir Rp52 triliun), menjadikan mereka pembelanja terbesar ketiga, menurut data resmi.
Thailand mengandalkan kunjungan wisatawan asing untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Insiden penembakan baru-baru ini di pusat perbelanjaan Bangkok mungkin telah mengurangi daya tarik negara tersebut terhadap pengunjung asal Tiongkok, yang juga dapat masuk tanpa mengajukan visa terlebih dahulu.
Sekitar 590.000 pelancong Tiongkok masih mengkonfirmasi pemesanan penerbangan dan hotel ke Thailand pada 14 Oktober, turun dari 650.000 yang terdaftar sebelum penembakan, menurut Juru Bicara Pemerintah Chai Wacharonke.
Secara keseluruhan, Thailand diperkirakan akan menerima hingga 30 juta wisatawan asing tahun ini. Angka ini lebih dari dua kali lipat jumlah wisatawan pada 2022.
HINDUSTAN TIMES | NEW STRAIT TIMES
Pilihan Editor: WNA Bermasalah di Bali: Turis Rusia Kembali Dideportasi, Usulan Pencabutan VoA Sedang Dibahas