Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Pacu Jawi, Permainan Balap Sapi dari Tanah Datar yang Tarik Wisatawan Mancanegara

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Perlombaan pacu jawi di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Para joki berlari bersamaan dengan sapi dan tidak sedikit yang terjatuh. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Perlombaan pacu jawi di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat. Para joki berlari bersamaan dengan sapi dan tidak sedikit yang terjatuh. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kebudayaan Sumatera Barat menggelar Festival Budaya Takbenda 2023 di Kota Payakumbuh pada 12 sampai 17 Oktober 2023. Salah satu rangkaian kegiatannya adalah permainan anak nagari atau permainan daerah. Kali ini permainan daerah yang dihadirkan adalah pacu jawi.

Permainan pacu jawi sendiri sudah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda Sumatera Barat. Ada dua daerah yang sampai saat ini masih melestarikan permainan tersebut yakni Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh sekitarnya.

Pacu jawi juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Tidak sedikit wisatawan datang ke Sumatera Barat demi melihat pacu jawi.

Mirip Karapan Sapi

Persiapan sebelum memulai pacu jawi di Payakumbuh, Sumatra Barat, sapi dibawa menuju garis awal oleh para pemilik sapi. (TEMPO/Fachri Hamzah)

Pacu jawi atau balapan sapi di Sumatera Barat hampir sama dengan karapan sapi di Madura. Bedanya, pacu jawi dilakukan di tengah sawah yang akan ditanami padi. Lokasi pacu jawi tidak punya tempat khusus dan tetap, tergantung kondisi sawah. Penyelenggaran pacu jawi juga merupakan bentuk rasa syukur atas hasil panen yang didapatkan

Selain itu, pacu jawi yang ada di Kota Payakumbuh juga berbeda dengan Kabupaten Tanah Datar. Pacu jawi di Kota Payakumbuh hanya menggunakan satu sapi dan satu joki. Sedangkan di Kabupaten Tanah Datar dua sapi dan satu joki.

Pacu Jawi Payakumbuh

Tempo berkesempatan melihat pacu jawi yang ada di Kota Payakumbuh. Pacu jawi tersebut dilaksanakan di Kelurahan Koto Baru Payobasung, Payakumbuh Timur. Penyelenggaraan pacu jawinya dilaksanakan dua ronde yakni babak penyisihan dan final.

Berbeda dengan Tanah Datar, joki pacu jawi di Kota Payakumbuh tidak menaiki siket atau alat pengikat sapi. Joki pacu jawi di Kota Payakumbuh berlari mengikuti sapi, jika terjatuh maka dinyatakan gugur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau di Kabupaten Tanah Datar, joki menaiki siket dan ditarik oleh sapi. Dalam ajang pacu jawi tidak sedikit jokinya yang terjatuh, bahkan ada yang sampai cidera diinjak oleh sapi. 

Ketua Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) Luak Limo Puluah, Firmansyah mengatakan, olahraga pacu jawi sudah banyak diminati oleh anak muda. Sebab, hadiahnya sudah mulai besar seperti satu ekor kambing untuk juara pertama.

"Dulu hadiahnya cuman kain sarung. Sekarang sudah besar dan lumayan, karena itu anak muda sudah banyak yang tertarik," ucapnya saat diwawarancarai tempo.

Diselenggarakan 14 Kali Setahun

Firman melanjutkan, penyelenggaraan pacu jawi dilaksanakan 14 kali selama satu tahun di Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Semuanya tergantung ketersediaan lokasi pacu jawi.

Dia menerangkan, pacu jawi di Luak Lima Puluh punya perbedaan yang mendasar dengan Kabupaten Tanah Datar. Jika di Kabupaten Tanah Datar menggunakan sapi jantan, di Luak Lima Puluh menggunakan sapi betina. "Juga ada pembeda lainya. Joki di sini tidak menaiki siket atau pengikat sapi tetapi ikut berlari. Kalau di Tanah Datar sapi yang menarik jokinya," ujar Firman.

FACHRI HAMZAH 

Pilihan Editor: Tradisi Pacu Jawi Masuk Agenda Wisata Turis Asing

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


DPRD Sumatera Barat Desak Pemerintah Provinsi Evaluasi Tambang Emas Ilegal

1 hari lalu

Proses Evakuasi korban longsor tambang emas ilegal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada Jumat 27 September 2024. Foto : Masyarakat
DPRD Sumatera Barat Desak Pemerintah Provinsi Evaluasi Tambang Emas Ilegal

Ketua DPRD Sumatera Barat mendesak pemerintah provinsi mengevaluasi tambang emas ilegal itu juga untuk melindungi lingkungan.


Pria di Sumbar Kelola Judi Online Beromzet Rp 300 Juta per Bulan, Bagian dari Jaringan Kamboja

15 hari lalu

Ilustrasi Judi Online (Tempo)
Pria di Sumbar Kelola Judi Online Beromzet Rp 300 Juta per Bulan, Bagian dari Jaringan Kamboja

Fajri Anugrah yang awalnya pemain kemudian ditawari jadi pengelola judi online. Dikendalikan dari rumah dan terhubung dengan jaringan Kamboja.


Polda Sumbar dan Polresta Padang Lambat, KPAI Desak Bareskrim Tingkatkan Asistensi Kasus Afif Maulana

17 hari lalu

Suasana ekshumasi atau pembokaran makam Afif Maulana bocah 13  tahun di TPU Tanah Sirah, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis 8 Agustus 2024. Pembongkaran dan autopsi dilakukan oleh lima orang dokter forensik dari Perhimpunan Dokter Forensik Medikolegal Indonesia (PDFMI). Foto : TEMPO/Fachri Hamzah.
Polda Sumbar dan Polresta Padang Lambat, KPAI Desak Bareskrim Tingkatkan Asistensi Kasus Afif Maulana

Komisioner KPAI, Diyah Puspitarini mendatangi Bareskrim Mabes Polri minta asistensi kelanjutan kasus Afif Maulana.


IS akui Bunuh dan Perkosa Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

20 hari lalu

Indra Septiarwan (tengah) tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari digiring pihak kepolisian menjelang konferensi pers di Polres Padang Pariaman, 20 September 2024.  Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono menyampaikan, Indra mengaku telah melakukan pembunuhan dan pemerkosaan terhadap Nia Kurnia Sari. TEMPO/Fachri Hamzah
IS akui Bunuh dan Perkosa Nia Kurnia Sari, Gadis Penjual Gorengan di Pariaman

Polisi mengungkapkan tersangka IS telah mengaku membunuh Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.


Polisi Dalami Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari

20 hari lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Polisi Dalami Pelaku Lain di Kasus Pembunuhan Nia Kurnia Sari

Kepolisian Padang Pariaman akan melakukan penyelidikan untuk mengungkap kemungkinan adanya pelaku lain dalam pembunuhan Nia Kurnia Sari.


Kasus Pembunuhan Nia: Awal Kasus Kematian Gadis Penjual Gorengan hingga Penangkapan Pelaku

21 hari lalu

Kondisi terakhir tersangka pembunuhan Nia Kurnia Sari gadis penjual gorengan setelah ditangkap polisi, Kamis, 19 September 2024. TEMPO/Fachri Hamzah
Kasus Pembunuhan Nia: Awal Kasus Kematian Gadis Penjual Gorengan hingga Penangkapan Pelaku

Terduga pelaku pembunuhan Nia, gadis penjual gorengan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumbar berhasil ditangkap pada Kamis, 19 September 2024.


Profil Annisa Suci Ramadhani, Calon Tunggal Bupati Dharmasraya Lawan Kotak Kosong

21 hari lalu

Calon Bupati Annisa Suci Ramadhani dan calon wakil bupati  Leli Arni Dharmasraya. ANTARA
Profil Annisa Suci Ramadhani, Calon Tunggal Bupati Dharmasraya Lawan Kotak Kosong

Annisa Suci Ramadhani usia 34 tahun merupakan calon tunggal Bupati Dharmasraya Sumbar, melawan kotak kosong.


Pilkada Dharmasraya Akhirnya Hanya Diikuti Calon Tunggal, Meninggalkan Misteri

23 hari lalu

Jejak
Pilkada Dharmasraya Akhirnya Hanya Diikuti Calon Tunggal, Meninggalkan Misteri

Pengalihan dukungan PKS dan NasDem terhadap Adi-Romi membuat Pilkada Dharmasraya akhirnya hanya diikuti calon tunggal.


Belum Tuntas Kasus Pembunuhan Vina, Muncul Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan

24 hari lalu

Penemuan jasad Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu, 8 September 2024. Langgam/BPBD Padang Pariaman
Belum Tuntas Kasus Pembunuhan Vina, Muncul Pembunuhan Nia Gadis Penjual Gorengan

Belum tuntas kasus pembunuhan Vina, publik menyoroti pengungkapan pembunuhan Nia gadis penjual gorengan di Padang Pariaman.


Polda Sumbar Terus Buru Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

26 hari lalu

Penemuan jasad Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan di lahan perkebunan di Korong Pasa Gelombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Minggu, 8 September 2024. Langgam/BPBD Padang Pariaman
Polda Sumbar Terus Buru Pelaku Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman

Identitas pelaku pembunuhan Nia Kurnia Sari, gadis penjual gorengan, sudah mengerucut