Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Melihat Atraksi Gajah, Ini 4 Aktivitas Menarik di Taman Nasional Way Kambas

image-gnews
Wisatawan berjalan di kawasan Taman Nasional Way Kambas, Lampung, 2 Desember 2015. ANTARA FOTO
Wisatawan berjalan di kawasan Taman Nasional Way Kambas, Lampung, 2 Desember 2015. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas identik dengan menyaksikan kehidupan gajah dan berbagai pertunjukkan yang bisa mereka lakukan. Namun tidak hanya itu kita juga bisa melihat kehidupan berbagai satwa lain. Bahkan satwa-satwa ini hampir punah.  

Di antara hewan tersebut ialah harimau Sumatera dan badak Sumatera. Jangan lupa, ketika berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas, Anda juga wajib mencoba atraksi seru yaitu menyaksikan pertunjukan gajah, dikutip laman Indonesia Travel.

Tidak hanya itu, ada beragam kegiatan menarik lainnya yang bisa dilakukan di Taman Nasional Way Kambas. Dirangkum dari WayKambas.org, berikut ini adalah empat aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan saat berwisata ke Way Kambas.

1. Menyaksikan atraksi gajah pintar

Selain panorama alamnya yang indah dan asri, pengunjung dapat melihat beberapa atraksi menarik. Pengunjung bisa melihat dan berinteraksi dengan gajah di Pusat Latihan Gajah. Selain itu, pengunjung juga dapat melihat atraksi budaya si desa-desa sekitar Taman Nasional Way Kambas.

2. Melihat keanekaragaman satwa liar

Berdasarkan zoogeografis (daerah penyebaran satwa), Way Kambas termasuk ke dalam wilayah pembagian "oriental region" dan "sundaic subregion" yang kaya akan jenis satwa liar. Beberapa satwa liar yang ada di hutan Taman Nasional Way Kambas terdiri dari famili mamalia, aces, primata, burung, dan lain-lain. Salah satunya Anda dapat melihat dan belajar tentang kehidupan Badak Sumatera.

3. Mengamati ekosistem hutan

Taman Nasional Way Kambas terletak pada ketinggian antara nol hingga 59 meter dpl dengan topografi datar sampai dengan landai. Kawasan ini memiliki empat tipe ekosistem utama, yakni ekosistem hutan hujan dataran rendah, ekosistem hutan rawa, ekosistem mangrove, dan ekosistem hutan pantai.

Penciri utama dari keberadaan ekosistem tersebut ditandai dengan formasi vegetatis. Selain itu ada juga tipe-tipe ekosistem peralihan seperti ekosistem riparian. Ekosistem ini terbentuk dikarenakan terjadinya perubahan dari satu ekosistem ke ekosistem lainnya. Sebagai contoh adalah formasi vegetasi dari daerah darat ke air.

4. Melihat beragam jenis flora

Selain menyusuri sungai sambil melakukan pengamanan satwa, pengunjung juga dapat melihat beraneka macam tumbuhan. Adapun jenis flora yang terdapat di kawasan Taman Nasional Way Kambas antara lain ialah meranti, rengas, kiara, merbau, pulai, mahang, aren, serdang, metroxylon elatum, sempur, damar, keruing, dan puspa. Sementara aneka jenis semak termasuk cyrum sp, fimbrityllis sp, ipomea cemara pantai, ketapang, nyamplung, rhizopora, bruguiera, dan lain sebagainya. Itulah empat aktivitas menarik yang dapat Anda lakukan jika berkunjung ke Taman Nasional Way Kambas.

Pilihan Editor: Sandiaga Uno: Usut Kebakaran Taman Nasional Way Kambas

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harimau Sumatera Masuk Jerat Babi dan Mati, Luput Dijebak Pakai Kandang

15 jam lalu

Petugas BKSDA Sumbar sedang mengevakuasi harimau Sumatra yang mati terjerat, Kamis 15 Juli 2024. ANTARA/Yusrizal
Harimau Sumatera Masuk Jerat Babi dan Mati, Luput Dijebak Pakai Kandang

Seekor harimau yang satu kakinya buntung ditemukan mati dengan leher terjerat di Nagari Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Agam, Sumatera Barat.


Dokter Memanfaatkan Teknologi Apple Watch untuk Mendeteksi Detak Jantung Singa dan Gajah

41 hari lalu

Dokter di Australia menggunakan Apple Watch untuk mengukur detak jantung singa (Instagram/@jungle_doctor)
Dokter Memanfaatkan Teknologi Apple Watch untuk Mendeteksi Detak Jantung Singa dan Gajah

Chloe Buiting menilai pemanfaatan Apple Watch untuk mendeteksi detak jantung hewan sebagai bentuk konservasi.


Pagar Kejut Ilegal Tewaskan Gajah Sumatera, Chicco Jerikho Minta Pemerintah Tangani Serius

47 hari lalu

Chicco Jerikho. Foto: Instagram.
Pagar Kejut Ilegal Tewaskan Gajah Sumatera, Chicco Jerikho Minta Pemerintah Tangani Serius

Chicco Jerikho meminta pemerintah untuk mengambil tindakan serius dalam menangani kasus pemasangan pagar kejut ilegal


Harimau Terekam CCTV Masjid di Lubuk Selasih Sumbar, BKSDA Usir dengan Bunyi Meriam

56 hari lalu

Tangkapan layar dari rekaman CCTV yang dikirim ke salah satu akun sosial media daring di mana terlihat seekor harimau sumatera tengah berjalan di halaman Masjid Alisma Alius, Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumbar. ANTARA
Harimau Terekam CCTV Masjid di Lubuk Selasih Sumbar, BKSDA Usir dengan Bunyi Meriam

Seeker Harimau Sumatera terekam CCTV di kawasan Lubuk Selasih, Sumatera Barat. Diduga muncul karena habitatnya terganggu.


Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

58 hari lalu

Gajah-gajah saat menyiram wisatawan saat berkunjung ke Tangkahan di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Gajah-gajah tersebut digunakan bagi wisatawan untuk trekking keliling kawan ini. Tempo/Soetana Monang Hasibuan
Mengenal Tangkahan, Kawasan Ekowisata dan Konservasi Gajah di Taman Nasional Gunung Leuser Sumut

Tangkahan dijuluki sebagai The Hidden Paradise of North Sumatra, karena letaknya yang tersembunyi dengan keindahan alam yang masih alami,


Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

15 Mei 2024

Sejumlah aktivis konservasi yang tergabung dalam Seni Pertunjukan Kolaborasi Jalanan di Taman Braga, Bandung, Jawa Barat, 19 Mei 2023.  Mereka melakukan kampanye terkait konservasi satwa terancam punah di hari Endangered Species Day2023. TEMPO/Prima Mulia
Satwa Liar Cepat Musnah Akibat Pesatnya Pembangunan

37 persen populasi satwa liar diprediksi bakal punah pada 2050.


Warga Pelalawan Diduga Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Inderagiri Hilir

11 Mei 2024

Seekor Harimau Sumatra ditangkap karena dituding menyerang warga yang beraktivitas di sekitar TNGL, habitatnya. Foto: Istimewa
Warga Pelalawan Diduga Meninggal Diterkam Harimau Sumatera di Inderagiri Hilir

Menurut polisi, warga Pelalawan itu diduga diterkam Harimau Sumatera saat bekerja di Tanjung Simpang, Pelangiran, Indragiri Hilir.


Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

30 Maret 2024

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Publikasi Penelitian Harimau Jawa di Jurnal Ilmiah, Peneliti Sempat Sepelekan Temuan

Baru-baru ini ada publikasi hasil analisis pemeriksaan DNA dari sehelai rambut yang membuktikan keberadaan harimau jawa di Sukabumi, Jawa Barat.


Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

26 Maret 2024

Petugas mendeteksi bangkai gajah Sumatra (Elephas maximus sumatrensis) saat proses nekropsi di area perkebunan warga KM 35 Dusun Jabal Antara, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara, Senin 25 Maret 2024. Pembedahan gajah jantan yang diperkirakan berusia lima tahun tersebut untuk mengambil sejumlah sampel organ dalam tubuh gajah dan kotoran guna uji laboratorium untuk memudahkan proses penyelidikan penyebab kematian. ANTARA FOTO/Rahmad
Seekor Gajah Sumatera Ditemukan Mati di Aceh Utara, Ini Tindakan Polisi dan BKSDA

Gading gajah sumatera yang mati di pedalaman Aceh Utara itu telah hilang saat bangkainya ditemukan.


Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

25 Maret 2024

Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) beraktivitas di kandangnya di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) atau Solo Zoo, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 3 Juni 2020. Kredit: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Cara BRIN Meneliti Jejak Harimau Jawa di Sukabumi, Spesies yang Dikategorikan Punah Selama 40 Tahun

Peneliti BRIN menelisik DNA pada temuan rambut yang diduga milik Harimau Jawa, hewan yang dkategorikan punah sejak puluha tahun lalu.