Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyusuri Kehidupan Kaisar Tiongkok di Forbidden City

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, 5 Mei 2018. Istana bersejarah ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan domestik atau pun mancanegara. ANTARA/Zabur Karuru
Wisatawan mengunjungi salah satu bangunan bagian dari situs bersejarah Kota Terlarang atau Forbidden City di Beijing, Tiongkok, 5 Mei 2018. Istana bersejarah ini menjadi tujuan wisata baik wisatawan domestik atau pun mancanegara. ANTARA/Zabur Karuru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Forbidden City terletak tepat di pusat kota Beijing, Cina. Kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menonjolkan arsitektur paling populer di dunia. 

Awalnya Forbidden City digunakan sebagai Istana Kekaisaran, pusat pemerintahan Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Disebut Forbidden City karena bangunan ini adalah kompleks istana kekaisaran. Pejabat pemerintah dan anggota keluarga kekaisaran pun hanya boleh mengakses area terbatas di kompleks tersebut.  

Detail Forbidden City
 

Luas Forbidden City mencapai 72 hektar dengan lebih dari sembilan ribu ruangan. Sebagai perbandingan, Forbidden City berukuran empat kali lipat Taj Mahal di India , yang sebagian besar terdiri dari taman. Luas bangunannya yang bahkan lebih besar dari Istana Versailles di Perancis.

Bangunan berbentuk persegi panjang ini adalah rumah bagi 24 kaisar dan keluarga mereka. Selain itu sebagai pusat upacara dan politik pemerintahan Tiongkok kuno selama 500 tahun.  

Dikelilingi oleh tembok luar setinggi 10 meter dan dikelilingi parit selebar 52 meter. Ada empat gerbang, yaitu Gerbang Wumen di selatan, Gerbang Shenwumen di utara, Gerbang  Xihuamen dan Donghuamen, di barat dan timur. Ada menara sudut yang terstruktur dengan indah dari empat sudut dinding luar.

Bangunannya dibangun dengan balok kayu, ukiran rumit, dan genteng kaca kuning yang khas. Arsitektur Forbidden City mencerminkan prinsip feng shui tradisional Tiongkok. Tata letaknya simetri sempurna, dengan poros tengah utara-selatan dirancang juga seluruh kota Beijing.

Istana-istana besar terbentang sepanjang poros, sedangkan aula-aula kecil berdiri di sisi barat dan timur. Semuanya ditata rapi dalam lima jalur utara-selatan, yaitu  Poros Tengah, Sayap Barat, Sayap Timur, Jalur Barat Luar, dan Jalur Luar Timur.

Untuk fungsinya berbeda, kompleks ini dibagi menjadi Pelataran Luar di selatan dan Pelataran Dalam di utara. Pelataran Luar digunakan untuk upacara kenegaraan, sedangkan Pelataran Dalam merupakan kawasan pemukiman, termasuk tiga istana pusat bagi kaisar dan permaisuri. Selain itu juga ada Taman Kekaisaran di bagian paling utara, yang memberikan pemandangan dan hiburan.

Ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah Kaisar Terakhir Tiongkok meninggalkan istana, istana ini kemudian menjadi museum yang dibuka untuk umum pada tahun 1925. Bangunan ini terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNSECO pada tahun 1987, dan merupakan kompleks istana kayu kuno terbesar dan paling terpelihara di dunia.

Kini pengunjung dapat menjelajahi halamannya yang luas, aula berornamen, dan pameran, sehingga memberi mereka kesempatan untuk mengintip masa lalu kekaisaran Tiongkok.  

Jika ingi mengenal warisan budaya Tiongkok, sebaiknya menghabiskan setengah hingga satu hari untuk mengunjungi Forbidden City. Setidaknya butuh dua hingga empat jam untuk menjelajahi istana-istana besar di sepanjang poros tengah. Sementara jika Anda tertarik untuk menjelajah lebih jauh di sayap barat dan timur, satu hari penuh sudah cukup untuk kunjungan menyeluruh.

TIMES OF INDIA | TRAVEL GUIDE OF CHINA

Pilihan editor: Menikmati Sajian Beragam Teh di dekat Kota Terlarang Beijing

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

7 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

13 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

22 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

31 hari lalu

Yerevan, Armenia. Unsplash.com/Alexander Popovkin
Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut


Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

32 hari lalu

Patan Durbar Square, Nepal. Unsplash.com/Aaron Santelices
Traveling ke Patan, Ini 5 Atraksi Menarik di Sana

Kalau tertarik mengunjungi Patan di Nepal, setiap sudutnya sangat menarik dieksplorasi dan mengkungkapkan sebuah cerita


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

38 hari lalu

Hegra, Arab Saudi. Unsplash.com/Hatem Boukhit
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

Kekayaan budaya, tradisi, dan sejarah Arab Saudi menyatu dengan keindahan alam yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan untuk wisatawan


Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

41 hari lalu

Situs Gunung Padang Akan Dipugar
Polemik Situs Gunung Padang, Berikut Sejarah dan Rute ke Sana

Jurnal online, Wiley Online Library umumkan tarik publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian Situs Gunung Padang. Bagaimana ke sana?


Mengintip Keunikan Kepulauan Galapagos yang Dijuluki Museum Hidup

45 hari lalu

Kepulauan Galapagos (Pixabay)
Mengintip Keunikan Kepulauan Galapagos yang Dijuluki Museum Hidup

Kepulauan Galapagos meraih predikat sebagai Situs Warisan Dunia pada 1976, Cagar Biosfer UNESCO pada 1984, dan Situs Ramsar pada 2001.


Jumlah Turis Naik, Tiket Masuk Kepulauan Galapagos Naik 100 Persen

45 hari lalu

Kepulauan Galapagos, Ekuador (Pixabay)
Jumlah Turis Naik, Tiket Masuk Kepulauan Galapagos Naik 100 Persen

Kenaikan tiket masuk bertujuan mengurangi dampak pariwisata berlebihan yang telah mengancam keseimbangan lingkungan Kepulauan Galapagos.


Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

16 Februari 2024

Danau Malawi. (Youtube.com/Malawi Travel)
Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

Baru-baru ini, Malawi menerapkan bebas visa masuk untuk 79 negara