TEMPO.CO, Yogyakarta - Sumbu Filosofi Yogyakarta telah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Dunia pada 18 September 2023. Sumbu Filosofi merupakan konsep tata ruang sarat filosofi yang dibuat raja pertama Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I pada abad ke-18.
Konsep tata ruang Yogyakarta dibuat berdasarkan konsepsi Jawa, membentang utara -selatan dalam satu garis lurus yang menghubungkan antara Panggung Krapyak- Keraton Yogyakarta - Tugu Pal Putih. Setelah ditetapkan sebagai Warisan Dunia, kawasan ini diperkirakan makin banyak dikunjungi wisatawan.
Wisatawan yang ingin menelusuri kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta bisa melakukannya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah menggunakan bus khusus yang disediakan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Bus khusus bernama Jogja Heritage Track (JHT) ini bisa diakses masyarakat umum maupun wisatawan secara gratis. Namun harus melakukan reservasi online terlebih dahulu mengingat kapasitas penumpang bus terbatas.
Terdapat dua bus JHT yang dioperasionalkan, yaitu bus Malioboro berwarna merah dan bus Keraton berwarna kuning. Masing-masing bus dapat menampung delapan peserta tur Sumbu Filosofi.
"Tur Sumbu Filosofi menggunakan Bus JHT ini menjadi satu upaya menarik masyarakat utamanya kalangan generasi muda baik mahasiswa, pelajar dan komunitas," kata Kepala Seksi Pengembangan Warisan Budaya Benda Dinas Kebudayaan DIY Agus Suwarto pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Agus menuturkan Bus JHT melayani tiga kali perjalanan pukul 09.00, 11.00 dan 13.00 WIB setiap Senin-Kamis. Pada Jumat, bus ini beroperasional pukul 08.00, 10.00 dan 14.00 WIB. Pada Sabtu, Bus JHT hanya melayani 2 kali perjalanan pada pukul 09.00 dan 11.00 WIB. Total bus JHT melayani 17 kali perjalanan selama Senin-Sabtu dengan target sebesar 1.360 track per tahun.
Agus menjelaskan rute yang ditempuh mulai dari Kantor Dinas Kebudayaan DIY-Tugu Pal Putih, Museum Sonobudoyo-Panggung Krapyak-Kantor Disbud DIY.
"Operasional Bus JHT ini juga didampingi empat edukator yang memiliki pengetahuan tentang Sumbu Filosofi dan penandanya termasuk pengayaan sejarah Yogyakarta," kata Agus.
Konsep tur yang dikelola Bidang Warisan Budaya Disbud DIY sejak 2022 lalu ini akan dikembangkan ke jalur atau poros lainnya seperti poros Mataram Kuno dan sebagainya ke depan.
Rute Bus JHT
Salah satu edukator Bus JHT, Ratna Wahyuningtyas memaparkan tur Sumbu Filosofi dibagi menjadi dua bagian, yakni sisi selatan dari Panggung Krapyak - Keraton Yogyakarta yang menggambarkan asal mula kehidupan manusia dan sisi utara dari Tugu Pal Putih sampai Keraton Yogyakarta yang menjadi simbol perjalanan spiritual manusia kembali kepada Sang Pencipta.
Rute tur Sumbu Filosofi diawali dari Kantor Disbud DIY melewati Tugu Pal Putih menuju Museum Sonobudoyo untuk melihat keraton, dilanjutkan menuju Panggung Krapyak sebelum akhirnya kembali ke kantor Disbud DIY.
Tur yang memakan waktu setidaknya 1,5 jam ini akan mengasyikkan dan menyenangkan. Peserta tur pulang dengan membawa bekal pengetahuan Sangkan Paraning Dumadi yang tercermin dalam Sumbu Filosofi Yogyakarta.
Falsafah Jawa Sangkan Paraning Dumadi atau daur hidup manusia tersirat dalam berbagai penanda di area Sumbu Filosofi. Jalan, bangunan, vegetasi dan kampung menjadi simbol tahapan dalam hidup manusia mulai dalam kandungan sampai meninggal dunia. Secara simbolis Sumbu Filosofi melambangkan keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Cerita Sultan HB X Soal Sumbu Filosofi Yogyakarta Yang Berhasil Jadi Warisan Budaya Dunia