Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unik, Museum di Turki Menyimpan 16.000 Rambut Wisatawan dari Seluruh Dunia

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Chez Galip Hair Museum (Instagram/@chez_galip)
Chez Galip Hair Museum (Instagram/@chez_galip)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pernah membayangkan sekumpulan rambut dipamerkan dalam museum? Di Turki, sebuah museum mengumpulkan rambut selama 38 tahun untuk dipamerkan di Chez Galip Hair Museum. Terletak di kota indah Avanos, Cappadocia, Turki, museum rambut ini jadi salah satu tempat wisata paling unik yang pernah ada.

Destinasi yang tidak biasa ini telah memancing rasa penasaran para pelancong dari seluruh dunia. Sebab, ini beda dari kebanyakan museum yang menyimpan artefak, lukisan, dan patung. Museum ini tercatat dalam Guinness Book of World Records pada 1998.

Sejarah Chez Galip Hair Museum

Ada cerita manis di balik Chez Galip Hair Museum dan koleksinya yang menarik. Bertahun-tahun yang lalu, ada seorang pembuat tembikar Turki bernama Galip Körükçü yang kesulitan berpisah dengan sahabatnya perempuannya yang akan pindah dari Avanos pada 1979. Dia ini memotong seikat rambutnya sebagai kenang-kenangan dan menggantungnya di dinding.

Koleksi sebanyak 16.000 dan terus bertambah

Cerita ini tersebar. Semua wanita yang mendengar tentang kisah sedih ini, datang ke tokonya, yang terletak di atas museum saat ini, dan menyumbangkan seikat rambut mereka. Beberapa dekade kemudian, lebih dari 16.000 (dan terus bertambah) wanita datang untuk menyumbangkan rambut mereka. Dengan banyaknya rambut dan cerita, satu-satunya solusi adalah dengan memiliki museum. Setiap sampel rambut yang disumbangkan dilengkapi dengan catatan dari donor.

Setiap permukaan museum, kecuali lantai, ditutupi dengan rambut sumbangan tersebut. Selain helaian rambut, ada yang meninggalkan catatan, dan ada pula foto. Semuanya kini telah menjadi bagian dari koleksi. Tapi ada yang bertanya-tanya, kenapa orang-orang, terutama perempuan, masih berbondong-bondong datang ke tempat ini bahkan setelah bertahun-tahun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Alasannya, dua kali setahun, di bulan Juni dan Desember, Galip memilih hari tertentu, dan orang pertama yang masuk ke toko di lantai atas boleh pergi ke museum dan memilih 10 sampel rambut yang beruntung. Masing-masing pemilik rambut yang beruntung ini mendapatkan liburan ke Cappadocia yang semua biayanya ditanggung. Selain itu, mereka juga dapat mengikuti kursus tembikar gratis langsung dari sang master.

Chez Galip Hair Museum di Turki ini jadi destinasi unik di antara banyaknya atraksi menarik di Turki. Tertarik ke sana? 

TIMES OF INDIA | DAILY SABAH

Pilihan Editor: 5 Tips Liburan ke Turki supaya Hemat dan Terhindar dari Penipuan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

20 jam lalu

Deretan foto para pendiri Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai, 20 Maret 2023. TEMPO/Mila Novita)
Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE


Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Salah satu sudut Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta yang tengah direvitalisasi hingga Juni 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.


Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

5 hari lalu

Museum of Islamic Art Qatar (Dok. Museum of Islamic Art)
Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

10 hari lalu

Patung Raja Ramses II terlihat dalam perjalanan ke Museum Agung Mesir di Kairo, Mesir 25 Januari 2018. REUTERS
Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

11 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

12 hari lalu

Wan Chai, Hong Kong. Unsplash.com/Letian Zhang
Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni


Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

13 hari lalu

Rumah Limas tampak depan. Rumah limas khas Palembang ini dibangun pada 1830. Saat ini rumah Limas menjadi koleksi Museum Balaputra Dewa. TEMPO/Parliza Hendrawan
Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.


Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

15 hari lalu

Ilustrasi digital nomad (Pixabay)
Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?