Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Kuliner Khas Maluku Utara, Ada Olahan Kepiting Darat

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Semangkok ikan kuah kuning di Pulau Kei, Maluku Tenggara. Tempo/Francisca Christy Rosana
Semangkok ikan kuah kuning di Pulau Kei, Maluku Tenggara. Tempo/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Maluku Utara, salah satu provinsi di Indonesia yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga memiliki kekayaan kuliner yang memikat.

Di sini, wisatawan dapat menemukan hidangan-hidangan lezat yang menggambarkan keanekaragaman budaya dan bahan makanan lokal. Berikut adalah beberapa kuliner khas Maluku Utara yang bisa dicicipi jika berkunjung ke sana.

Pupeda

Pupeda merupakan makanan yang mirip dengan papeda, yakni makanan khas Papua. Dilansir dari Good News From Indonesia makanan ini memiliki tekstur kental dan lengket dengan bahan dasar tepung sagu. Penduduk di Maluku Utara menjadikan pupeda sebagai makanan pokok. Biasanya dimakan bersama kuah mubara dan lauk ikan tongkol. Salah satu yang unik dari makanan ini adalah cara memakannya, karena tak seperti makanan pada umumnya. Pupeda membutuhkan alat seperti sumpit untuk menggulung pupeda, kemudian bisa menyeruputnya dengan kuah. Rasa yang muncul adalah gurih, legit, berpadu dengan kuah mubara dan ikan tongkol.

Sate Ambal

Sate Ambal adalah hidangan sate khas Maluku Utara yang terbuat dari daging sapi atau kambing yang dipotong kecil-kecil, kemudian ditusukkan dalam tusukan bambu, dan dipanggang dengan arang. Daging sate ini kemudian disajikan dengan bumbu kacang pedas yang nikmat. Sate Ambal memiliki tekstur lembut dan cita rasa yang kaya.

Ikan Kuah Kuning

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikan Kuah Kuning adalah hidangan ikan yang dimasak dengan kuah kuning khas Maluku Utara. Kuah kuning ini terbuat dari campuran santan, kunyit, jahe, bawang merah, bawang putih, dan berbagai rempah-rempah lainnya. Hidangan ini memiliki cita rasa yang gurih, pedas, dan harum.

Gatang Kenari

Mengutip celebes.co makanan ini berbahan dasar kepiting darat. Menurut penduduk setempat kepiting darat memiliki  rasa yang lebih gurih dan lembut bila dibandingkan dengan jenis kepiting lainnya. Namun penggunaan kepiting sebagai bahan masakan sudah dibatasi, karena populasi kepiting darat yang semakin sedikit.

Ikan Kuah Pala Banda

Kepulauan Maluku, termasuk Maluku Utara memang kaya akan rempah, sehingga tak heran jika masyarakat mengolah makanan dengan rempah yang melimpah. Masakan ini diolah dengan secara tradisional dengan bumbu khas ala Maluku. Bumbu yang biasanya dipakai seperti pala, rempah rempah, merica, cabe dan lain sebagainya. Untuk menyantapnya bisa bersama dengan nasi putih.

Pilihan editor: 4 Destinasi Wisata di Halmahera Maluku Utara: Ada Tanjung Tare hingga Gunung Ibu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

6 jam lalu

Foto udara Masjid Sultan Ternate di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu 20 Maret 2024. Masjid yang dibangun pada tahun 1606 di masa kekuasaan Sultan Saidi Barakati tersebut merupakan bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan Timur Nusantara dan menjadi salah satu tujuan wisata religi yang dikunjungi umat Islam saat bulan Ramadhan. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Profil Kota Ternate, Berdiri Sejak 27 April 1999 Sesuai UU Otonomi Daerah

Hari ini, 27 April 1999, adalah berdirinya Kota Ternate berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

10 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

11 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

12 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

14 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

16 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

16 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.


Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

18 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan. siascarr.com
Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.


Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

19 hari lalu

(Dari kanan ke kiri) Erick Tandjung Ketua Bidang Advokasi AJI Erick Tanjung, Anggota Dewan Pers Arif Zulkifli, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, dan Tenaga Ahli Hukum Dewan Pers Hendrayana, dalam Konferensi Pers untuk merespon kasus penganiayaan seorang wartawan oleh tiga angota TNI-AL Posal Panamboang, di Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Kamis, 28 Maret 2024. Konpers digelar di Gedung Dewan Pers, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin, 1 April 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.