Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keistimewaan Gedung Museum Nasional yang Berusia 245 Tahun

image-gnews
Halaman depan Museum Nasional yang beralamat di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Halaman depan Museum Nasional yang beralamat di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu, 17 September 2023. Tempo/M. Faiz Zaki
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Museum Nasional Indonesia kebakaran pada Sabtu, 16 September 2023. Kebakaran itu merusak gedung A dan gedung C. Kebakaran itu diduga berasal dari aktivitas proyek di Blok C.

Kepala Bidang Operasi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Suheri kebakaran diduga karena korsleting listrik di tempat yang banyak patung. “Tapi itu hanya dugaan sementara perlu ada penyelidikan lebih lanjut,” ujar Suheri.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya (BLU MCB) Ahmad Mahendra mengatakan kebakaran itu berdampak pada beberapa koleksi di ruang pameran. “Replika di bagian prasejarah terdampak. Kami akan melakukan pengukuran dampak lebih lanjut,” ujar Ahmad.

Menurut pengakuan Ahmad, koleksi pengambilan dari Belanda dipastikan tidak terdampak karena berada di lokasi yang jauh dari pusat kebakaran.

Sejarah Museum Nasional Indonesia

Dilansir dari Museumnasional.or.id, Museum Nasional berawal dari himpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (BG), didirikan oleh Pemerintah Belanda pada 24 April 1778.

Pada masa tersebut, di Eropa sedang terjadi revolusi intelektual. Imbasnya, di Belanda pada 1752 berdiri De Hollandsche Maatschappij der Wetenschappen (Perkumpulan Ilmiah Belanda). Hal itu mendorong orang-orang Belanda di Indonesia mendirikan organisasi sejenis.

BG merupakan himpunan atau lembaga yang bertujuan untuk melakukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, dari mulai biologi, fisika, sastra, sejarah, sampai etnologi.

Salah seorang pendiri lembaga tersebut, JCM Radermacher menyumbangkan rumahnya di Jalan Kalibesar untuk menampung koleksi benda budaya dan buku. Rumahnya itu menjadi cikal bakal berdirinya museum.

Mada masa pendudukan Inggris di Jawa pada 1811 sampai 1816, Letnan Gubernur Sir Thomas Stamford Raffles menjadi direktur BG dan membuat gedung baru di Jalan Majapahit nomor 3.

Jumlah koleksi BG kemudian semakin meningkat. Lalu pada 1862, pemerintah Hindia-Belanda kembali membangun gedung museum di Jl Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat. Gedung ini dibuka pada 1868.

Asal-usul Nama Museum Nasional dan Museum Gajah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dilansir dari museum.kemdikbud.go.id, Museum Nasional ini dikenal juga sebagai “Gedung Gajah” atau Museum Gajah karena terdapat patung gajah berbahan perunggu. Patung itu merupakan hadiah dari Raja Thailand, Raja Chulalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada 1871.

Nama Museum Nasional disematkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.092/ 0/1979 tertanggal 28 Mei 1979. Sebelumnya, nama Museum Nasional bernama Museum Pusat pada 1962.

Koleksi Museum Nasional Indonesia

Dilansir dari Museumnasional.or.id, Museum Nasional telah menyimpan 190.000-an benda-benda bernilai sejarah. Koleksi ini dibagi ke dalam tujuh kelompok, yakni Prasejarah, Arkeologi masa Klasik atau Hindu – Budha; Numismatik dan Heraldik; Keramik; Etnografi, Geografi, dan Sejarah.

Kompleks Museum Nasional dibangun di atas tanah seluas 26.500 meter persegi. Museum ini memiliki dua gedung. Gedung A digunakan untuk ruang pamer dan wahana Imersifa. Ruang Imersifa merupakan ruang baru imajinasi yang menampilkan sejarah Indonesia dalam konsep alam, masyarakat, sejarah, dan budaya dari masa ke masa.

Gedung B atau Gedung Arca, digunakan untuk pameran sekaligus kantor, ruang konferensi, laboratorium, ruang pameran temporer, area komersil, dan perpustakaan.

Gedung C merupakan ruang indoor untuk pemutaran film, pertunjukan drama, konser musik, seminar, kuliah umum, sosialisasi dan kegiatan seni lainnya.

Museum Nasional telah dilengkapi pula dengan gedung penyimpanan untuk menyimpan benda-benda budaya. Museum Nasional buka dari Senin sampai Minggu dengan tarif masuk Rp5.000

ANANDA BINTANG  l TM TEMPO.CO

Pilihan Editor: Pengelola Museum Nasional Belum Hitung Kerugian Material Akibat Kebakaran

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

13 jam lalu

Tim BPK wilayah VIII Banten saat melakukan observasi temuan arca di TNUK Pandeglang, Banten, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-BPK Wilayah VIII Banten
Batu Kepala Arca di Taman Nasional Ujung Kulon Peninggalan Hindu Saiwa, Apa Artinya?

Kajian atas temuan objek diduga cagar budaya penting untuk menguak sejarah tentang Taman Nasional Ujung Kulon dulunya seperti apa.


Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

5 hari lalu

Qutub Minar, Delhi, India. Unsplash.com/Akshat Jhingran
Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

Saat mengunjungi Qutub Minar, wisatawan akan langsung melihat pilar besi megah setinggi 7,2 meter


Khawatir Koleksi Arkeologi Diangkut BRIN, Masyarakat Barus Mengadu ke Jokowi

18 hari lalu

Gedung BJ Habibie, BRIN, Jakarta Pusat. Foto: Maria Fransisca Lahur
Khawatir Koleksi Arkeologi Diangkut BRIN, Masyarakat Barus Mengadu ke Jokowi

Dua kali surat dikirim ke Jokowi untuk minta bantuan hentikan rencana BRIN. Masyarakat Barus bersurat meski sudah bertemu Kepala BRIN di Jakarta.


BRIN Inisiasi Ekskavasi Arkeologi Sejarah dan Maritim di Situs Bumiayu dan Bongal

22 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko (tengah) dalam konferensi pers penemuan lukisan gua berusia 51.200 tahun, yang diadakan di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024. (ANTARA/Sean Filo Muhamad)
BRIN Inisiasi Ekskavasi Arkeologi Sejarah dan Maritim di Situs Bumiayu dan Bongal

Selain untuk preservasi warisan nenek moyang, ekskavasi ini untuk mengedukasi, membentuk, dan menciptakan generasi muda arkeolog Indonesia.


Tertimbun selama 2.000 Tahun, Pantai di Kota Kuno Italia Dibuka untuk Umum

28 hari lalu

Kota Kuno Herculaneum di Italia (Pixabay)
Tertimbun selama 2.000 Tahun, Pantai di Kota Kuno Italia Dibuka untuk Umum

Kota Herculaneum, dekat Pompeii, tertutup abu vulkanik setinggi tiga meter setelah Gunung Vesuvius meletus. Di dalamnya terdapat pantai.


BRIN Kukuh Koleksi Arkeologi Barus Harus Dipindah ke Cibinong, Apa Alasannya?

35 hari lalu

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, saat ditemui di Auditorium BRIN, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
BRIN Kukuh Koleksi Arkeologi Barus Harus Dipindah ke Cibinong, Apa Alasannya?

BRIN mengungkap rencananya yang lain untuk membangun museum baru untuk menampung semua koleksi dan aset negara yang masih tersebar di banyak daerah.


Jadi Sasaran Aksi Protes Aktivis Lingkungan, Stonehenge di Inggris Disemprot Cat Oranye

36 hari lalu

Monumen Stonehenge di Inggris disemprot cat berwarna oranye dalam video yang diunggah akun Just Stop Oil pada Rabu, 19 Juni 2024. (X/Just Stop Oil)
Jadi Sasaran Aksi Protes Aktivis Lingkungan, Stonehenge di Inggris Disemprot Cat Oranye

Stonehenge diperkirakan dibangun sekitar 5.000 tahun yang lalu di Dataran Salisbury. Kini monumen itu jadi daya tarik wisata utama Inggris.


Sejarah Barus, Kota Perdagangan di Sumatra Utara yang Tersohor di Dunia pada Abad ke-6

37 hari lalu

Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 24 Maret 2017 di Barus, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara (Dok. Yayasan Museum Barus Raya/MBR).
Sejarah Barus, Kota Perdagangan di Sumatra Utara yang Tersohor di Dunia pada Abad ke-6

Di masa jayanya, kapal-kapal asing silih berganti memasuki dan berlabuh di Barus untuk mengangkut kamper, kemenyan, dan emas.


Rencana BRIN Angkut Koleksi Arkeologi Barus ke Cibinong Diadang Masyarakat Setempat

37 hari lalu

Upaya pemindahan benda koleksi Laboratorium Arkeologi Barus di Jalan KH Zainul Arifin, Kelurahan Pasar Batu Gerigis, Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, oleh tim dari BRIN pada Senin, 6 Juni 2024. Upaya ini dihentikan oleh masyarakat setempat yang menolak pemindahan koleksi ke Cibinong tersebut. FOTO/Dok Yayasan MBR.
Rencana BRIN Angkut Koleksi Arkeologi Barus ke Cibinong Diadang Masyarakat Setempat

Tim BRIN sudah sempat datang bersama tiga truk ke Barus tapi harus balik kanan dengan tangan hampa pada 6 Juni 2024 lalu.


Yunani Tutup Semua Situs Wisata di Athena karena Gelombang Panas

43 hari lalu

Acropolis dan Parthenon terlihat diterangi dengan sistem pencahayaan baru di Athena, Yunani, 30 September 2020. Sistem pencahayaan baru di Acropolis dan Parthenon tersebut, yang menggunakan perlengkapan pencahayaan LED berdaya rendah, diluncurkan pada 30 September. Xinhua/Marios Lolos
Yunani Tutup Semua Situs Wisata di Athena karena Gelombang Panas

Situs-situs arkeologi terkenal di Yunani seperti Acropolis, Agora Kuno dan Pemakaman Kerameikos akan ditutup sementara karena gelombang panas.