Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Suku Terasing di Dunia, Tinggal di Hutan dan Ogah Tersentuh Dunia Luar

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Suku Sentinel tinggal di Pulau Sentinel Utara yang terletak di Samudra Hindia. Pulau yang memiliki luas 60 km persegi, sekitar 1.200 km dari daratan India. Pulau itu menjadi milik india sejak 1947, tapi diakui sebagai negara bagian yang berdaulat. movingshoe.com
Suku Sentinel tinggal di Pulau Sentinel Utara yang terletak di Samudra Hindia. Pulau yang memiliki luas 60 km persegi, sekitar 1.200 km dari daratan India. Pulau itu menjadi milik india sejak 1947, tapi diakui sebagai negara bagian yang berdaulat. movingshoe.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di Indonesia ada Suku Baduy yang mengisolasi diri dari dunia luar di era global saat ini. Di negara lain pun banyak kelompok masyarakat adat yang masih hidup dalam isolasi, menghindari kontak dengan dunia luar, dan sering kali menolaknya dengan keras. Jumlah yang diketahui ada sekitar 100, mungkin lebih. 

Komunitas-komunitas ini lebih memilih isolasi untuk melindungi tanah, budaya, dan kehidupan mereka. Campur tangan pihak luar sering dianggap ancaman.

Berikut beberapa suku paling terisolasi di dunia. 

1. Suku Sentinel, India

Sering dijuluki sebagai komunitas paling terisolasi di dunia, suku Sentinel juga dikenal sebagai penduduk yang sangat tertutup karena perlawanan keras mereka terhadap orang luar. Suku Sentinel atau Penduduk Pulau Sentinel Utara masih menjadi teka-teki linguistik. Bahasa asli mereka yang tidak diketahui bahkan oleh suku Andaman yang berkerabat di pulau-pulau terdekat.

Menurut perkiraan, populasi mereka saat ini mungkin berjumlah 50 hingga 200 orang, dan mereka bertahan hidup melalui perburuan, menggunakan kano untuk memancing, dan memilih metode berburu tradisional lainnya. Pulau ini menarik perhatian global pada 2018 ketika seorang misionaris Amerika, yang berkunjung secara ilegal, dibunuh oleh suku tersebut.

2. Yaifo, Papua Nugini

Berdasarkan catatan, ada sebanyak 40 suku yang belum tersentuh di Papua Nugini. Suku-suku ini sebagian besar mengikuti gaya hidup pemburu-pengumpul. Kontak mereka dengan dunia luar hampir nol atau sangat terbatas. Misalnya suku Yaifo yang umumnya menghindari kontak dengan pihak luar, hingga salah satu penjelajah Inggris berhasil menghubungi mereka, hilang saat melakukan ekspedisi tapi ternyata dia baik-baik saja.

Lalu, ada suku Korowai yang sama sekali tidak dikenal oleh para antropolog Barat selama berabad-abad, dan pertama kali ditemui pada 1970-an.

3. Kawahiva, Brasil

Dikenal juga sebagai "orang pendek" atau "orang berambut merah" oleh suku-suku di dekatnya, masyarakat Kawahiva terpaksa mengadopsi cara hidup nomaden dalam beberapa dekade terakhir karena penggundulan hutan di hutan hujan Amazon di Brasil. Sangat sedikit informasi yang tersedia tentang mereka karena mereka tidak pernah melakukan interaksi damai dengan pihak luar. Mereka bertahan hidup dengan berburu, mengumpulkan, dan mengumpulkan madu dari pohon. Kawahiva kemungkinan besar memiliki populasi tidak lebih dari 30 individu.

4. Moxihatetema, Brasil dan Venezuela

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dalam Cagar Alam Yanomam, hiduplah suku Moxihatetema. Mereka yang terdiri dari sekitar 100 orang yang memilih untuk memisahkan diri dari dunia luar, bahkan dari suku lain yang ada di Yanomami. Seperti suku lainnya, suku Moxihatetema juga menghadapi ancaman eksternal dari para penambang emas ilegal, yang operasinya menimbulkan kerusakan lingkungan pada ekosistem cagar alam. Mereka juga kadang memiliki kontak berdarah atau konflik dengan suku-suku pribumi lainnya.

5. Mashco Piro, Peru

Berdasarkan laporan yang ada, ada sekitar 15 suku yang belum tersentuh di Peru, termasuk Mashco Piro. Suku ini menghadapi bahaya kemajuan industri minyak dan penebangan kayu. Menurut laporan, Mashco Piro biasanya menjaga jarak dari orang luar, namun belakangan ini agak terlihat karena perpindahan. Mereka hidup secara tradisional dengan mengandalkan perburuan dan pengumpulan telur penyu untuk mencari nafkah. Pemerintah memperkirakan populasi mereka kurang dari 800 orang.

6. Ayoreo, Paraguay

Masyarakat Ayoreo hidup terisolasi di Chaco, hutan terbesar di Amerika Selatan di luar Amazon. Mereka pernah bertemu dengan buldoser, yang mereka gambarkan sebagai "binatang buas berkulit logam", dan mereka melawan dan melarikan diri penebangan hutan yang mereka anggap sebagai rumah mereka. Kini, masyarakat Ayoreo yang jumlahnya tidak diketahui terus hidup secara nomaden di hutan.

7. Awa, Brasil

Suku ini dikenal sebagai suku yang paling terancam punah di muka bumi. Ada sekitar 100 dari 600 anggota suku Awá yang masih mempertahankan gaya hidup nomaden di hutan hujan Amazon di sepanjang perbatasan Brasil-Peru. Laporan lebih lanjut menunjukkan bahwa mereka hampir selalu menghadapi bahaya kebakaran hutan dan pembalakan liar. Situasi yang mengerikan ini mendorong suku lain, Guajajara, mengambil tindakan sebagai "Penjaga Hutan" untuk melindungi mereka.

8. Orang Palawan, Filipina

Wilayah selatan Pulau Palawan di Filipina merupakan rumah bagi sekitar 40.000 orang Palawan. Anggota suku yang berada di pedalaman tetap terisolasi dengan kontak luar yang terbatas. Mereka melakukan perladangan berpindah agar peremajaan hutan terjadi secara alami. Namun mereka menghadapi ancaman dari penambangan terbuka dan penambangan terbuka dalam beberapa tahun terakhir.

TIMES OF INDIA | DISCOVER MAGAZINE

Pilihan Editor: Uniknya Hidup Suku Terasing di Pulau Sentinel, India

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penangkapan 5 Warga Masyarakat Adat Sihaporas Simalungun Dinilai Cacat Prosedur

1 jam lalu

Sejumlah massa yang tergabung dalam Aliansi Gerak Tutup TPL melakukan aksi di depan Kementerian Koordiator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu, 24 November 2021. Aksi tersebut menyampaikan tuntutan agar Kemenko Kemaritiman dan Investasi mencabut izin konsesi PT Toba Pulp Lestari (PT TPL) dari wilayah adat serta menghentikan kriminalisasi kepada masyarakat adat Tano Batak. TEMPO/Muhammad Hidayat
Penangkapan 5 Warga Masyarakat Adat Sihaporas Simalungun Dinilai Cacat Prosedur

Penggerebekan dan penangkapan anggota komunitas masyarakat adat Sihaporas Simalungun dinilai melanggar prosedur.


Masyarakat Adat Sihaporas Laporkan Anggota Polres Simalungun ke Komnas HAM

3 jam lalu

Tim Advokasi Masyarakat Nusantara melaporkan kasus dugaan penculikan masyarakat adat Sihaporas ke Komnas HAM, Jumat, 26 Juli 2024. Istimewa
Masyarakat Adat Sihaporas Laporkan Anggota Polres Simalungun ke Komnas HAM

Tim Advokasi Masyarakat Adat Nusantara mengadukan anggota Polres Simalungun atas penculikan dan penganiayaan masyarakat adat Sihaporas ke Komnas HAM.


Kasus Penculikan Warga Masyarakat Adat Sihaporas, Walhi Soroti Penyelesaian Konflik Agraria

1 hari lalu

Masyarakat Adat Sihaporas bersama kuasa hukum merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan menyikapi penculikan lima orang Masyarakat Adat Sihaporas. Foto: Istimewa
Kasus Penculikan Warga Masyarakat Adat Sihaporas, Walhi Soroti Penyelesaian Konflik Agraria

Walhi menilai kasus ini sebagai tindakan kekerasan terbuka yang dilakukan oleh negara dan perusahaan kepada masyarakat sihaporas.


Kapolres Simalungun Bantah 5 Orang Masyarakat Adat Sihaporas Diculik

2 hari lalu

Masyarakat Adat Sihaporas bersama kuasa hukum merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan menyikapi penculikan lima orang Masyarakat Adat Sihaporas. Foto: Istimewa
Kapolres Simalungun Bantah 5 Orang Masyarakat Adat Sihaporas Diculik

Kapolres Simalungun mengatakan, saat menangkap 5 orang masyarakat adat Sihaporas itu, anggotanya sudah menunjukkan identitas dan surat penangkapan.


AMAN Sebut 5 Masyarakat Adat Sihaporas yang Diculik Mengalami Memar Lebam

3 hari lalu

Masyarakat Adat Sihaporas bersama kuasa hukum merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan menyikapi penculikan lima orang Masyarakat Adat Sihaporas. Foto: AMAN
AMAN Sebut 5 Masyarakat Adat Sihaporas yang Diculik Mengalami Memar Lebam

Masyarakat adat keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita dari Sihaporas yang diculik saat ini berada di Polres Simalungun. Mereka mengalami memar lebam.


AMAN Sebut Masyarakat Adat Sihaporas Sempat Diancam oleh Karyawan PT Toba Pulp Lestari Sebelum Diculik

3 hari lalu

Masyarakat Adat Sihaporas bersama kuasa hukum merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan menyikapi penculikan lima orang Masyarakat Adat Sihaporas. Foto: Istimewa
AMAN Sebut Masyarakat Adat Sihaporas Sempat Diancam oleh Karyawan PT Toba Pulp Lestari Sebelum Diculik

AMAN mengatakan karyawan PT TPL sempat mengancam masyarakat adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita dari Sihaporas sebelum menculik.


PT Toba Pulp Lestari Bantah Culik 5 Orang Masyarakat Adat Sihaporas Sumatera Utara

4 hari lalu

Masyarakat Adat Sihaporas bersama kuasa hukum merumuskan langkah-langkah yang akan dilakukan menyikapi penculikan lima orang Masyarakat Adat Sihaporas. Foto: Istimewa
PT Toba Pulp Lestari Bantah Culik 5 Orang Masyarakat Adat Sihaporas Sumatera Utara

PT Toba Pulp Lestari (TPL) membantah yang menyebut perusahaannya menculik lima orang Masyarakat Adat Keturunan Ompu Mamontang Laut Ambarita.


Gerakan #AllEyesOnPapua Berlanjut, Suku Awyu dan Moi Serahkan Petisi Dukungan Publik ke MA

4 hari lalu

Suku Awyu dan Moi Serahkan Petisi Dukungan Publik ke MA (Koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua)
Gerakan #AllEyesOnPapua Berlanjut, Suku Awyu dan Moi Serahkan Petisi Dukungan Publik ke MA

Bersama masyarakat suku Awyu dan Moi Sigin, hadir juga beberapa figur publik dari beragam latar belakang.


Perbatasan Indonesia-Papua Nugini Rawan Dilintasi OPM, Ini Kata Prabowo

11 hari lalu

Menteri Pertahanan yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto sebelum bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 8 Juli 2024. Dalam keterangan persnya Prabowo akan menjalankan rekomendasi BPK saat masa peralihan ke pemerintahan.  TEMPO/Subekti.
Perbatasan Indonesia-Papua Nugini Rawan Dilintasi OPM, Ini Kata Prabowo

Prabowo menuturkan Papua Nugini menghormati kedaulatan wilayah Indonesia.


Prabowo Bilang akan Kunjungi Papua Nugini usai Dilantik Jadi Presiden

11 hari lalu

Menhan yang juga Presiden Terpilih Prabowo Subianto menyapa awak media sebelum bertemu dengan Presiden Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 8 Juli 2024. Dalam keterangan persnya Prabowo akan menjalankan rekomendasi BPK saat masa peralihan ke pemerintahan. TEMPO/Subekti
Prabowo Bilang akan Kunjungi Papua Nugini usai Dilantik Jadi Presiden

Prabowo mengatakan Jokowi telah membina hubungan baik dengan negara-negara tetangga, termasuk Papua Nugini.