TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa penumpang khususnya penerbangan jarak jauh tidak sabar untuk merebahkan kursi pesawat begitu duduk. Namun, penumpang yang duduk di belakangnya mungkin tidak akan senang saat Anda melakukan hal tersebut.
Akhir-akhir ini masalah merebahkan kursi pesawat menjadi perbincangan publik. Tak sedikit sesama penumpang yang akhirnya bertengkar karena masalah tersebut.
Seperti yang terjadi dalam penerbangan dari Paris ke Los Angeles beberapa waktu lalu. Seorang penumpang dalam penerbangan 12 jam itu mencegah wanita di depannya merebahkan kursinya dan meminta wanita itu menghormati orang yang duduk di belakang.
Aturan merebahkan kursi pesawat
Pakar etiket, Jo Bryant, mengungkapkan kapan tepatnya penumpang diperbolehkan untuk merebahkan kursi pesawat yang ditumpanginya. Menurutnya, sulit meminta penumpang di depan Anda untuk tidak merebahkan kursinya.
Mereka berhak merebahkan kursinya. Apalagi dalam penerbangan panjang, mereka membutuhkan kenyamanan. Jo mengatakan ada beberapa pertimbangan jika ingin merebahkan kuris persawat.
Pertama, jangan langsung merebahkan kursi setelah lepas landas. Selain itu, jangan merebahkan kursi saat makan atau minum. “Sebaiknya tunggu untuk menekan tombol hingga lampu kabin meredup dan waktu tenang penerbangan berlangsung," katanya.
Ketika waktu penerbangan mulai sibuk, seperti saat makan sebelum mendarat atau persiapan kedatangan. Jo menyarankan untuk mengembalikan posisi kursi ke posisi yang tegak. Hal ini untuk memberikan ruang yang cukup bagi semua orang di belakang Anda.
Jika penumpang yang duduk di depan merebahkan kursinya saat makan, biasanya awak kapal akan meminta mereka untuk memindahkan kursi ke posisi tegak. Penumpang juga harus duduk dalam posisi tegak untuk lepas landas dan mendarat demi alasan keamanan.
Etika lainnya di dalam pesawat
Selain tentang etika merebahkan kursi pesawat, Jo juga mengingatkan penumpang yang kerap menikmati segelas wine sebelum atau selama penerbangan. “Satu atau dua gelas saat keberangkatan tidak apa-apa, tetapi mencoba naik ke pesawat jika kondisi Anda lebih buruk adalah tindakan yang tidak menghormati penumpang lain dan kru," katanya.
Menurut Jo, jika Anda mengonsumsi alkohol, sebelum penerbangan dapat berisiko sakit atau tidak stabil saat bergerak di dalam kabin. Hal tersebut juga bisa mengganggu sesama penumpang, atau bisa ditolak untuk naik ke pesawat terbang.
EXPRESS UK
Pilihan editor: Hati-Hati, Begini Cara Menurunkan Sandaran Kursi Pesawat