TEMPO.CO, Jakarta - Penerbangan dari Manila, Filipina, ke Fukuoka, Jepang, harusnya ditempuh dalam waktu tiga jam. Tapi penumpang dalam penerbangan bertarif rendah Cebu Pacific Air harus berada di pesawat selama 11 jam, itu pun tak sampai ke tujuan malah kembali lagi ke Manila.
Pesawat tersebut membawa 125 penumpang ke Bandara Fukuoka dari Manila pada Senin, 4 September 2023, menurut surat kabar Jepang The Mainichi.
Data pelacakan di Flightradar24 menunjukkan bahwa Penerbangan 5J9 22 lepas landas dari Manila sekitar pukul 15:15 waktu lokal. Pesawat itu dijadwalkan mendarat sekitar tiga jam kemudian di Fukuoka yang memiliki perbedaan waktu satu jam lebih cepat dari Manila.
Namun wilayah udara setempat sangat padat sehingga mereka diminta untuk memutar di atas bandara dan mencoba lagi, menurut Mainichi yang mengutip kantor Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata di Fukuoka.
Karena kekhawatiran kehabisan bahan bakar pesawat, penerbangan Cebu Pacific Air dialihkan ke bandara di Kitakyushu, sebuah kota yang berjarak sekitar 37 mil (60 kilometer) dari Fukuoka. Data penerbangan menunjukkan 5J 922 berputar di atas Fukuoka beberapa kali sebelum akhirnya beralih ke Bandara Kitakyushu, dan mendarat sekitar pukul 20.30 waktu setempat.
Namun, para penumpang tidak dapat turun di Kitakyushu karena masalah prosedur bea cukai. Mereka juga tidak dapat kembali ke Fukuoka karena bandara di sana tutup pukul 10 malam. Bandara Fukuoka memberlakukan jam malam, hanya mengizinkan penerbangan antara pukul 07.00 dan 22.00 karena terletak di sebelah kawasan permukiman. Pihak berwenang khawatir kebisingan pesawat saat lepas landas dan kedatangan akan mengganggu.
CEB923 akhirnya meninggalkan Bandara Kitakyushu sekitar pukul 00:15 waktu setempat malam itu menuju Manila, menurut data penerbangan. Saat itu, penumpang dan awak pesawat sudah terjebak di dalam pesawat selama hampir delapan jam.
Data pelacakan menunjukkan penerbangan tersebut mendarat di Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila sekitar tiga jam kemudian. Artinya, penerbangan tiga jam itu berubah menjadi 11 jam, dan para penumpang bahkan tidak sampai ke tujuan.
Seorang penumpang yang mengambil video dalam penerbangan tersebut mengatakan kepada saluran TV Jepang IT! bahwa mereka putus asa dan kelelahan untuk bereaksi ketika mereka mendarat kembali di Manila.
"Ini pengalaman pertama saya. Saya baru tiba di Jepang, tapi saya terbang ke Manila lagi," kata mereka kepada televisi tersebut.
Dalam keterangannya kepada Insider, Cebu Pacific Air mengatakan penerbangan 5J 922 harus kembali ke Manila setelah dialihkan ke Kitakyushu pada Senin malam. Ketika para penumpang tiba kembali di Manila, maskapai penerbangan menyediakan akomodasi hotel, makanan, dan voucher pulang-pergi ke tujuan jarak pendek internasional mana pun, menurut pernyataan itu.
“Mereka juga ditawari opsi fleksibel termasuk memesan ulang penerbangan mereka secara gratis, menyimpan biaya penerbangan mereka ke Travel Fund, atau pengembalian uang,” demikan bunyi pernyataan itu.
Beberapa penumpang juga ditawari pilihan untuk terbang dengan pesawat dari maskapai lain, dan mereka menerimanya, dan sisanya menaiki penerbangan Cebu Pacific Air ke Fukuoka hari itu. “Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan oleh situasi ini,” tulis Cebu Pacific Air. “Kami meminta pengertian karena keselamatan adalah perhatian utama kami.”
INSIDER | MAINICHI
Pilihan Editor: Cara Menghindari Biaya Tambahan saat Naik Pesawat dari Maskapai Penerbangan Murah