Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makam Pendeta Andes Kuno Ditemukan, Dihiasi Keramik dan Segel

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Para arkeolog dari Proyek Arkeologi Pacopampa memegang potongan tembikar dari makam berusia 3.000 tahun yang diyakini merupakan penghormatan kepada pemimpin agama elit di negara Andean sekitar tiga milenium lalu, di Pacopampa, Peru, 26 Agustus 2023. Pendeta tersebut dimakamkan di bawah enam lapisan abu bercampur tanah hitam, dengan mangkuk keramik berhias dan segel yang menunjukkan cat tubuh ritual kuno yang digunakan untuk orang-orang elit. Ministry of Culture of Peru/Handout via REUTERS
Para arkeolog dari Proyek Arkeologi Pacopampa memegang potongan tembikar dari makam berusia 3.000 tahun yang diyakini merupakan penghormatan kepada pemimpin agama elit di negara Andean sekitar tiga milenium lalu, di Pacopampa, Peru, 26 Agustus 2023. Pendeta tersebut dimakamkan di bawah enam lapisan abu bercampur tanah hitam, dengan mangkuk keramik berhias dan segel yang menunjukkan cat tubuh ritual kuno yang digunakan untuk orang-orang elit. Ministry of Culture of Peru/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim arkeolog di Peru, Amerika Selatan, telah menemukan sebuah makam bersejarah. Mereka menemukan makam berusia 3.000 tahun yang diyakini sebagai tokoh agama terhormat dari masyarakat Andes kuno.

Makam itu adalah makam Pendeta Pacopampa, yang ditemukan di kawasan arkeologi dataran tinggi dengan nama yang sama. Letak makam itu tersembunyi di bawah lapisan kompleks yang terdiri dari enam lapisan abu bercampur dengan tanah gelap.

Menurut laporan yang beredar, terdapat mangkuk keramik dan segel yang menghiasi makam tersebut. Hal itu mengisyaratkan penggunaan cat tubuh saat upacara kuno. Biasanya penggunaan cat sering dikaitkan dengan individu yang memiliki status sosial tinggi.  

Merujuk pada hal tersebut, Kementerian Kebudayaan Peru mengeluarkan pernyataan bahwa ada dua segel yang ditempatkan di sepanjang pinggiran atas makam yang ditemukan tersebut. Segel itu berbentuk anjing laut berpenampilan antropomorfik menghadap ke arah timur, sedangkan anjing laut lainnya bermotif jaguar menghadap ke barat.

Proyek dilakukan sejak tahun 2005

Melalui upaya berkelanjutan dari Proyek Arkeologi Pacopampa, wawasan berharga tentang sejarah kuno Peru terus bermunculan. Hal ini tentu memberikan pencerahan tentang kehidupan dan tradisi tokoh-tokoh penting dari masa lalu.

Proyek Arkeologi Pacopampa memulai penelitiannya di kawasan ini pada tahun 2005. Mereka meyakini dari lapisan geologis menunjukkan bahwa pendeta tersebut pasti telah dimakamkan di sini sekitar tahun 1.200 SM.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya makam Lady of Pacopampa dan Priests of the Serpent Jaguar of Pacopampa, juga ditemukan masing-masing pada tahun 2009 dan 2015, selama hampir lima abad.  

Pemimin proyek, Yuji Seki, menggambarkan makam itu berukuran cukup besar, berdiameter hampir 2 meter dan kedalaman 1 meter.  Seki juga mencatat posisi unik dari penghuni laki-laki, yang berbaring telungkup dengan tubuh bagian atas diluruskan dan kaki disilangkan, sebuah postur penguburan yang tidak lazim.

Di makam tersebut juga ditemukan sejumlah artefak keramik utuh dan tulang yang menyerupai 'tupu'. Tulang seperti jarum berukuran besar yang digunakan oleh komunitas Andean kuno untuk mengamankan jubah wanita.

"Penemuan ini sangat menarik mengingat penghuni makam adalah laki-laki, yang menunjukkan bahwa individu tersebut memegang peran budaya dan kepemimpinan yang signifikan," kata Yuji Seki.

TIMES OF INDIA

Pilihan editorMenyambangi Makam Johannes van der Steur, Tokoh Kemanusiaan di Zaman Kolonial di Magelang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

21 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

22 hari lalu

Presiden Peru, Dina Boluarte. REUTERS/Angela Ponce
Dina Boluarte Beralasan Koleksi Jam Tangan Rolexnya Pinjam dari Teman

Dina Boluarte menyebut skandal jam tangan Rolex yang menjeratnya sebagai kebohongan dan tabir asap..


Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

24 hari lalu

Rolex Lady Datejust. (dok. Luxehouze)
Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.


6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

24 hari lalu

Presiden Peru, Dina Boluarte. REUTERS/Angela Ponce
6 Menteri Langsung Mundur Gara-gara Jam Tangan Rolex Presiden Peru, Ini Profil Dina Boluarte

Presiden Peru disorot rakyatnya karena gunakan jam tangan Rolex. Enam menteri langsung mundur. Ini profil Dina Boluarte.


Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

26 hari lalu

Polisi berjaga saat penggerebekan di kediaman Presiden Peru Dina Boluarte di Lima, Peru 30 Maret 2024. REUTERS/Stringer
Presiden Peru Digerebek Gara-gara Skandal Jam Rolex, Enam Menteri Mundur

Presiden Peru Dina Boluarte terlibat skandal suap jam tangan Rolex. Rumahnya digeledah polisi akhir pekan lalu.


Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

28 hari lalu

Polisi mendobrak pintu dalam penggerebekan di kediaman Presiden Peru, Dina Boluarte di Lima, Peru 30 Maret 2024.  video by Reuters
Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

32 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

34 hari lalu

Lanskap situs megalitik Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat. Facebook/Danny Hilman Natawidjaja
Piramida Purba di Gunung Padang, Begini Suara Kontra Arkeolog Asing

Arkeolog asal Singapura ini lega publikasi laporan penelitian situs Gunung Padang ditarik penerbit jurnal. Sebut kental pseudoarchaeological.


Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

34 hari lalu

Menhir situs megalitik Gunung Padang yang sudah terlilit akar di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Gunung Padang Piramida Tertua di Dunia Dicabut, Penelitinya: Saya Nyaman-nyaman Saja

Dia mengaku nyaman-nyaman saja saat pertama mendengar kepastian laporan penelitian situs Gunung Padang dicabut publikasinya dari jurnal ilmiah.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

37 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.