Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

New York ke London hanya 1,5 Jam dengan Pesawat Supersonik Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
AS2 akan menghilangkan kebisingan dan keborosan pada Concorde untuk layanan jet privat. Dok. Aerion
AS2 akan menghilangkan kebisingan dan keborosan pada Concorde untuk layanan jet privat. Dok. Aerion
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan antariksa Amerika Serikat NASA bakal mengoperasikan pesawat supersonik. Pesawat ini akan membawa penumpang komersial melakukan perjalanan dari New York ke London dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan waktu yang dibutuhkan untuk menonton film rata-rata dalam penerbangan.

NASA telah menjajaki studi kasus bisnis untuk perjalanan udara penumpang supersonik.

Jika studi pendahuluan ini menunjukkan hasil yang menjanjikan, pesawat tersebut akan meluncur melintasi Atlantik dengan kecepatan luar biasa sekitar 1.535 hingga 3.045 mil per jam (mph), dua kali lebih cepat dari kecepatan pesawat tempur F/A-18. 

Menurut NASA, fase berikutnya dari penelitian perjalanan udara berkecepatan tinggi kini sedang berlangsung.

Dua kontrak berdurasi 12 bulan diberikan kepada Boeing, Rolls-Royce, dan lainnya untuk membantu membuat konsep jet baru dan membangun peta jalan teknologi.

Awal musim panas ini, NASA menyelesaikan pesawat uji supersonik senyap X-59, yang dirancang untuk meredam ledakan soniknya sendiri; program yang akan menjadi inspirasi untuk proyek jet baru.

X-59 dijadwalkan melakukan uji terbang pertamanya akhir tahun ini.

"NASA baru berada pada tahap awal penelitian eksplorasi," kata juru bicara NASA Rob Margetta kepada DailyMail.com, 'Dan tidak mengembangkan pesawat semacam itu."

Jet penumpang tercepat di dunia saat ini, Concorde buatan Prancis dan Inggris, melakukan penerbangan cepat antara New York dan London pada tanggal 7 Februari 1996, melintasi Atlantik hanya dalam waktu 2 jam 52 menit dan 59 detik.

Sebagai perbandingan, pesawat besar standar saat ini terbang dengan kecepatan jelajah sekitar 600 mph,  sekitar 80 persen kecepatan suara.

Jet-jet ini dapat memakan waktu 5 jam atau lebih untuk menempuh perjalanan sejauh 3.461 mil dari New York ke London.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebaliknya, Concorde menikmati kecepatan jelajah maksimum 1.354 mph.

Namun jet Concorde sudah pensiun pada tahun 2003 menyusul kemerosotan dalam industri penerbangan komersial dan kecelakaan Concorde pada 2000.

NASA bahkan berharap dapat memangkas waktu penerbangan Concorde hingga hampir setengahnya.

Dalam pernyataan persnya, NASA mengatakan mereka berharap melihat penerbangan dari New York City ke London dipercepat hingga empat kali lebih cepat dari apa yang mungkin dilakukan saat ini.

Dari analisis bisnis mereka, badan tersebut percaya bahwa terdapat pasar penumpang potensial di 50 rute yang menghubungkan berbagai kota, dengan fokus pada penerbangan penyeberangan laut terlebih dahulu untuk meminimalkan hambatan peraturan.

Menurut manajer Proyek Teknologi Hipersonik NASA, Mary Jo Long-Davis, dua kontrak berdurasi 12 bulan yang mengeksplorasi kelayakan jet penumpang supersonik kemungkinan akan fokus pada pengurangan kebisingan saat lepas landas dan mendarat.

Baik Amerika Serikat maupun banyak negara lain melarang penerbangan supersonik melalui darat, dengan alasan polusi suara akibat ledakan sonik dan masalah lainnya.

Emisi dari ketinggian dan faktor lingkungan lainnya, kata Long-Davis kepada situs teknologi The Register, merupakan kekhawatiran awal yang penting untuk proyek baru mereka.

“Kami juga secara kolektif sadar akan perlunya mempertimbangkan keselamatan, efisiensi, ekonomi, dan sosial,” kata Long-Davis. "Penting untuk berinovasi secara bertanggung jawab sehingga kami memberikan manfaat bagi wisatawan dan tidak membahayakan lingkungan."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

16 jam lalu

Acara bedah buku
Guru Besar IPB Ungkap Sebab Industri Pesawat Terbang Tak Lanjut Berkembang di Indonesia

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Didin S Damanhuri, membeberkan alasan industri pesawat terbang tidak lanjut berkembang di Indonesia.


Daftar Diskon Epic Brand Day di Traveloka, Turkish Airlines hingga Ascott Hotel

18 jam lalu

Putri Titian memanfaatkan diskon akomodasi dan transportasi agar bisa berlibur hemat bersama keluarha. Foto: @bebeclub
Daftar Diskon Epic Brand Day di Traveloka, Turkish Airlines hingga Ascott Hotel

Traveloka menggelar diskon penerbangan dan hotel.


NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

1 hari lalu

Viper Moon rover. NASA
NASA Batalkan Proyek VIPER ke Bulan, Ilmuwan: Kesalahan yang Sangat Buruk

NASA batalkan misi dan putuskan jual VIPER. Cina bisa jadi selangkah lebih maju.


Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

1 hari lalu

Foto sisi terjauh bulan (kiri) terlihat memiliki kawah yang lebih banyak pada permukaannya. areavoices.com
Alasan NASA Stop VIPER, Misi Pencarian Air di Bulan yang Sudah Telan US$ 450 Juta

NASA mengakhiri pengembangan misi VIPER karena biayanya yang terlalu besar. Misi pencarian air di bulan itu berakhir pada 17 Juli 2024.


Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

1 hari lalu

Ilustrasi koper di kabin pesawat. Shutterstock
Ukuran Koper untuk Dibawa Masuk Kabin Pesawat

Tidak semua koper bisa dibawa ke kabin karena keterbatasan ruang. Selain ukuran, berat barang bawaan juga dibatasi.


11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

1 hari lalu

Merkurius Menciut
11 Fakta Merkurius yang Disebut Mengandung Berlian Berdiameter 15 Kilometer

Merkurius disebut-sebut mengandung berlian, ukurannya sangat besar, diameternya mencapai 15 km.


Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Presiden Israel, Isaac Herzog. SAUL LOEB/Pool via REUTERS
Presiden Israel Sempat Tertahan 40 Menit di Pesawat setelah Tiba di Paris, Ini Sebabnya

Presiden Israel Isaac Herzog dan delegasinya ditahan selama 40 menit saat mendarat bandara Paris Charles de Gaulle karena masalah keamanan


Diduga Selundupkan Paspor, 2 Warga Negara Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

2 hari lalu

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta merilis pengungkapan sindikat penyelundupan paspor  Malaysia ke Indonesia, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/AYU CIPTA
Diduga Selundupkan Paspor, 2 Warga Negara Malaysia Ditangkap Petugas Imigrasi Soekarno-Hatta

Pelaku diduga mencuri 12 paspor itu.


Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan puing-puing pesawat Saurya Airlines yang terbakar setelah tergelincir dari landasan saat lepas landas di Bandara Internasional Tribhuvan, di Kathmandu, Nepal, 24 Juli 2024. REUTERS/Navesh Chitrakar
Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal Tewaskan 18 Orang, Pilot Selamat

Sebanyak 18 orang tewas dalam kecelakaan pesawat Saurya Airlines di Ibu Kota Nepal, dengan sang poilot menjadi satu-satunya korban selamat


Bisakah Kelapa Diolah Menjadi Bahan Bakar Pesawat Seperti Keinginan Presiden Jokowi?

2 hari lalu

Ilustrasi minyak kelapa untuk  Bioavtur. antaranews.com
Bisakah Kelapa Diolah Menjadi Bahan Bakar Pesawat Seperti Keinginan Presiden Jokowi?

Kelapa dapat diolah dengan menghasilkan minyak kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar pesawat ramah lingkungan atau bioavtur.