TEMPO.CO, Jakarta - Spesies burung di Indonesia bertambah lagi yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Biologi berhasil menemukan burung endemik ini dengan nama burung Iriana Jokowi atau Myzomela irianawidodoae yang diambil dari nama Ibu Negara Indonesia.
Taman Burung Jaga Satwa TMII melakukan konservasi terhadap spesies baru burung asal pulau Rote tersebut.
"Burung ini dinamakan Myzomela irianawidodoae sebagai bentuk penghormatan dari salah satu peneliti BRIN Prof. Dewi Prawiradiraga untuk menghormati istri Presiden RI," kata Dokter Hewan Piter Kombo kepada media di Taman Burung Jagat Satwa Nusantara TMII, Jakarta, pada Selasa, 15 Agustus 2023.
"Salah satu penambahan jenis tersebut, yaitu Myzomela rote atau Myzomela irianawidodoae. Burung endemis Pulau Rote di kawasan NTT yang dideskripsikan oleh LIPI pada 2017," kata Head of Communication and Institutional Development Burung Indonesia, Ria Saryanthi pada 31 Mei 2018, seperti pernah diberitakan Tempo.co.
Presiden Jokowi melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Menteri Sekretaris Negara telah memberikan izin penggunaan nama Iriana Jokowi sebagai nama burung sesuai Surat Nomor B 1199/M.Sesneg/D-2/HL.01.00/12/2017 tertanggal 17 Desember 2017.
“Pemberian nama tersebut menjadi ungkapan dan penghargaan kepada Ibu Negara yang sangat memperhatikan kehidupan burung. Tidak hanya itu, dedikasi Ibu Negara dapat dijadikan panutan dan contoh dalam upaya melindungi serta menjaga lingkungan,” ujar Enny Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) LIPI, Sudarmonowati pada 23 Januari 2018.
Sayangnya, burung Iriana Jokowi terancam punah karena terjadinya kerusakan habitat atau alih fungsi lahan hutan. Selain itu, luas Pulau Rote yang sangat kecil dan tidak memiliki kawasan lindung juga menambah terancamnya burung jenis ini. Namun, burung ini telah dilindungi oleh Undang-Undang (UU) nomor 5/1990 dan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 7/1999.
Berdasarkan litbang.kemendagri,.go.id, menurut Peneliti Pusat Penelitian Biologi LIPI, Dewi M. Prawiradilaga burung Iriana Jokowi memiliki ukuran yang relatif kecil dengan panjang tubuh 11,8 centimeter dan berat badan 32,23 gram. Lalu, burung ini memiliki paruh sepanjang 1,79 centimeter, bentangan sayap 17,2 centimeter, panjang sayap 5,8 centimeter, panjang ekor 3,7 centimeter, dan tinggi kaki 1,67 centimeter.
Lebih lanjut, Dewi memaparkan karakteristik yang menonjol dari burung Iriana Jokowi. Burung ini memiliki paruh yang berwarna hitam, mata berwarna cokelat gelap, serta kaki dan jari berwarna hitam dengan bantalan kuku berwarna kuning. Selain itu, kombinasi warna burung ini juga sangat mengindahkan mata, yaitu terdapat bulu-bulu di bagian kepala sampai dada atas, tengkuk berwarna merah darah, kekang berwarna hitam, dan adanya garis hitam tipis di sekeliling mata.
Pita berwarna hitam pada pertengahan dada dan secara bertahap menjadi warna abu-abu dengan sapuan warna zaitun pada dada bawah, perut, paha, serta tungging juga menjadi hal menarik lainnya dari burung ini. Burung ini juga memiliki sayap berwarna hitam yang bercampur dengan abu-abu gelap. Selain itu, burung ini juga menjadi pemakan nektar dan serangga kecil sehingga berpotensi sebagai penyerbuk.
Di sisi lain, Dewi juga menjelaskan bahwa penemuan burung Iriana Jokowi memakan waktu lama yang dimulai dari pernyataan Forbes pada 1879. Barulah, pada 2017, tim LIPI dan tim peneliti National University of Singapore memublikasikan Myzomela irianawidodoae dalam jurnal ilmiah Treubia.
Pengunjung bisa melihat burung myzomela irianawidodoae dengan mengunjungi Taman Burung Jagat Satwa Nusantara TMII, yang buka setiap Senin hingga Jumat pukul 09.00 - 17.00 dan pukul 09.00 - 18.00 WIB saat akhir pekan dan Libur Nasional.
RACHEL FARAHDIBA R | MOH KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Spesies Burung di Indonesia Bertambah, Ada Nama Iriana Jokowi
