Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satwa Liar Bukan untuk Dipelihara di Rumah, Ini Kata Animal Curator Taman Safari

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi Harimau Bengal. Tigers World Com
Ilustrasi Harimau Bengal. Tigers World Com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memelihara satwa liar di rumah menjadi tren di kalangan orang berduit atau selebritas media sosial. Bukan hanya ular atau monyet, harimau dan beruang yang sudah langka pun jadi pilihan. Namun, merawat hewan-hewan tersebut tidaklah mudah.

Animal Curator Taman Safari Indonesia, Sharmy Prastiti, mengatakan bahwa seharusnya memelihara satwa liar tidak bisa dilakukan secara pribadi. “Harusnya orang tidak boleh memelihara satwa liar secara pribadi karena satwa liar itu tidak sama dengan satwa domestik,” kata dia dalam acara Ngopi Safari di Jakarta Aquarium Safari, Rabu, 9 Agustus 2023.

Dia mengatakan bahwa memelihara satwa liar di rumah menyalahi kaidah perawatan satwa liar itu sendiri. Beda halnya dengan kebun binatang atau pusat konservasi yang sudah memenuhi ketentuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia.

“Mereka (kebun binatang) sudah ada izin dari pemerintah, banyak hal yang harus dipenuhi dan tidak mudah membuat zoo,” kata dia.

Bukan hanya di rumah, Amy, sapaan Sharmy, mengatakan bahwa saat ini tren yang sama juga terlihat pada hotel. “Nggak tahu kenapa tiba-tiba lebih banyak seperti itu, sebenarnya tidak diperbolehkan,” kata dia.

Amy yang sudah tiga dekade bekerja di Taman Safari Indonesia mengatakan bahwa satwa liar tidak nyaman jika sering bersentuhan dengan manusia. Mereka bisa lebih mudah stres dan kondisi ini akan berpengaruh pada kesehatannya secara umum.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk memelihara satwa, baik liar maupun domestik, ada lima prinsip kesejahteraan hewan yang harus diperhatikan, yakni bebas dari rasa haus dan lapar; bebas dari rasa tidak nyaman; bebas dari rasa sakit, luka, dan penyakit; bebas dari mengekspresikan perilaku alaminya; serta bebas dari stres dan tekanan. Kelimanya lebih mudah dipenuhi pada satwa domestik, tetapi sulit untuk satwa liar.

“Kalau itu sudah tercapai semuanya pasti hewan itu nyaman karena habitat satwa liar itu begitu. Mereka harus berinteraksi, jadi harus diciptakan seperti habitat asli,” kata dia.

Itu sebabnya, Amy menegaskan agar tidak perlu memelihara satwa liar secara pribadi. “Nggak usah pelihara satwa liar. Anjing yang lucu aja bisa dipelihara, ngapain satwa liar?” kata dia. “Taruh di tempat layak yang memang sudah disiapkan (untuk satwa liar) saja,” Amy menegaskan.

Pilihan Editor: Viral Kabar Anak Harimau Alshad Ahmad Mati, Bagaimana Sebenarnya Aturan Memelihara Satwa Liar?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mas Dhito: Beritahu Kami Jika Ada Satwa Burung Butuh Treatment Ekstra

10 hari lalu

Mas Dhito: Beritahu Kami Jika Ada Satwa Burung Butuh Treatment Ekstra

Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen menjaga kelestarian satwa burung yang ada di Bumi Panjalu.


Kasus Harimau Tewaskan ART di Samarinda, Begini Syarat Pelihara Hewan Liar dan Ancaman Hukumannya

12 hari lalu

Ilustrasi harimau. Sumber: image/: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Kasus Harimau Tewaskan ART di Samarinda, Begini Syarat Pelihara Hewan Liar dan Ancaman Hukumannya

Tragedi harimau peliharaan yang menewaskan pekerja di Samarinda. Bagaimana syarat memelihara hewan liar dan konsekuensi hukumnya.


Saat Siswa SD di Gorontalo Belajar Ikut Lestarikan Habitat Burung Maleo

14 hari lalu

Siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo merayakan Hari Maleo Sedunia 2023, Selasa (21/11/2023). (ANTARA/HO-Debby Mano)
Saat Siswa SD di Gorontalo Belajar Ikut Lestarikan Habitat Burung Maleo

KLHK telah mencanangkan Hari Maleo Sedunia di Obyek Wisata Lombongo Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo.


Freeport Sumbang 20 Ribu Pohon Bambu ke Cagar Alam Pegunungan Cycloop

20 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Iriana Jokowi saat berkunjung ke Tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, 1 September 2022. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Freeport Sumbang 20 Ribu Pohon Bambu ke Cagar Alam Pegunungan Cycloop

PT Freeport Indonesia (PTFI) memberikan 20.000 bibit pohon bambu untuk perlindungan ekosistem Cagar Alam Pegunungan (CAP) Cycloop.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

35 hari lalu

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


4 Hal tentang Hari Hak Asasi Hewan Sedunia Diperingati Tiap 15 Oktober

52 hari lalu

Ilustrasi pasangan memiliki hewan peliharaan. Freepik.com/Lookstudio
4 Hal tentang Hari Hak Asasi Hewan Sedunia Diperingati Tiap 15 Oktober

Hari Hak Asasi Hewan Sedunia diperingati setiap 15 Oktober dengan Deklarasi Universal di UNESCO


Antisipasi Gajah Masuk Jalan Tol, HK Bangun Perlintasan Satwa di Ruas Pekanbaru dan Sigli

54 hari lalu

Perlintasan Satwa di Tol Pekanbaru - Dumai. Dok PT Hutama Karya
Antisipasi Gajah Masuk Jalan Tol, HK Bangun Perlintasan Satwa di Ruas Pekanbaru dan Sigli

PT Hutama Karya (Persero), sebagai pengelola Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) membangun perlintasan satwa yang terdiri dari gajah, simpanse, dan reptil yang berada di ruas Tol Pekanbaru - Dumai danTol Sigli - Banda Aceh.


Dimas, Banteng Taman Safari Indonesia II Prigen, Jadi Pejantan di Taman Nasional Baluran

57 hari lalu

Banteng Jawa atau Bos javanicus hasil pengembangbiakan exsitu Suaka Satwa Banteng Taman Nasional Baluran yang dilepasliarkan ke habitat alaminya di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 3 September 2020. (ANTARA/HO-KLHK)
Dimas, Banteng Taman Safari Indonesia II Prigen, Jadi Pejantan di Taman Nasional Baluran

Balai Taman Nasional Baluran Situbondo Jawa Timur menambah indukan jantan banteng dari Taman Safari Indonesia II Prigen dalam upaya pengembangbiakan.


Polda Sumut Tangkap Jaringan Internasional Perdagangan Satwa

30 September 2023

Anak orangutan kalimantan umur setahun bernama Logos sebelum dikirim dari Balai Besar KSDA Jawa Timur ke Kalimantan Tengah pada Jumat, 22 September 2023. Foto : dokumentasi BBKSDA Jawa Timur
Polda Sumut Tangkap Jaringan Internasional Perdagangan Satwa

Barang bukti yang diamankan dari perdagangan satwa berupa 2 ekor Orangutan Sumatera jantan dan betina yang diperkirakan masih berusia lima bulan.


Ragunan Buka Jam Berapa? Ini Jam Operasionalnya

26 September 2023

Pengunjung memadati Taman Satwa Ragunan, Jakarta Selatan, Ahad, 2 Juli 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Ragunan Buka Jam Berapa? Ini Jam Operasionalnya

Penting untuk mengetahui Ragunan buka jam berapa. Pasalnya, ada hari libur satwa yang sudah ditentukan. Berikut jam operasional Ragunan.