TEMPO.CO, Yogyakarta - ,Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta menyatakan saat ini tengah gencar membranding lima kampung wisata yang berlokasi tak jauh dari Jalan Malioboro. Branding kampung wisata itu salah satunya dengan menggelar Festival Kampung Wisata yang tahun 2023 ini dilakukan sebanyak enam kali dengan titik lokasi berbeda beda.
"Kota Yogya memiliki 25 kampung wisata, itu semua perlu dikupas dan diangkat keunikannya agar wisatawan tertarik," kata Kepala Dinpar Kota Yogya, Wahyu Hendratmoko, Selasa 8 Agustus 2023.
5 Kampung Wisata dengan Daya Tariknya
Di wilayah tengah, tak jauh dari Jalan Malioboro, misalnya. Terdapat sedikitnya lima kampung wisata yang saat ini dibranding melalui festival. Kelimanya adalah Kampung Wisata Pakualaman,
Sayidan, Gunung Ketur, Patangpuluhan, dan Gedongkiwo. Wahyu menuturkan kelima kampung yang dekat Malioboro itu masing masing memiliki daya tarik. Terutama bagi mereka yang hobi blusukan kampung.
"Lima kampung wisata ini selain memiliki peninggalan bangunan bersejarah juga memiliki ragam atraksi seni dan budaya, mulai dari tarian tradisional, jatilan dan pertunjukan musik," kata dia.
Kampung Wisata Pakualaman contohnya. Kampung ini merupakan penyangga kawasan objek wisata Keraton Kadipaten Pakualaman dan Museum TNI jalan Jendral Sudirman. Mengunjungi area Pakualaman, tak bisa dilepaskan dengan keberadaan Istana Kadipaten Puro Pakualaman dan Pangeran Natakusumo (Putra Sri Sultan Hamengkubuwono I) yang kemudian ditahtakan menjadi Pakualam I.
Kampus wisata Kauman Puro Pakualaman. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Kampung Wisata Pakualaman juga memiliki daya tarik dari seni Karawitan, Jemparingan (panahan tradisional), Kerajinan Batik tulis motif khas Puro Pakualaman, kerajinan berbahan dasar bambu, kuningan, kayu. Di area Pakualaman, wisatawan juga bisa mencoba kuliner setempat yang kerap ramai pengunjung. Seperti Gudeg Permata serta kawasan kuliner Sewandanan yang salah satunya terkenal dengan kuliner es krim rujak.
Selain Pakualaman, ada pula Kampung Wisata Sayidan yang berada di sepanjang bantaran Sungai Code bagian tengah. Atraksi dan daya tarik yang dikembangkan di antaranya juga berbasis air (sungai code) yaitu peraon dengan menggunakan perahu karet serta ban truk. Di Sayidan juga terdapat bangunan cagar budaya tempat ibadah warga Tiong Hoa yaitu Klenteng Gondomanan yang usianya sudah ratusan tahun.
Wahtu menuturkan, Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta juga telah menggandeng berbagai pihak untuk mendorong pariwisata Kota Yogya itu Seperti asosiasi biro perjanan atau Asita, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), dan perguruan tinggi untuk mendukung perkembangan kampung wisata. Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya eksistensi kampung wisata akan berlanjut berdasarkan kegiatan turun temurun yang menjadi unggulan di kampung itu.
Pilihan Editor: Yogya Kenalkan Kampung Suryatmajan di Timur Malioboro Jadi Kampung Wisata Mural