TEMPO.CO, Jakarta - Torbjorn C. Pedersen atau yang akrab disapa Thor akhirnya kembali ke rumah setelah melakukan perjalanan selama 10 tahun keliling dunia. Dalam waktu tersebut, dia mengklaim telah mengunjungi 203 negara tanpa naik pesawat terbang.
Lahir dari orang tua Skandinavia, Thor lahir di Denmark lalu ikut keluarganya pindah ke Amerika Serikat. Bertahun-tahun kemudian, dia kembali ke Denmark. Dia menyelesaikan sekolahnya di Denmark dan kemudian mendaftar untuk militer.
Perjalanan ini dimulai pada 10 Oktober 2013. Dia meninggalkan pekerjaan dan keluarganya demi menuntaskan misinya berkeliling dunia. Demi mencapai itu, dia membuat aturan perjalanan, di antaranya dia akan menghabiskan waktu setidaknya 24 jam di setiap negara yang ia datangi dan Thor tidak akan kembali ke rumah sebelum misinya tersebut selesai.
Thor juga telah mengatur biaya yang harus ia pakai untuk hidup selama perjalanannya yaitu US$20 atau sekitar 300 ribu per hari.
Perjalanan ini berawal ketika dia sedang melaksanakan tugas militer. Saat itu dia ditempatkan di bagian pengiriman dan logistik. Pekerjaan ini ternyata membantu dia dalam merencanakan perjalanannya sendiri.
Pada 2013, ia menerima email dari sang ayah berupa sebuah artikel yang memuat bahwa tidak ada seorang pun yang melakukan perjalanan keliling dunia tanpa menaiki pesawat terbang. Hal itu yang membuat Thor ingin mencobanya dan segera mempersiapkan perjalananya keliling dunia.
"Saya menyadari bahwa tidak ada seorang pun dalam sejarah yang pergi ke setiap negara di dunia tanpa terbang. Fakta itu sangat menarik minat saya dan melekat pada diri saya," kata Thor.
Thor melakukan perjalanannya dengan berjalan kaki, mobil, bus, kereta api dan menaiki 37 kapal kontainer. Dana yang ia habiskan selama perjalanannya didapatkan dari gaji selama ia bekerja di pengiriman dan juga dari beberapa orang yang bermurah hati menyumbangkan dana untuk perjalanannya.
Namun, perjalanannya tidak selamanya mulus. Thor pernah beberapa kali mengalami penundaan visa selama beberapa bulan di negara seperti Suriah, Iran, Nauru, dan Angola.
Tak hanya itu, Thor sempat mengalami serangan malaria serebral yang parah di Ghana, selamat dari badai hebat selama empat hari saat melintasi Samudera Atlantik dari Islandia ke Kanada, dan ia harus menjadwalkan banyak pelayaran karena banyak hal yang ia alami.
Rintangan terbesar yang Thor alami adalah pandemi Covid-19. Thor terjebak di Hong Kong selama dua tahun, sejak 2020. Saat itu masih tersisa sembilan negara lagi yang harus ia kunjungi.
"Itu adalah waktu terburuk dalam hidup saya sekaligus menjadi waktu terbaik dalam hidup saya," ujar Pedersen.
Dan setelah menghabiskan waktu yang panjang, akhirnya pada 5 Januari 2022, Pedersen kembali melanjutkan perjalanannya melintasi Samudera Pasifik. Hingga sampai ke negara terakhir Maladewa pada 24 Mei 2023 ditutup dengan kembali ke Denmark dengan berlayar.
DWI NUR AZIZAH I CNN | FIRSTPOST | PEOPLE
Pilihan Editor: Cerita Pilot Remaja Zara Rutherford Terbang Solo Keliling Dunia Selama 5 Bulan