Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bandara di Amerika Serikat Ini Larang Penjualan Minuman dalam Botol Plastik

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi air minum dalam botol plastik (Pixabay)
Ilustrasi air minum dalam botol plastik (Pixabay)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Toko-toko di Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat, dilarang menjual minuman dalam botol plastik sekali pakai. Larangan botol plastik mulai berlaku pada 30 Juni sebagai upaya untuk membantu lingkungan dan meminimalkan limbah. Namun, larangan itu tidak berlaku untuk air kemasan yang disajikan di dalam pesawat.

Sebagai gantinya, wisatawan dapat membeli air dalam wadah yang berkelanjutan, seperti aluminium atau kaca yang dapat didaur ulang. 

"Kami mendorong tamu kami untuk membantu kami mencapai tujuan menghilangkan sampah plastik di bandara dengan membawa botol air yang dapat digunakan kembali dan mengisinya di salah satu dari banyak stasiun hidrasi kami," kata CEO Bandara Dunia Los Angeles Justin Erbacci dalam sebuah pernyataan yang dikutip Travel and Leisure, Rabu, 2 Agustus 2023. 

Dalam pernyataan tersebut, disebutkan bahwa botol plastik sekali pakai yang berisi air murni non-karbonasi dan tanpa rasa, mata air, air mineral, air artesis, air sumur, air ledeng, dan air yang ditingkatkan elektrolit tunduk pada kebijakan tersebut.

Larangan itu baru diberlakukan pertengahan tahun ini. Namun, rencana untuk menghapus botol air plastik sekali pakai sudah ada sejak Juni 2021 ketika pemerintah daerah memutuskan untuk beralih. Mereka memberikan waktu bagi vendor dan bandara untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam persiapan untuk larangan.

Bandara juga telah memasang stasiun isi ulang botol air tambahan untuk membantu memenuhi permintaan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Krisis iklim adalah tantangan besar yang dihadapi kota kita, dan menghentikan secara bertahap botol air plastik sekali pakai di fasilitas LAWA (Los Angeles World Airports) adalah langkah penting untuk mengurangi jejak lingkungan kita dan melindungi kesehatan dan mata pencaharian semua Angelenos (sebutan untuk penduduk Los Angeles)," kata Walikota Los Angeles Karen Bass. dalam pernyataan.

Ini bukan pertama kalinya bandara California melarang penjualan botol plastik sekali pakai. Pada 2019, Bandara San Francisco melarang penjualan botol air plastik sekali pakai, dan memperluas larangan pada 2021 dengan memasukkan minuman tambahan seperti soda dan teh, menurut pernyataan dari bandara.

Banyak pelancong mulai membawa botol air yang dapat digunakan kembali dalam perjalanan mereka untuk menghemat uang, dan membantu lingkungan. 

Dalam beberapa tahun terakhir, bandara di seluruh dunia telah meningkatkan ketersediaan stasiun pengisian ulang botol air untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai. Di bandara tersibuk di dunia, Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta, ada lebih dari 50 stasiun isi ulang botol air, menurut sebuah perusahaan yang memproduksi komponen stasiun tersebut.

Pilihan Editor: Menparekraf Minta Singkirkan Sampah Plastik Demi Pariwisata Berkelanjutan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

9 hari lalu

Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan KH Abdullah Syafei, Kawasan Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2022. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan kendaraan bermotor menyumbang 47 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Ibu Kota sehingga akan dilakukan pembatasan lalu lintas kendaraan.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.


Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

10 hari lalu

Dua orang penyelam mengumpulkan sampah yang telah diambil dari dasar laut saat aksi bersih  pantai di Kota Ternate, Maluku Utara, Sabtu, 27 Januari 2024. Aksi yang digelar Gerakan Selamatkan Lingkungan Hidup yang melibatkan Polairud Polda Maluku Utara tersebut sebagai upaya melindungi ekosistem bawah laut dari pencemaran sampah sekaligus mengampanyekan laut bebas sampah plastik. ANTARA FOTO/Andri Saputra
Tantangan Besar Tema Hari Bumi 2024: Planet vs Plastics

Hari Bumi 2024 menyoroti masalah plastik, termasuk sampah plastik, dan mendorong aksi global melawan produksi plastik global yang tak terkendali.


Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

19 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

26 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

28 hari lalu

Petugas Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya menunjukkan sampah impor terpapar limbah asal Australia di Terminal Petikemas Surabaya, 9 Juli 2019. Sampah plastik itu tercampur ke dalam sampah kertas (waste paper) yang diimpor dari negara seperti Amerika Serikat (AS), Australia, Prancis, Jerman dan Hong Kong oleh sejumlah pabrik kertas untuk bahan baku kertas baru. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.


Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

34 hari lalu

Sampah sachet dari lima perusahaan mencemari perairan Jakarta. Foto Tim Brand Audit
Hasil Survey UI, ICEL dan Greenpeace Ingatkan Dampak Lingkungan Sampah Plastik Scahet dan Pouch

Dari total timbunan sampah plastik, ditaksir sekitar 14-16 persen itu berupa sachet dan pouch.


Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

36 hari lalu

Nelayan mendorong perahunya melewati tumpukan sampah plastik di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu 20 Maret 2024. Pantai Kedonganan dipadati sampah plastik kiriman yang terdampar terbawa arus laut yang mengganggu aktivitas warga dan nelayan setempat. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Prihatin Sampah Plastik, KFLHK Kampanye Gaya Hidup Lestari Melalui Green Ramadan

Sampah plastik mengancam kesehatan dan lingkungan. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi berkampanye melalui program Green Ramadan.


Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

37 hari lalu

Ha Long Bay Vietnam (Pixabay)
Wisatawan Protes Banyak Sampah Plastik di Ha Long Bay

Sampah plastik cenderung lebih banyak muncul di kawasan Ha Long Bay pada September hingga Mei, bertepatan dengan musim pariwisata.


Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

43 hari lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengecek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur, Senin (18/3/2024), yang direncanakan menjadi lokasi upacara HUT Ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. ANTARA/HO-Biro Humas Setjen Kemhan RI.
Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.


Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

44 hari lalu

Pekerja menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis 15 Februari 2024. Pembangunan PLTS tersebut untuk fase pertama sebesar 10 megawatt (MW) dari total kapasitas 50 MW yang akan menyuplai energi terbarukan untuk IKN dan akan beroperasi pada 29 Pebruari 2024. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Studi Terbaru: IKN Nusantara dan Wilayah Lain di Kalimantan Terancam Kekeringan Ekstrem pada 2050

Kajian peneliti BRIN menunjukkan potensi kekeringan esktrem di IKN Nusantara dan wilayah lainnya di Kalimantan pada 2033-2050. Dipicu perubahan iklim.