TEMPO.CO, Surakarta - Rencana Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang akan memulai revitalisasi Keraton Surakarta baru-baru ini menuai protes dari jajaran petinggi Lembaga Dewan Adat (LDA) keraton. Sebab dalam pelaksanaan proyek itu LDA merasa tidak dilibatkan. Hal itu dibenarkan Gibran di Balai Kota Solo, Selasa, 1 Agustus 2023.
Gibran Bocorkan Pertemuan dengan Lembaga Dewan Adat
Gibran mengatakan sudah menemui para petinggi LDA Keraton Surakarta untuk membicarakan protes itu tadi siang. "Dah. Cukup baik. (Rencana revitalisasi) bisa kita lanjutkan sesuai jadwal. Sesuai apa yang sudah kita rencanakan dari awal. Lancar semua," kata Gibran menjelaskan hasil pertemuannya dengan jajaran petinggi LDA Keraton Surakarta.
Munculnya protes dari LDA, menurut Gibran, karena ada miskomunikasi saat digelar rapat koordinasi tentang rencana pelaksanaan revitalisasi Keraton Surakarta sekitar pekan lalu. Saat rapat itu digelar, LDA Keraton Surakarta tidak diundang untuk ikut hadir dalam rapat.
"Dilibatkan, (LDA) dari dulu dilibatkan. Tapi mungkin kemarin ada miskomunikasi saja. Waktu tanda tangan (revitalisasi) kok (LDA) tidak diundang. Itu kan undangannya dari Kementerian (Kementerian PUPR), saya kan datangnya juga telat," katanya.
Gibran berharap semua pihak, baik Keraton Surakarta maupun LDA, bisa satu visi dan misi dengan program Pemerintah Kota Solo dalam merevitalisasi keraton. Menurutnya, Keraton Surakarta bersama LDA idealnya duduk bersama seperti pada saat islah di Loji Gandrung sebelumnya.
Sebagai informasi, LDA merupakan sekumpulam para kerabat Keraton Surakarta yang terdiri atas adik dan anak keturunan raja. Lembaga ini diketuai oleh adik kandung Raja Pakubuwono (PB) XIII Hangabehi, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng.
Permintaan Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta
Dihubungi melalui ponselnya, Ketua Eksekutif LDA Keraton Surakarta, Kanjeng Pangeran Eddy Wirabhumi juga membenarkan adanya pertemuan antara Gibran dan jajaran LDA Keraton Surakarta Selasa siang. Ia menyebut melalui pertemuan itu, pihak LDA sudah menyampaikan hal-hal yang dirisaukan LDA terkait rencana revitalisasi Keraton Surakarta.
"Kami hanya berharap dalam pelaksanaan revitalisasi nanti tidak meninggalkan persoalan seperti halnya revitalisasi yang pernah dilakukan sebelum-sebelumnya. Itu sudah kami sampaikan ke Mas Wali dan direspons dengan baik," kata Eddy. Eddy menyebut dari pertemuan itu pula, antara Gibran dengan LDA juga telah sepakat untuk melaksanakan rencana revitalisasi sesuai rencana.
"Sudah sepakat. Kita pahami bahwa revitalisasi itu nantinya akan dimulai dari alun-alun sebagai wajah atau muka dari keraton. Bahwa itu memang yang didahulukan. Yang penting itu kita memastikan bahwa nantinya revitalisasi itu tidak akan meninggalkan persoalan, termasuk ada kepastian terhadap para pedagang yang ikut mengais rejeki di kawasan Keraton Surakarta tetap dipikirkan," tutur Eddy.
Pilihan Editor: Revitalisasi Keraton Surakarta Dimulai Tahun Ini, Didanai APBN dan Hibah dari Uni Emirat Arab