Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waktu Terbaik Traveling ke New York dengan Harga Lebih Rendah dan Banyak Festival

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Brooklyn Bridge di New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Ana Lanza
Brooklyn Bridge di New York, Amerika Serikat. Unsplash.com/Ana Lanza
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kota New York menawarkan banyak hal untuk semua orang tanpa memandang usia atau minat. Menurut pendiri dan penasihat perjalaan Fora, Henley Vasquez, kota ini tempat meleburnya masakan, gaya arsitektr dan hal-hal yang harus dilakukan. 

Jika berencana traveling ke New York, perlu diingat bahwa waktu terbaik mengunjngi kota Big Apple itu pada apa yang Anda cari, baik itu cuaca bagus, lebih sedikit keramaian, atau harga lebih murah. Kota ini paling ramai dikunjungi akhir Mei hingga awal September dan November hingga Desember. Sedangkan dari Januari hingga Maret relatif sepi. 

Menurut penasihat perjalaan Rachel Soleil Lerch, waktu terbaik mengunjungi New York dengan pengunjung yang lebih kecil adalah pertengahan musim dingin (Januari dan Februari) dan akhir musim semi (akhir Maret hingga akhir April). Berkunjung pada waktu-waktu ini memberi Anda kesempatan luar biasa untuk mengalami Kota New York seperti penduduk setempat. 

Sementara waktu terbaik untuk mengunjungi New York untuk cuaca yang baik tergantung preferensi Anda. Jika menyukai musim panas Anda bisa menonyon konser di luar ruangan dan bisa berjalan ke mana saja. Di musim gugur udara lebih segar, wisawatan dapat ikut serta aktivitas luar ruangan dan bersantai di dalam restoran terbaik kota. 

Wisatawan yang sadar anggaran harus merencanakan untuk mengunjungi New York pada pertengahan hingga akhir musim dingin. Anda tidak hanya dapat memperoleh tarif hotel yang bagus, tetapi juga dapat menikmati tiket yang lebih murah ke tempat-tempat wisata seperti pertunjukan Broadway.

Tidak ingin menahan hawa dingin tetapi tetap ingin menikmati liburan yang terjangkau ke salah satu kota top Amerika? Jika jawabannya ya, pertimbangkan perjalanan akhir musim panas. “Penduduk setempat mencari istirahat dari panasnya kota, menciptakan lebih banyak ruang untuk bernapas (dan ruang berjalan kaki!) bagi pengunjung, menghasilkan tarif yang lebih menguntungkan,” kata Soleil Lerch,

Kota New York juga terkenal dengan banyak acara dan festival sepanjang tahun, yang menarik wisatawan dari seluruh dunia. Penggemar film dari segala usia harus merencanakan perjalanan mereka di sekitar festival film paling terkenal di kota ini seperti Festival Film Tribeca (yang diadakan setiap bulan Juni) dan Festival Film New York (yang diadakan setiap musim gugur).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di musim semi, wisatawan dapat mengagumi bunga sakura yang bermekaran sebagai bagian dari Festival Bunga Sakura Sakura Matsuri di Brooklyn Botanical Gardens. Penikmat kuliner, di sisi lain, dapat memilih untuk berkunjung pada bulan Oktober sehingga mereka dapat menghadiri Food Network New York City Wine & Food Festival yang terkenal.

Selama bulan-bulan musim panas dapat menikmati berbagai aktivitas luar ruangan, acara, dan konser, termasuk SummerStage, yang menawarkan hampir 80 konser gratis di Central Park dan taman lainnya di lima wilayah. Bryant Park juga akan menyelenggarakan lebih dari 20 pertunjukan outdoor gratis sebagai bagian dari program musim panas Picnic Performance. Penonton teater, di sisi lain, akan menyukai Shakespeare in The Park

Di musim liburan bersiaplah ada beragam program meriah, termasuk Penerangan Pohon Natal Rockefeller Center, pertunjukan lampu Natal yang luar biasa, pasar liburan yang ceria termasuk Bryant Park’s Winter Village dan Union Square’s Holiday Market.

TRAVEL + LEISURE

Pilihan editorAda Manhattan yang Sama Sekali Beda dengan Manhattan di New York

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PBB Buka Lowongan Kerja dan Relawan bagi Anak Muda, WNI Bisa Daftar

2 hari lalu

Logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di pintu di kantor pusatnya di New York, AS.[REUTERS]
PBB Buka Lowongan Kerja dan Relawan bagi Anak Muda, WNI Bisa Daftar

PBB membuka lowongan pekerjaan dan sukarelawan melalui program perekrutan bagi anak muda dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Pendaftaran dibuka hingga Agustus 2024.


Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN dan Tarik Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

Direktorat Jenderal Imigrasi  memberikan  pertama kali golden visa  kepada Samuel Altman, Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, FOTO : istimewa
Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN dan Tarik Wisatawan Mancanegara

Sandiaga mengatakan pemerintah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam kebijakan golden visa.


Lima Bahaya yang Sering Kali Diabaikan saat Traveling

3 hari lalu

Perempuan solo traveling. Freepik
Lima Bahaya yang Sering Kali Diabaikan saat Traveling

Meski persiapan sudah matang, bahaya bisa saja mengintai selama traveling mulai dari penipuan hingga bencana alam.


Yunani Gunakan Drone untuk Kontrol Kepadatan Kursi Berjemur di Pantai

4 hari lalu

Pantai di Yunani. Unsplash.com/Nick Karvounis
Yunani Gunakan Drone untuk Kontrol Kepadatan Kursi Berjemur di Pantai

Sebanyak 14 pantai di Yunani dipantau, perusahaan yang menyewakan kursi berjemur ilegal didenda sampai Rp6,2 miliar.


7 Negara di Asia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

4 hari lalu

Wisatawan mengantri untuk memasuki stasiun kereta Shanghai Hongqiao, saat kepadatan perjalanan Festival Musim Semi menjelang Tahun Baru Imlek, di Shanghai, Cina 5 Februari 2024. REUTERS/Nicoco Chan
7 Negara di Asia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

Berikut ini daftar negara di asia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Negara ini menawarkan destinasi liburan wisata alam hingga wisata kuliner.


4 Hal yang Bisa Memicu Konflik bila Bepergian dengan Teman

4 hari lalu

Ilustrasi traveling bersama teman.
4 Hal yang Bisa Memicu Konflik bila Bepergian dengan Teman

Jika bepergian dengan teman dan punya gaya traveling sama, perjalanan akan menyenangkan, mulus, dan mempererat hubungan. Bagaimana bila gaya berbeda?


Jauh dari Keramaian 6 Negara Eropa Ini Jarang Dikunjungi Wisatawan

4 hari lalu

Porto, Portugal. Unsplash.com/Annie Spratt
Jauh dari Keramaian 6 Negara Eropa Ini Jarang Dikunjungi Wisatawan

Negara-negara Eropa ini yang jarang dikunjungi wisatawan, namun menawarkan pengalaman klasik, dan kekayaan budaya Eropa


Di Batam Zoo Paradise, Wisatawan Bisa Lihat Domba Shaun the Sheep hingga Burung Emu Australia

5 hari lalu

Turis Singapura saat foto dengan alpaka di Batam Zoo Paradise, Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Di Batam Zoo Paradise, Wisatawan Bisa Lihat Domba Shaun the Sheep hingga Burung Emu Australia

Liburan di Batam Zoo Paradise, wisatawan tak hanya menyaksikan langsung dan berinteraksi dengan hewan lokal, tetapi juga terdapat berbagai jenis hewan luar negeri


Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

5 hari lalu

Qutub Minar, Delhi, India. Unsplash.com/Akshat Jhingran
Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

Saat mengunjungi Qutub Minar, wisatawan akan langsung melihat pilar besi megah setinggi 7,2 meter


Sandiaga Uno Dorong Yogyakarta Bisa Segera Masuk Jaring Kota Kreatif UNESCO

5 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II Sleman Yogyakarta Jumat 19 Juli 2024.  Tempo/Pribadi Wicaksono
Sandiaga Uno Dorong Yogyakarta Bisa Segera Masuk Jaring Kota Kreatif UNESCO

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar Kota Yogyakarta bisa segera masuk jaringan Kota Kreatif UNESCO.