TEMPO.CO, Jakarta - Larangan kapal pesiar bertambah luas. Jumat lalu, Pemerintah Kota Amsterdam mengumumkan bahwa mereka melarang kapal pesiar menurunkan penumpang di pusat kota atau berlabuh di terminal dekat pusat ibu kota Belanda itu. Larangan itu datang sebagai upaya terbaru pejabat kota untuk mengurangi tingginya volume turis yang datang ke kota setiap tahun dan untuk mencegah polusi udara.
Partai politik D66 di negara tersebut mengatakan dalam sebuah pengumuman pada Kamis bahwa mayoritas dewan kota memilih untuk mendukung proposal tersebut. Partai politik liberal memiliki fokus yang kuat untuk memerangi masalah iklim.
Baca juga:
"Kapal pesiar di pusat kota tidak sesuai dengan tugas Amsterdam memangkas jumlah wisatawan," kata ketua partai D66 Ilana Rooderkerk.
Rooderkerk juga baru-baru ini membandingkan turis kapal pesiar dengan sejenis "wabah belalang" ketika mereka turun dari kapal untuk menghabiskan waktu singkat di kota sekaligus.
Larangan tersebut merupakan langkah terbaru untuk membersihkan kota. Langkah-langkah sebelumnya termasuk membatasi penggunaan ganja di Red Light District kota dan meminta kepada para pelancong pria yang berencana mengadakan pesta bujangan mereka di sana agar tidak mengunjungi kota.
“Pengunjung tetap diterima, tetapi tidak jika mereka berperilaku buruk dan menyebabkan gangguan. Kemudian kami sebagai kota mengatakan: lebih baik tidak, menjauhlah,” kata Wakil Walikota Sofyan Mbarki dalam sebuah pernyataan awal tahun ini. “Agar kota kami tetap layak huni, kami sekarang memilih pembatasan daripada pertumbuhan yang tidak bertanggung jawab.”
Amsterdam diperkirakan akan menerima lebih dari 18 juta pengunjung semalam tahun ini. Pada 2025, jumlah tersebut dapat mencapai 23 juta, selain 24 juta hingga 25 juta hari kunjungan lainnya. Di bawah peraturan tahun 2021 yang disebut "Amsterdam Tourism in Balance", ketika jumlah pengunjung yang bermalam mencapai 18 juta, dewan dianggap wajib turun tangan.
Tujuan menurunkan tingkat polusi udara di Amsterdam adalah motivasi lain untuk mencegah kapal pesiar berlabuh di ibu kota, yang jumlahnya lebih dari 100 setiap tahun menurut BBC. Sebuah studi pada 2021 terhadap satu kapal pesiar berkapasitas 3.000 orang menemukan bahwa kapal itu menghasilkan tingkat nitrogen oksida yang sama dalam satu hari dengan 30.000 truk.
Dick de Graaff, direktur Cruise Port Amsterdam mengatakan bahwa 114 kapal dijadwalkan singgah di Amsterdam tahun ini, menurut Associated Press. Tahun depan mereka mengharapkan bisa sampai 130.
"Tidak ada penutupan terminal segera. Panggilan dewan adalah untuk merelokasi terminal - dan kami menunggu tindak lanjut dari anggota dewan untuk penyelidikan," tulisnya dalam email ke AP.
Amsterdam bukanlah tujuan wisata populer pertama di Eropa yang melarang kapal pesiar berlabuh di pelabuhan mereka. Venesia melarang kapal berlayar melalui pusat kota pada Juli 2021.
Tujuan kota Italia untuk memblokir kapal-kapal pesiar itu mirip dengan harapan Amsterdam: untuk melestarikan dan melindungi warisan lingkungan, seni, dan budaya Venesia, menurut pernyataan dari pemerintah saat itu melalui CNN.
PEOPLE | CNN
Pilihan Editor: Intip Isi Kapal Pesiar Terbesar di Dunia Icon of the Seas, Ada Tujuh Kolam dan Enam Seluncuran