TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ibu dan anak laki-laki yang melakukan perjalanan bersama dari Bandara Internasional Boston Logan, Amerika Serikat, mencoba membawa banyak pisau melalui keamanan pada Senin sore, 17 Juli 2023. Keberadaan pisau tersebut langsung terdeteksi Administrasi Keamanan Transportasi atau Transportation Security Administration (TSA) setempat ketika mereka hendak masuk ruang tunggu pesawat.
Pasangan ibu - anak itu diizinkan melanjutkan penerbangan ke Salt Lake City, Utah, setelah menyerahkan pisau ke Kepolisian Negara Bagian Massachusetts. Tidak ada tuntutan yang diajukan, kata Polisi MSP James D. DeAngelis dalam email yang dikutip USA Today.
Belum lama ini, TSA bandara tersebut juga menemukan seorang penumpang berusaha membawa pisau ninja melalui keamanan dalam barang bawaan mereka, pada Mei.
Pisau, kecuali pisau plastik atau pisau mentega berbilah bulat, termasuk barang yang terlarang dibawa ke kabin pesawat. Jika penumpang pesawat ingin membawanya, benda tersebut bisa dikemas dalam bagasi terdaftar. “Benda tajam apa pun dalam tas yang diperiksa harus dibungkus atau dikemas dengan aman untuk mencegah cedera pada petugas dan inspektur bagasi,” kata TSA di situs webnya.
Benda tajam lainnya yang tidak diperbolehkan dalam tas jinjing termasuk panah, gergaji, pedang, dan shuriken (throwing stars).
“Bahkan jika suatu barang diizinkan secara umum, barang tersebut dapat dikenakan pemeriksaan tambahan atau tidak diizinkan melalui pos pemeriksaan jika memicu alarm selama proses pemeriksaan atau menimbulkan masalah keamanan lainnya,” menurut situs web tersebut.
Pisau bukan satu-satunya jenis senjata yang coba dibawa oleh para pelancong melalui keamanan. Deteksi senjata api TSA sedang meningkat di negara tersebut. Petugas TSA menemukan 6.542 senjata api di pos pemeriksaan keamanan bandara di seluruh negeri pada 2022, meningkat dari 5.972 tahun sebelumnya, menurut rilis berita dari agensi tersebut.
USA TODAY | MASSLIVE
Pilihan Editor: Apa Saja Barang yang Dilarang Dibawa saat Naik Pesawat?
