Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Museum Diponegoro Tegalrejo, Merangkai Kisah Filosofi dan Sejarah Mengagumkan

image-gnews
Museum Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. jogjakota.go.id
Museum Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. jogjakota.go.id
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tegalrejo, sebuah desa kecil yang terletak di Jawa Tengah, menyimpan sebuah harta tak ternilai bagi para pecinta sejarah dan filosofi. Di tengah pesona alamnya yang menawan, desa ini menyimpan sebuah tempat yang mengajak pengunjungnya untuk menggali lebih dalam tentang kearifan lokal dan warisan budaya yang berharga. 

Museum Diponegoro Tegalrejo Sasana Wiratama di Yogyakarta, sebuah monumen yang penuh makna, telah menjadi tempat bersejarah bagi masyarakat lokal dan tujuan wisata menarik bagi para pencari pengetahuan. 

Filosofi Museum Diponegoro Tegalrejo

Filosofi Museum Diponegoro Tegalrejo tertanam dalam kearifan lokal dan nilai-nilai luhur yang melekat dalam masyarakat Jawa. Nama "Ponegoro" dipilih untuk menghormati sosok Pangeran Diponegoro, seorang pejuang legendaris yang berjuang melawan penjajahan Belanda pada abad ke-19. Museum ini diharapkan dapat menjadi cerminan dari semangat perjuangan dan kepahlawanan Pangeran Diponegoro, menginspirasi pengunjung untuk memiliki keberanian dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan hidup.

Diponegoro juga memiliki makna filosofis yang mendalam dalam bahasa Jawa. "Pon" bermakna "pahit" dan "Ngoro" berarti "harum". Filosofi ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan, kita akan mengalami pahit getir, namun dengan sikap bijaksana dan ketabahan hati, kita dapat menciptakan keharuman dan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain.

Sejarah Museum Ponegoro Tegalrejo

Museum Ponegoro Tegalrejo berdiri megah di tengah desa pada tahun 1975. Awalnya, bangunan ini merupakan rumah Pangeran Soerjo, seorang keturunan langsung dari Pangeran Diponegoro. Setelah melalui proses restorasi yang cermat, rumah tersebut diubah menjadi museum sebagai upaya melestarikan sejarah dan kebudayaan daerah.

Melangkah ke dalam museum ini, pengunjung akan disambut oleh koleksi-koleksi yang memukau. Terdapat artefak bersejarah, seperti senjata tradisional, perkakas pertanian, dan benda-benda berusia ratusan tahun yang menceritakan tentang kehidupan masyarakat pada masa lalu. Koleksi-koleksi tersebut menggambarkan perjalanan sejarah desa Tegalrejo dan peran pentingnya dalam perjuangan melawan penjajahan.

Menggali Kearifan Lokal dan Kebudayaan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum Ponegoro Tegalrejo bukan hanya sekadar tempat menyimpan benda-benda bersejarah, tetapi juga sebagai tempat bagi masyarakat lokal untuk memahami dan menghargai warisan budaya nenek moyang mereka.

Berbagai kegiatan budaya dan seni sering diadakan di museum ini, seperti pertunjukan wayang kulit, tari-tarian tradisional, dan pameran seni rupa. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga agar kearifan lokal tetap hidup dan diteruskan kepada generasi mendatang.

Selain itu, museum ini juga menyediakan program pendidikan bagi anak-anak dan remaja dari wilayah sekitar. Mereka diajak untuk mempelajari sejarah, seni, dan filosofi yang melekat dalam budaya Jawa. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan identitas budaya mereka dan membantu membangun rasa cinta terhadap warisan budaya bangsa.

Menarik Minat Wisatawan

Tidak hanya menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat lokal, Museum Pangeran Diponegoro Tegalrejo juga berhasil menarik minat para wisatawan dari berbagai penjuru. Para pengunjung dari dalam maupun luar negeri dapat menyaksikan secara langsung kehidupan dan sejarah desa, belajar tentang filosofi yang dalam, dan merasakan nuansa kehangatan masyarakat Jawa.

Dengan demikian, Museum Diponegoro Tegalrejo tidak hanya menjadi wadah pelestarian sejarah dan kebudayaan lokal, tetapi juga menjembatani antara generasi muda dengan warisan leluhur mereka. Pengalaman yang didapat di museum ini akan meninggalkan kesan mendalam bagi para pengunjung, mendorong mereka untuk menjaga dan menghormati warisan budaya yang menjadi identitas bangsa Indonesia.

Pilihan Editor: Tak Banyak Dikisahkan Pangeran Diponegoro dan Kuda Kyai Gentayu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

4 jam lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

5 jam lalu

Cravaticum di Zagreb, Kroasia. Instagram.com/cravaticum_museum
Museum Unik di Kroasia Ini Menampilkan Historis Dasi dan Simpul Ikatannya

Cravaticum - Museum Boutique of Cravat menjadi museum dasi pertama di dunia yang berada di Kroasia


7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

12 jam lalu

Seoul Land, Gwacheon, Korea Selatan. Instagram.com/@today_seoulland
7 Desintasi Wisata di Gwacheon Korea, Kampung Halaman Jin BTS

Kalau traveling ke Korea dan ingin jauh dari suasana metropilitan seperti di Seoul, bisa mengunjungi Gwacheon


Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

1 hari lalu

Laguna Pengklik Pantai Samas Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Laguna Pengklik di Pesisir Selatan Yogyakarta Tawarkan Wisata Naik Kano Berlatar Mangrove

Wisata Laguna Pengklik tercatat sebagai obyek wisata air dan konservasi pantai selatan Yogyakarta.


Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Periksa Saksi dan CCTV, Mahasiswa Yogya Tewas Kecelakaan Diduga Hindari Orang Bawa Senjata Tajam

Polisi mengungkap dugaan pemicu kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas pada Sabtu dini hari di Jalan Kusumanegara.


Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

1 hari lalu

Kampung Alien di Nanggulan Kulon Progo Yogyakarta. Dok. Istimewa
Selain Kampung UFO, Yogyakarta Punya Kampung Alien yang Punya Program Edukasi Astronomi

Kampung Alien di Kembang Nanggulan Kulon Progo itu terinspirasi dari cerita warga turun-temurun yang pernah melihat fenomena langit di daerah itu.


Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

1 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan motor. all-free-download.com
Polres Kota Yogyakarta Selidiki Mahasiswa Tewas Kecelakaan karena Diduga Hindari Klitih

Polres Kota Yogyakarta tengah menyelidiki viralnya kasus kecelakaan tunggal yang menyebabkan seorang mahasiswi tewas Sabtu dini hari 20 Juli 2024.


Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

1 hari lalu

Partai Golkar resmi memberikan surat tugas kepada Afnan Hadikusumo (kanan) sebagai calon Wali Kota Yogyakarta untuk berlaga di Pilkada Kota Yogyakarta 2024. Dok.istimewa
Cucu Pendiri Muhammadiyah Kantongi Surat Tugas Golkar Maju Calon Walikota Yogyakarta

Afnan, cucu pendiri Muhammadiyah, sebelumnya bersaing ketat dengan sejumlah kandidat dalam memperebutkan rekomendasi Golkar.


5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

2 hari lalu

Festival Layang-layang Internasional atau Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Yogyakarta. Dok.istimewa
5 Hal Menarik di Jogja International Kite Festival di Pantai Parangkusumo Akhir Pekan Ini

Festival Layang Layang Internasional atau Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 bakal digelar Sabtu-Minggu, 27-28 Juli di Pantai Parangkusumo, Bantul Yogyakarta.


Sejarah Kabupaten Wonosobo, Ini Peran Pangeran Diponegoro

2 hari lalu

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
Sejarah Kabupaten Wonosobo, Ini Peran Pangeran Diponegoro

Wilayah di Wonosobo ini menjadi salah satu basis pertahanan pasukan yang mendukung Pangeran Diponegoro.