Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1 Suro Tahun Jawa versi Sultan Agung Bersamaan dengan 1 Muharram

image-gnews
Tradisi Mubeng Benteng Malam 1 Suro di Yogyakarta. jogya.com
Tradisi Mubeng Benteng Malam 1 Suro di Yogyakarta. jogya.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPeringatan malam 1 Suro yang biasanya dilakukan masyarakat Jawa harus berjalan dengan khusyuk melalui laku tirakat, lek-lekan, atau tidak tidur satu malam penuh. Ritual ini dilakukan secara individu untuk membersihkan diri secara lahir batin, melakukan introspeksi, dan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan pemilik semesta.

Saat bulan Suro tiba, masyarakat Jawa memiliki keyakinan untuk selalu eling dan hati-hati. Eling berarti masyarakat Jawa harus selalu ingat siapa dirinya dan kedudukannya sebagai ciptaan Tuhan. Sementara itu, hati-hati dipahami sebagai manusia yang harus terjaga dan waspada dari godaan menyesatkan.

Secara  bahasa, Suro berasal dari bahasa arab, yaitu asyura yang berarti kesepuluh atau jatuh pada 10 Muharram. Menurut ajaran Islam, Suro diyakini sebagai bulan Muharram  oleh mayoritas masyarakat Islam Pulau Jawa yang memiliki makna sangat penting. Lalu,

Masyarakat Jawa biasanya mengucapkan asyura menjadi Suro yang menjadi khazanah Islam-Jawa asli sebagaimana tertuang bulan pertama dalam kalender Jawa. Selain itu, menurut kepercayaan Islam-Jawa, Suro memiliki arti penting sebagai 10 hari pertama bulan Suro yang dianggap paling keramat dan jatuh pada tanggal 1 sampai 8. Arti keramat ini terjadi karena budaya keraton Jawa.

Secara etimologis, Muharram berarti bulan paling mulia yang berhubungan erat dengan realitas empirik dan simbolik. Sebab, bulan ini penuh dengan berbagai peristiwa besar, seperti sejarah para nabi dan rasul Allah. Muharram  merupakan nama bulan pertama  dalam  sistem  penanggalan Hijriyah yang juga menjadi Tahun Baru Islam. 

Muharram atau Suro merupakan salah satu dari empat bulan haram. Penamaan Muharram memiliki dua makna berbeda. Pertama, pada Muharram atau Suro, seseorang diharamkan melakukan pembunuhan. Kedua, pada bulan tersebut, seseorang juga dilarang melakukan perbuatan haram yang lebih ditekankan daripada bulan lainnya  karena dianggap bulan mulia.

Merujuk AL IMAN: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan, dalam  tradisi  Jawa, Suro  dianggap sebagai waktu yang tepat untuk melakukan introspeksi diri selama satu tahun perjalanan hidupnya di dunia. Kalender Jawa versi Sultan Agung dimulai pada 1 Suro  tahun Alip 1555 yang  bertepatan pada 1 Muharram 1043 Hijriyah.

Penentuan tahun baru Jawa pada kalender Sultan Agung diberlakukan mulai 8 Juli 1633 Masehi sehingga tahun Jawa pada Kalender Saka berakhir pada 1554 Masehi. Kalender Saka yang sesuai sistem perjalanan matahari mengelilingi bumi (Syamsiyah). Sementara itu, kalender Sultan Agung  mengikuti sistem perjalanan bulan mengelilingi bumi (Qomariyah), seperti kalender Hijriyah. 

Kalender Jawa versi Sultan Agung yang digunakan sampai sekarang dan menjadi bentuk asimilasi dari tiga budaya, yaitu Islam, Hindu, dan Jawa. Dengan demikian, dalam kalender ini menggunakan sistem kalender Hijriah, tetapi dalam penulisan angka tahun memakai kalender Saka. 

Malam 1 Suro biasanya diperingati setelah magrib karena  pergantian tanggal atau hari  Jawa ketika matahari terbenam dari hari sebelumnya. Biasanya, dalam peringatan malam 1 Suro, keraton melakukan berbagai ritual yang dilaksanakan setiap tahunnya. Selain itu, terdapat pula beragam sesajen yang merupakan wujud dari budaya animisme dan dinamisme.

Pilihan Editor: Rayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram dengan Download 83 Link Twibbon Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bareskrim Ungkap 50 WNI Dijadikan Pekerja Seks di Sydney

3 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Djuhandani Rahardjo Puro memberikan keterangan saat pengungkapan kasus tindak pidana perdagangan orang di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 4 April 2023. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Bareskrim Ungkap 50 WNI Dijadikan Pekerja Seks di Sydney

Menurut Bareskrim, pelaku tidak memakai modus penipuan lowongan pekerjaan lantaran sedari awal para korban tahu akan menjadi pekerja seks di Sydney.


Ratusan Fotografer dari 22 Negara Diajak Abadikan Destinasi Hidden Gems di Empat Kota Pulau Jawa

4 hari lalu

Pameran fotografi internasional bertajuk My Homeland yang digelar di Galeri Katamsi ISI Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ratusan Fotografer dari 22 Negara Diajak Abadikan Destinasi Hidden Gems di Empat Kota Pulau Jawa

Para fotografer itu akan berburu objek hidden gems di Yogyakarta, Magelang, Solo, dan Probolinggo, termasuk kawasan Gunung Bromo di Jawa Timur.


Kemenag Gunakan Sistem MABIMS untuk Tetapkan Awal Hijriah, Apakah Itu?

15 hari lalu

Seoang petugas mengamati posisi hilal (bulan) saat dilakukan ruktul hilal untuk menentukan 1 Syawal 1432 H, di Pantai Ambat, Pamekasan, Madura, Jatim (29/8). Berdasarkan kesepakatan ahli rukyat ASEAN yang meliputi Malaysia, Brunai, Indonesia, Myanmar dan Singapura (MABIMS), hilal dapat dirukyat pada posisi minimal dua derajat. ANTARA/Saiful Bahri
Kemenag Gunakan Sistem MABIMS untuk Tetapkan Awal Hijriah, Apakah Itu?

Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan penanggalan Islam, Hijriah masih dengan sistem MABIMS. Apa itu MABIMS?


Momen Ribuan Orang Hadiri Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta di Malam 1 Suro

18 hari lalu

Tradisi Mubeng Beteng saat Malam 1 Suro di Yogyakarta Minggu 7 Juli 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Momen Ribuan Orang Hadiri Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta di Malam 1 Suro

Ribuan orang tampak menyemut di Pelataran Kamandungan Lor atau Keben Keraton Yogyakarta, menantikan tradisi Mubeng Beteng menyambut malam 1 Suro


Beda Cara Organisasi Masyarakat Islam dalam Menentukan 1 Muharram

19 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti pawai obor di kawasan Kayu Manis, Jakarta, Sabtu 6 Juli 2024. Pawai obor tersebut digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 H. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Beda Cara Organisasi Masyarakat Islam dalam Menentukan 1 Muharram

Pemerintah menetapkan 1 Muharram pada Ahad kemarin, sedangkan LF PBNU menetapkan pada Senin, 8 Juli 2024.


Mengenal Sederet Prosesi Wajib Sebelum Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta Saat Malam 1 Suro

19 hari lalu

Prosesi Macapatan sebelum Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta dalam momentum Malam 1 Suro Minggu petang 7 Juli 2024. Dok. Keraton Yogyakarta
Mengenal Sederet Prosesi Wajib Sebelum Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta Saat Malam 1 Suro

Menyambut pergantian tahun baru Jawa 1 Sura atau 1 Suro, Keraton Yogyakarta kembali menggelar tradisi Lampah Budaya Mubeng Beteng atau berjalan kaki mengelilingi benteng keraton pada Minggu petang 7 Juli 2024.


Pantai-Pantai di Yogyakarta Gelar Sedekah Laut Sambut 1 Suro

19 hari lalu

Tradisi Sedekah Laut di Pantai Kukup Gunungkidul Yogyakarta menyambut 1 Suro. Dok. Istimewa
Pantai-Pantai di Yogyakarta Gelar Sedekah Laut Sambut 1 Suro

Sejumlah pantai di Yogyakarta menjadi lokasi gelaran tradisi sedekah laut atau juga dikenal Labuhan dalam peringatan 1 Suro atau 1 Muharram.


PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 Hijriah pada Ahad Malam atau Senin 8 Juli

19 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti pawai obor di kawasan Kayu Manis, Jakarta, Sabtu 6 Juli 2024. Pawai obor tersebut digelar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1446 H. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 Hijriah pada Ahad Malam atau Senin 8 Juli

LF PBNU telah menggelar pemantauan hilal pada Sabtu kemarin, 6 Juli 2024.


Tak Hanya di Keraton Yogya, Malam 1 Suro Juga Ada Tradisi Mubeng Beteng di Puro Pakualaman

19 hari lalu

Tradisi Mubeng Beteng Pura Pakualaman tiap Malam 1 Suro. Dok. Istimewa
Tak Hanya di Keraton Yogya, Malam 1 Suro Juga Ada Tradisi Mubeng Beteng di Puro Pakualaman

Tradisi Mubeng Beteng atau mengelilingi Peringatan Malam 1 Suro yang tahun ini jatuh pada Minggu petang 7 Juli 2024 tak hanya digelar di Keraton Yogyakarta saja.


Malam 1 Suro yang Penuh Makna dalam Penanggalan Jawa, Ini Tradisi yang Masih Dijalankan

20 hari lalu

Mubeng Beteng merupakan tradisi tahunan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang telah ada sejak zaman Sri Sultan Hamengkubowono I untuk menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Suro. Foto: @ibonugro_
Malam 1 Suro yang Penuh Makna dalam Penanggalan Jawa, Ini Tradisi yang Masih Dijalankan

Masyarakat Jawa sangat menghargai dan menjaga tradisi setiap perayaan, termasuk malam 1 Suro yang memiliki makna mendalam.