Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbedaan Baduy Dalam dan Baduy Luar di Banten, Apa Saja Pantangan di Sana?

image-gnews
Sejumlah warga Baduy Dalam berjalan kaki di Leuwidamar menuju kota Rangkasbitung untuk mengikuti tradisi Seba Baduy di Lebak, Banten, Sabtu, 4 Mei 2019. Seba Baduy merupakan tradisi tahunan warga Baduy untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi mereka kepada kepala daerah.  ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah warga Baduy Dalam berjalan kaki di Leuwidamar menuju kota Rangkasbitung untuk mengikuti tradisi Seba Baduy di Lebak, Banten, Sabtu, 4 Mei 2019. Seba Baduy merupakan tradisi tahunan warga Baduy untuk bertemu dan menyampaikan aspirasi mereka kepada kepala daerah. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSuku Baduy adalah kelompok masyarakat yang memiliki adat Sunda dan tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Baduy termasuk suku yang menutup diri dari dunia luar dan memiliki keyakinan yang tabu untuk didokumentasikan. 

Sebenarnya, kata “baduy” adalah sebutan dari masyarakat luar terhadap suku tersebut. Mengutip p2k.stekom.ac.id, hal ini berawal dari para peneliti Belanda yang menyamakan mereka dengan kelompok Arab Betawi karena sering melakukan perpindahan. Selain itu, sebutan tersebut mungkin muncul karena adanya Gunung Baduy dan Sungai Baduy yang berada di bagian utara wilayah tersebut. 

Masyarakat Baduy lebih senang menyebut dirinya sebagai orang Kanekes. Sesuai dengan nama desa yang mereka tinggali. Saat berbicara, masyarakat menggunakan bahasa Sunda dengan dialek Baduy. Walaupun dalam keseharian menggunakan bahasa Sunda, mereka fasih berbahasa Indonesia ketika berkomunikasi dengan penduduk luar. 

Masyarakat Baduy tidak mengenyam pendidikan sekolah sehingga mereka tidak mengetahui adat-istiadat, budaya tulis, dan kepercayaan. Mereka menganggap bahwa pendidikan formal bertentangan dengan adat istiadat suku Baduy. Demi mempertahankan adat-istiadat, masyarakat Baduy menolak adanya pembangunan fasilitas sekolah di desanya. 

Sejumlah warga Baduy mengikuti tradisi Seba di Pendopo Gubernur Banten, di Serang, Sabtu 7 Mei 2022. Ritual Seba Baduy ditandai penyerahan hasil bumi kepada wakil pemerintah kembali dilakukan secara terbuka setelah sempat tertunda selama dua tahun akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Suku Baduy Dalam dan Baduy Luar

Suku Baduy memiliki dua kelompok masyarakat, yaitu Baduy Dalam (tangtu) dan Baduy Luar (panamping). Masyarakat Baduy Dalam dikenal sangat mengikuti adat yang berlaku. Jika dilihat dari penampilan, Baduy Dalam memakai baju yang didominasi oleh warna putih dan warna hitam di ikat kepalanya. Warna putih melambangkan kesucian dan budaya yang tidak terpengaruh dari luar. 

Mengambil dari dispar.bantenprov.go.id, masyarakat Baduy Dalam memegang kuat konsep pikukuh, yaitu aturan ada yang isi terpentingnya mengenai keapaadaan. Secara mutlak dalam kesehariannya banyak pantangan yang masih diberlakukan secara ketat hingga saat ini. Mereka menentang keras adanya perubahan di dalam kelompoknya. 

Baduy Dalam tinggal di tiga kampung, yaitu Cikeusik, Cibeo, dan Cikertawana. Di kampung tersebut, mereka dilarang untuk bertemu dengan orang asing.  Lalu, mereka juga dilarang menggunakan alat elektronik, dilarang menggunakan sarana transportasi, dan dilarang menggunakan alas kaki. 

Sementara masyarakat Baduy Luar adalah kelompok suku yang telah dipengaruhi oleh budaya modern. Penampilannya pun berbeda dengan Baduy Dalam. Mereka menggunakan pakaian yang dominan biru donker atau hitam, termasuk ikat kepala seperi batik. Warna tersebut menandakan bahwa mereka tidak lagi suci. Biasanya, kelompok masyarakat ini tinggal di berbagai kampung yang tersebar di wilayah Kanekes Dalam, seperti Kaduketuk, Cisagu, Cikandu, dan Gajeboh. 

Masyarakat Baduy Luar telah terbiasa menggunakan barang elektronik. Mereka cenderung lebih terbuka terhadap penduduk luar dibandingkan dengan Baduy Dalam. Bahkan, mereka memperbolehkan tamu mancanegara untuk menginap di rumah. 

Selanjutnya: Apa saja yang dipantang atau diularang di kawasan Baduy?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

1 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mendatangi PT Hwa Hok Steel yang memproduksi baja tulangan beton (BjTB) yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia di Kabupaten Serang, Banten pada Jumat, 26 April 2024. Produk yang tak sesuai standar itu nantinya akan dimusnahkan. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Zulkifli Hasan Sidak Pabrik Baja Ilegal di Cikande Serang, Tak Sesuai SNI Senilai Rp 257 Miliar

Zulhas menyebut pabrik itu memproduksi sebanyak 3.608.263 batang baja seberat 27.078 ton.


Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

11 hari lalu

Pusat gempa di Bayah, Banten. Foto : BMKG
Gempa Bermagnitudo 4,7 dari Laut Guncang Bayah di Banten

Gempa tektonik bermagnitudo 4,7 mengguncang daerah Bayah Provinsi Banten, Selasa 16 April 2024 pada pukul 10.18 WIB. Getaran gempanya terasa hingga Kabupaten Sukabumi.


Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

24 hari lalu

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
Kapolda dan Wakapolda Banten Besuk Ustadz Muhyi Korban Pengeroyokan Pegawai Bank Keliling di Serang

Polisi telah menangkap satu pelaku pengeroyokan terhadap ustadz Muhyi. Kapolda meminta massa tidak main hakim sendiri.


Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

31 hari lalu

Warga beraktivitas di pinggir Waduk Cacaban, Kedung Banteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa, 11 September 2018. Akibat musim kemarau tahun ini, volume air di salah satu waduk penyuplai di wilayah Pantura itu menyusut hingga lebih dari puluhan meter sehingga mengancam kekeringan, terutama persawahan di sejumlah wilayah itu. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Waspada Dampak Penguapan Air Selama Kemarau, Diperkirakan Berlangsung di Jakarta dan Banten pada Juni-Agustus 2024

Fenomena penguapan air dari tanah akan menggerus sumber daya air di masyarakat. Rawan terjadi saat kemarau.


Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

32 hari lalu

Ilustrasi kekeringan: Warga berjalan di sawah yang kering akibat kemarau di Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA FOTO/Fauzan/ama.
Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.


Jalan Politik Rano Karno Idola Remaja 1970-an: Kader PDIP, Gubernur Banten sampai Berkali Anggota DPR

41 hari lalu

Rano Karno. [Dok.TEMPO/ Santirta M]
Jalan Politik Rano Karno Idola Remaja 1970-an: Kader PDIP, Gubernur Banten sampai Berkali Anggota DPR

Rano Karno merintis karier sebagai aktor sejak kanak-kanak, kemudian merambah dunia politik. Ia pernah menjadi Gubernur Banten dan berkali anggota DPR


PLN Sukses Sambung Listrik 58 Juta VA untuk Pelaku Usaha di Banten

42 hari lalu

PLN Sukses Sambung Listrik 58 Juta VA untuk Pelaku Usaha di Banten

PLN Banten memiliki program ROM30. Jaminan permintaan sambungan listrik terlaksana maksimal 30 hari dari pengajuan.


Mantan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany Raih Suara Terbanyak di Dapil Banten III, Ini Profilnya

44 hari lalu

Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany saat berkunjung dan berdiskusi di Kantor Tempo - Jakarta, 25 April 2016. TEMPO/Amston Probel
Mantan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany Raih Suara Terbanyak di Dapil Banten III, Ini Profilnya

Airin Rachmi Diany eks Wali Kota Tangsel memperoleh suara terbanyak dalam rekapitulasi sementara KPU sampai sejauh ini. Berikut profilnya.


Perajin Kolang Kaling Lebak Panen di Bulan Ramadan, Bisa Jual Rp5 Juta per Hari

44 hari lalu

Pedagang tengah memilah biji kolang kaling untuk dijual di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Kamis, 23 Maret 2023. Salah satu bahan hidangan takjil  tersebut didatangkan dari Medan dan dijual dengan harga Rp.12 ribu hingga Rp.14 ribu per kilo tergantung dari ukurannya. Tempo/Tony Hartawan
Perajin Kolang Kaling Lebak Panen di Bulan Ramadan, Bisa Jual Rp5 Juta per Hari

Perajin kolang kaling di Kabupaten Lebak, Banten, panen, setiap Ramadan, Salah seorang di antaranya bisa menjual dengan harga sampai Rp5 juta per hari


Ingin Jadi Pilot? Ini Sekolah Pilot di Indonesia Plus Prakiraan Biaya dan Syarat Lainnya

46 hari lalu

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Ingin Jadi Pilot? Ini Sekolah Pilot di Indonesia Plus Prakiraan Biaya dan Syarat Lainnya

Ingin menjadi pilot? Berikut beberapa sekolah pilot di Indonesia, berikut prakiraan biaya dan syarat lainnya.