Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyusuri Jejak Kali Manggis, Sungai Buatan Belanda di Tengah Kota Magelang Berusia Hampir 100 Tahun

image-gnews
Kali Manggis yang usianya hampir 100 Tahun Tempo.co/Arimbihp
Kali Manggis yang usianya hampir 100 Tahun Tempo.co/Arimbihp
Iklan

TEMPO.CO, Magelang - Kota Magelang memiliki banyak bangunan bersejarah terutama yang dibuat oleh Belanda. Kota ini pernah menjadi tangsi militer sekaligus markas yang digunakan pemerintah Hindia Belanda pada masanya. Salah satu yang unik dan bersejarah di Kota Magelang adalah Kali Manggis yang usianya hampir 100 tahun.

Material Pembangunan Kali Manggis Sangat Diperhatikan

Sungai buatan sepanjang 6,5 kilometer yang mengalir melewati Jalan Manggis, Kelurahan Gelangan itu awalnya dikerjakan tuan Ventros, seorang Belanda. "Saat membangun sungai tersebut, Vetros sangat memperhatikan material yang digunakan seperti pasir dan batu koral sebagai bahan bligon. Bahannya harus dicuci tidak boleh ada kotoran sama sekali," kata sejarawan sekaligus pegiat Komunitas Kota Toewa Magelang, Bagus Priyatna saat ditemui Tempo, Selasa 11 Juli 2023.

Menurut Bagus, pada saat dibangun, Kali Manggis dibuat dari plat dan kerangka yang terbuat dari besi. Namun karena tidak kuat menahan arus air maka pada 1911 dilakukan renovasi.

"Renovasi dilakukan pada  jembatan air atau banyak orang menyebutnya talang. Renovasi dilakukan sepanjang 125 meter di Dusun Bolang, Badran Temanggung," ujarnya.

Saluran Progo Manggis Mengairi Sawah di Kabupaten dan Kota Magelang

Bagus menceritakan, berdasarkan catatan sejarah, saluran Progo Manggis ini mulai dibangun pada 1857. Saluran ini dibangun untuk mengairi sawah di daerah Secang dan perkebunan tebu milik Belanda di Mertoyudan, Kabupaten Magelang. “Ada juga sumber lain yang menyebutkan saluran tersebut dibangun pada 1895,” ujar Bagus

Tak hanya untuk mengairi sawah, sungai yang ada di Kota Magelang digunakan untuk menggelontor limbah rumah tangga dan saluran air kota (Boog Leiding) dan juga untuk menyirami taman kota. Kali Manggis juga dibuat untuk mengantisipasi bencana kebakaran lantaran pada masa itu mayoritas rumah milik warga terbuat dari bambu yang mudah terbakar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sungai buatan itu memang sengaja dialirkan karena Kota Magelang tempo doeloe merupakan daerah yang kering dan kekurangan air. Meski demikian, menurut Bagus, keadaan perlahan berubah usai perang Diponegoro karena Magelang dijadikan Government Settlement pada1830

"Kala itu, Magelang dijadikan daerah sentral untuk mengumpulkan hasil perkebunan yang akan di bawa ke Semarang," ujarnya.

Kota Magelang Tempo Doeloe adalah Kota Distribusi

Bagus mengatakan, Kota Magelang dipilih menjadi pusat karena di Semarang sudah ada pelabuhan untuk dermaga dan sumber pengelolaan kelautan. "Maka, Magelang dijadikan kota distribusi hasil pertanian dan perkebunan. Magelang menjadi salah satu untuk mengumpulkan hasil tersebut,” ujarnya.

Hingga saat ini, Kali Manggis masih mengalir melewati tiga daerah yaitu Temanggung, Kabupaten Magelang, dan Kota Magelang. Saluran tersebut memanjang dari Temanggung hingga Mertoyudan Kabupaten Magelang. Adapun sumber air dari saluran tersebut diambilkan dari Sungai Progo di Dusun Kuncen Desa Badran Kecamatan Kranggan Temanggung.

Pilihan Editor: Cerita Pembangunan Water Toren Kota Magelang: Berdiri Seabad Lalu, Berawal dari Wabah Penyakit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Malaysia Berkomitmen Mencari Keadilan atas Tragedi Jatuhnya MH17

8 hari lalu

Malaysia Berkomitmen Mencari Keadilan atas Tragedi Jatuhnya MH17

Malaysia menegaskan kembali komitmen untuk mencari keadilan bagi korban tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 satu dekade silam


Kisah Marco Van Basten, Pemain Belanda yang Cetak Gol Cantik di Final Euro 1988

15 hari lalu

Marco Van Basten merupakan pesepakbola asal Belanda yang membela AC Milan. Ia berhasil menyabet tiga trofi Bola Emas, pada 1988, 1989 dan 1992 lantaran permainan cemerlangnya. Selama membela Milan pad 1987-1995, Van Basten meraih tiga trofi Liga Italia, dua gelar Liga Champions dan Piala Interkontinental (sekarang Piala Dunia Klub). acmilan.com
Kisah Marco Van Basten, Pemain Belanda yang Cetak Gol Cantik di Final Euro 1988

Hingga saat ini, Belanda belum bisa mengulang sejarah mereka saat juara Euro.


Euro 2024: Mengenal Cody Gakpo Pesepak Bola Liverpool Andalan Timnas Belanda

17 hari lalu

Pemain Belanda Cody Gakpo melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Austria dalam pertandingan Grup D Euro 2024 di Berlin Olympiastadion, Berlin, 25 Juni 2024. REUTERS/Fabian Bimmer
Euro 2024: Mengenal Cody Gakpo Pesepak Bola Liverpool Andalan Timnas Belanda

Cody Gakpo menjadi sorotan menjelang duel Belanda menghadapi Inggris dalam pertandingan semifinal Euro 2024, Kamis, 11 Juli 2024


Eks PM Belanda Tinggalkan Kantor dengan Sepeda Usai Lengser

18 hari lalu

Eks PM Belanda Mark Rutte, meninggalkan kantor dengan mengendarai sepeda. YouTube
Eks PM Belanda Tinggalkan Kantor dengan Sepeda Usai Lengser

Mark Rutte, eks PM Belanda dikenal dengan hidupnya yang sederhana. Ia meninggalkan kantor dengan bersepeda usai lengser.


Serba-Serbi Pemberian Gelar Haji di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

18 hari lalu

Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Serba-Serbi Pemberian Gelar Haji di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

Gelar haji di Indonesia memiliki sejarah panjang dan multifaset yang mencakup dimensi agama, sosial, dan politik.


Viral Meme 'Haji Thariq', Berikut Sejarah Gelar Haji di Indonesia

18 hari lalu

Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Viral Meme 'Haji Thariq', Berikut Sejarah Gelar Haji di Indonesia

Gelar haji di Indonesia memiliki sejarah panjang dan signifikan dalam konteks perlawanan terhadap kolonialisme.


104 Tahun ITB: Kini Punya 12 Fakultas dan Sekolah, Apa Saja?

22 hari lalu

Institut Teknologi Bandung. Foto : ITB
104 Tahun ITB: Kini Punya 12 Fakultas dan Sekolah, Apa Saja?

ITB merupakan sekolah tinggi teknik tertua di Indonesia. Saat ini telah memiliki 12 fakultas dan sekolah dengan berbagai program studi.


Elkan Baggott Masuk Skuad Ipswich Town di Premier League hingga Swansea City Pamerkan Nathan Tjoe-A On

23 hari lalu

Nathan Tjoe-A-on. swanseacity.com
Elkan Baggott Masuk Skuad Ipswich Town di Premier League hingga Swansea City Pamerkan Nathan Tjoe-A On

Elkan Baggott masuk daftar skuad Ipswich Town hingga Swansea City sambut kembalinya Nathan Tjoe-A On dari pinjaman.


104 Tahun ITB, Ini Sejarah Perguruan Teknik Pertama di Indonesia

23 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
104 Tahun ITB, Ini Sejarah Perguruan Teknik Pertama di Indonesia

Kampus ITB telah mengarungi perjalanan panjang sejak kolonial Belanda hingga kini.


Profil Dick Schoof, Perdana Menteri Belanda yang Baru dilantik Raja Willem-Alexander

23 hari lalu

Perdana Menteri Belanda Dick Schoof. Patrick van Katwijk/Pool via REUTERS
Profil Dick Schoof, Perdana Menteri Belanda yang Baru dilantik Raja Willem-Alexander

Mantan mata-mata Belanda, Dick Schoof dilantik sebagai Perdana Menteri Baru Belanda. Ini dia profilnya.