TEMPO.CO, Jakarta - Matera, sebuah kota di Italia, telah dihuni sekitar 10.000 tahun sebelum rusak dan benar-benar ditinggalkan pada 1970. Tetapi pada akhirnya dengan kekuatan dan tekad para penduduk, ditambah dengan beberapa investasi strategis, kota tersebut bisa bertahan bahkan berkembang pesat.
Kota kuno ini sudah masuk ke dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak 1993 karena keunikannya. Kota ini dianggap contoh paling menonjol dari pemukiman troglodyte di Mediterania. Pada 2019, Matera dinobatkan menjadi Ibu Kota Kebudayaan Eropa, dan dianggap sebagai salah satu tempat terindah di seluruh Italia.
Tapi kota ini sebelumnya pernah dianggap sebagai aib nasional. Penulis Carlo Levi, yang diasingkan oleh rezim fasis Benito Mussolini ke sebuah kota dekat Matera pada 1935, Dalam bukunya, Christ Stoped at Eboli, yang diterbitkan pada 1945, menggambarkan kengerian yang dia saksikan di sana. Dia menggambarkan kekumuhan dan kemiskinan, serta penyakit yang menjadi wabah. “Saya belum pernah melihat gambaran kemiskinan seperti itu seumur hidup saya.”
Pada 1950-an, pemerintah mulai membuat langkah mengeluarkan penduduk dan memindahkan mereka ke rumah-rumah di luar Matera. Banyak yang kesulitan beradaptasi. Tapi akhirnya cara itu berhasil mengubah kota meski memakan waktu lama.
Antonio Russo, seorang pemandu wisata yang tumbuh di luar perbatasan Matera, mengatakan bahwa persepsinya terhadap kota ini berubah total setelah kembali.
"Saya menyadari bahwa saya tinggal di kota yang unik dan saya terpesona oleh sejarah milenialnya, kekuatan leluhur batu-batunya, kompleksitas arsitekturnya, dan keaslian batunya. Ini adalah tempat yang sangat kaya untuk turis dengan kepekaan seni dan kuliner, yang luar biasa,” kata dia seperti dikutip Travel + Leisure, Ahad, 9 Juli 2023.
Keunikan kota ini terletak pada permukimannya, yakni gua batu kapur yang digali untuk dijadikan tempat tinggal, yang merupakan ciri khas Basilicata dan Apulia, sejak zaman Paleolitik. Distrik penghuni gua disebut Sassi dan Sassi di Matera berarti Batu Matera.
Sejak menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO, jumlah pengunjung perlahan meningkat dan banyak gua telah direnovasi, digunakan sebagai rumah, hotel gua mewah dan restoran gua.
Salah satu hotel di sana adalah Aquatio Cave Luxury Hotel & Spa. Hotel bintang lima ini merancang desain hotel seperti gua dengan tujuan agar pengunjung dapat merasakan kehidupan di masa lalu. Walaupun berbentuk gua, hotel ini memiliki fasilitas yang lengkap seperti hotel lainnya. Terdapat 35 kamar dan suite yang didekorasi dengan perabotan yang mewah dan para tamu juga memiliki akses ke spa dan kolam renang yang diukir langsung dari batu.
Aktivitas seru di Matera
1. Mendaki Taman Murgia Materana
Murgia Materana adalah tebing gua-gua dengan perpaduan alam dan arsitektur yang sempurna. Wisatawan dapat melihat pemandangan yang luar biasa kota Italia dari sana. Namun, untuk menuju kesana, wisatawan perlu mendaki dari Sassi di Matera, menuju menuruni bukit dahulu hanya untuk kembali, tetapi pemandangan yang melimpah sepadan dengan keringat yang keluar dalam perjalanan menuju kesana.
2. Ikut tur
Dalam perjalanan pribadinya selama dua jam, Russo membawa turis untuk berkeliling kota dan sejarah daerah. “Kami akan menunjukkan rumah gua, gereja gua yang diukir di batu, kanal, dan waduk bawah tanah,” kata Russo.
3. Kunjungi Gereja Santa Maria dari Idris
Matera penuh dengan gereja bersejarah. Namun tidak ada yang seajaib Gereja Santa Maria Idris. Gereja kecil ini menyambut pengunjung yang sering datang untuk melihat sisa-sisa lukisan dinding. Namun bukan hanya tampilan dalamnya saja yang istimewa. Pastikan untuk berjalan-jalan di luar gereja untuk melihat pemandangan kota yang indah, lalu lihat kembali ke arah gereja untuk melihat bagaimana itu dibangun tepat di tebing.
4. Kunjungan ke Museo della Scultura Contemporanea Matera
Tidak semua yang Anda lakukan di Matera harus berkunjung ke tempat yang kuno, Anda dapat menghabiskan waktu dengan berkunjung ke Museo della Scultura Contemporanea Matera. Ini merupakan museum seni yang bertempat di istana pada abad ke-17 dan hanya membuat koleksi patung modern.
DWI NUR AZIZAH | TRAVEL + LEISURE
Pilihan Editor: Pesona Halfeti di Turki, Kota Kuno Indah yang Sempat Tenggelam