TEMPO.CO, Jakarta - Cokelat adalah makanan yang terbuat dari biji kakao, dikonsumsi sebagai permen dan digunakan untuk membuat minuman dan untuk membumbui atau melapisi berbagai produk permen dan roti. Kaya akan karbohidrat, cokelat memiliki beberapa manfaat kesehatan dan merupakan sumber energi yang cepat.
Hari ini, 7 Juli dirayakan sebagai Hari Cokelat Sedunia. Tapi tahukah bagaimana demam cokelat ini menyebar ke seluruh dunia? Dikutip dari Britannica pohon kakao dibudidayakan lebih dari 3.000 tahun yang lalu oleh suku Maya, Toltec, dan Aztec, yang membuat minuman dari buahnya, yaitu biji kakao. Terkadang juga digunakan sebagai minuman upacara selain itu, biji kakao juga dijadikan sebagai mata uang. Suku Maya menganggap cokelat sebagai makanan para dewa, menganggap pohon kakao sebagai sesuatu yang sakral, dan bahkan menguburkan para sesepuh dengan mangkuk berisi cokelat.
Spanyol adalah negara Eropa pertama yang menggunakan cokelat ke dalam masakannya, tetapi bagaimana tepatnya hal itu terjadi masih belum jelas. Diketahui bahwa Christopher Columbus membawa biji kakao ke Spanyol setelah pelayarannya yang keempat pada tahun 1502, meskipun tidak banyak yang dihasilkan dari biji kakao pada saat itu.
Telah diperkirakan secara umum bahwa pada tahun 1519 Montezuma II, penguasa Aztec di Meksiko, menyajikan minuman biji kakao pahit kepada penakluk Spanyol, Hernán Cortés, yang kemudian memperkenalkan minuman tersebut ke Spanyol. Kemungkinan besar, cokelat pertama kali tiba di Spanyol pada tahun 1544 bersama perwakilan suku Maya Kekchí di Guatemala.
Suku tersebut juga datang dengan membawa hadiah, salah satunya cokelat untuk mengunjungi istana Pangeran Philip. Namun, baru pada tahun 1585, pengiriman biji kakao pertama yang tercatat tiba di Spanyol dari Veracruz, Meksiko. Diolah dengan rasa manis dan dibumbui dengan kayu manis dan vanila, cokelat disajikan sebagai minuman panas dan menjadi sangat populer di istana Spanyol. Bertahun-tahun kemudian, cokelat mulai dikenal di Prancis, Inggris, dan negara-negara lainnya.
Kini cokelat dapat ditemukan di toko-toko sebagai permen dan olahan lainya. Bahkan bisa ditemukan di atas catwalk. Mengutip National Geographic, Salon du Chocolat, festival cokelat terbesar di dunia, menampilkan peragaan busana cokelat di Paris, Prancis, setiap tahun. Mereka membuat pakaian dari bahan cokelat. Tetapi karena pakaian-pakaian itu terlalu rapuh untuk dijual, jadi beberapa dipajang setelah festival dalam sebuah pameran.
Pilihan Editor: Rayakan Hari Cokelat Sedunia, Tak Cuma Warna Ini Perbedaam Cokelat, Cokelat Hitam dan Cokelat Putih