Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

8 Cara Traveling Ramah Lingkungan di Musim Panas

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi berlibur/paspor/travelling. Shutterstock.com
Ilustrasi berlibur/paspor/travelling. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah mungkin untuk menjadi pelancong yang bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial tanpa mengorbankan kemewahan dan kenyamanan? Pertanyaan seputar traveling ramah lingkungan membuat ini menjadi masalah pelik. Tetapi menurut Justin Francis dari Responsible Travel, yang merupakan sebuah perusahaan perjalanan aktivis yang berspesialis dalam perjalanan yang lebih baik, perjalanan bisa menjadi kekuatan untuk kebaikan.

Saat ini terdapat banyak sekali peluang untuk menciptakan pariwisata regeneratif, dengan kata lain perjalanan yang dapat meninggalkan dampak positif untuk komunitas lokal dan lingkungan. "Bepergian juga penting untuk memahami budaya", catat Lucy Johnson, pendiri Green Salon, konsultan gaya hidup berkelanjutan pertama di Inggris. "Ini semua tentang bagaimana Anda bepergian." Mengingat semua kemajuan baru-baru ini, dia menambahkan bahwa "menjadi warga net-zero sebenarnya sangat mengasyikkan".

Berikut beberapa penjelasan tentang travelling berkelanjutan dan bagaimana menguraikan cara terbaik untuk memastikan perjalanan Anda berikutnya ramah lingkungan.

1. Memilih penerbangan yang ramah lingkungan

Semua penerbangan tidak diciptakan sama, menurut Francis pesawat yang lebih modern akan jauh lebih efisien. Jadi jika Anda berencana akan melakukan perjalanan carilah Boeing 787 Dreamliner dan Airbus A350, tambah Johnson, yang dia jelaskan sebagai dua model paling hemat bahan bakar.

Sementara itu, situs web pemesanan seperti Google Flights dan Lite Flights membantu wisatawan mengurangi dampaknya dengan mengungkapkan perkiraan emisi karbon untuk setiap penerbangan. Kiat lainnya termasuk selalu terbang hemat, berkemas seringan mungkin (pesawat yang lebih berat membakar lebih banyak bahan bakar), dan terbang langsung (menurut Francis, "lepas landas dan mendarat lebih intensif karbon"). 

2. Kurangi karbon sebisa mungkin

Aspek yang paling merusak lingkungan dari pariwisata konvensional adalah jejak karbon kita. Francis berpendapat bahwa mengurangi karbon harus menjadi perhatian utama setiap pelancong.  "Pilih akomodasi yang menggunakan energi terbarukan," saran Francis (hotel yang telah beralih disorot di situs web Perjalanan Bertanggung Jawab.) Dia juga merekomendasikan untuk mencoba makan lebih banyak makanan nabati, dan nikmati kepuasan perjalanan bertenaga manusia seperti bersepeda, trekking dan kayak.

3. Carilah tujuan yang jarang dilalui

Terlalu banyak orang di tempat yang sama pada waktu yang sama – juga dikenal sebagai overtourism – tidak baik untuk ekosistem planet yang rapuh, belum lagi arsitektur bersejarah. Maka, inilah waktunya untuk mempertimbangkan tujuan perjalanan yang lain. Ada banyak manfaat: lebih sedikit keramaian, pengalaman pribadi yang lebih otentik, dan penyebaran mata uang yang lebih seimbang untuk komunitas lokal. Demikian pula, jika Anda bisa, cobalah untuk melakukan perjalanan di luar jam sibuk – Anda akan mendapatkan semua manfaat yang sama, dan Anda akan menjadi bagian dari penciptaan ekonomi yang lebih stabil di lapangan.

4. Berlayar (berkelanjutan)

Berlayar merupakan cara yang sangat sering diabaikan, tetapi cara ini sebenarnya memberikan manfaat yang luar biasa saat Anda sedang berpegian.

5. Mendukung Komunitas Lokal

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cobalah untuk menggunakan uang belanja liburan Anda untuk mempertahankan ekonomi lokal. Francis merekomendasikan untuk memilih hotel independen milik lokal, menyewa pemandu lokal, dan mencari tahu apakah ada proyek komunitas yang dapat Anda dukung. Dia juga menyarankan untuk memeriksa apakah hotel tempat Anda menginap telah membayar upah minimum kepada semua staf.

6. Gunakan Operator Tur yang Bertanggung Jawab

Menemukan liburan yang berkelanjutan membutuhkan lebih banyak ketekunan daripada perjalanan konvensional. Anda bisa mencari operatpr wisata yang menawarkan perjalanan ramah lingkungan.

7. Santai saja

Perjalanan yang lambat berarti menancapkan lebih banyak waktu sambil menikmati semua cita rasa lokal dari perjalanan tersebut. Namun dibandingkan dengan kenyamanan paket liburan, mengaturnya bisa jadi menakutkan. 

8. Berikan kembali di mana pun Anda bisa

"Saat kita bepergian, kita cenderung melakukan banyak hal yang merugikan," kata Francis. "Kami memiliki tanggung jawab sebagai pelanggan untuk mengarahkan perjalanan lebih jauh ke arah positif daripada negatif." Misalnya perjalanan untuk konservasi alam. 

DWI NUR AZIZAH I HARPERS BAZAAR UK

Pilihan editor: Sedang Liburan, Sebaiknya Pegang atau Lupakan Ponsel?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

1 hari lalu

Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme


9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

1 hari lalu

Ilustrasi keracunan makanan. Freepik
9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

Ada kalanya saat liburan tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya masalah akomodasi tapi juga masalah kesehatan. Simak tips berikut ini


Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

7 hari lalu

Ilustrasi pesawat. Sumber: getty images/mirror.co.uk
Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.


Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

9 hari lalu

Macau Tower atau Menara Macau. Unsplash.com/Chris Wu
Traveling ke Macau, Jangan Lewatkan 9 Destinasi Wisata Gratis

Menikmati liburan di Macau tidak harus selalu mengeluarkan biaya mahal


8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

10 hari lalu

Ilustrasi Selamatkan Dunia dari Sampah Plastik. shutterstock.com
8 Cara yang Bisa Dilakukan untuk Memperingati Hari Bumi

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Bumi dengan aktivitas yang menghargai dan melindungi planet ini. Berikut di antaranya.


Tips Menghindari Tagihan Telepon Bengkak saat Traveling ke Luar Negeri

10 hari lalu

Ilustrasi gadget dan aplikasi untuk traveling
Tips Menghindari Tagihan Telepon Bengkak saat Traveling ke Luar Negeri

Banyak pelancong yang tidak menyadari bahwa ponsel mereka menggunakan data roaming yang biayanya jauh lebih mahal saat traveling ke luar negeri.


Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

11 hari lalu

Beberapa pengunjung Pra Bumi Sustain Market Vol 2 di Padang, 19-21 April 2024, sedang memilih buku bekas. Foto TEMPO/ Fachri Hamzah.
Berkunjung ke Sustain Market di Kota Padang dan Mengenal Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Selain barang-barang ramah lingkungan, di acara ini juga terdapat jualan buku bekas.


Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

11 hari lalu

Ilustrasi wifi di ponsel. Shutterstock
Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.


Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

11 hari lalu

Sejumlah wisatawan mengunjungi Istana Anak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis 11 April 2024. Pengelola TMII menyebutkan sekitar 20.000 wisatawan mengunjungi obyek wisata tersebut pada hari kedua Lebaran 2024 (data terakhir pukul 15.00 WIB) dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat hingga Minggu (14/4) atau H+3 Lebaran. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?


Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

11 hari lalu

Ilustrasi perempuan bekerja dari rumah. (Pixabay/Free-Photos)
Hari Kartini, Jumlah Pelaku Usaha Perempuan di Sejumlah Wilayah Naik 2,5 Kali Lipat

Hari Kartini diperingati masyarakat dalam berbagai cara. Semakin tingginya jumlah pelaku usaha perempuan, bisa jadi cara apresiasi perjuangan Kartini.