TEMPO.CO, Jakarta - Banyak jemaah haji yang kelelahan serta demam setelah puncak haji dan sedang menunggu jadwal kepulangan ke Tanah Air. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pun membagikan tips bagi jemaah haji yang masih berada di Tanah Suci dan mengalami demam, yang biasa terjadi seusai puncak haji.
"Demam merupakan kondisi di mana suhu tubuh lebih tinggi dari normal. Demam muncul sebagai respons alami tubuh terhadap infeksi. Munculnya demam ini bisa disebabkan infeksi bakteri atau virus, bahkan reaksi alergi, " kata dr. Tejo Katon, petugas PPIH Arab Saudi di Mekkah.
Ia mengatakan ada beberapa cara menurunkan demam yang bisa dicoba jemaah haji di hotel atau pemondokan. Contohnya minum banyak cairan. Dengan mengonsumsi banyak cairan saat demam sangat penting karena air dapat membantu mengatur suhu tubuh, membuang bakteri dan virus, serta membuat tubuh bekerja lebih lancar. Selain itu, cairan juga dapat mencegah dehidrasi saat demam dan semakin tinggi demam yang diderita, semakin tinggi pula risiko dehidrasi.
"Jadi, pastikan jemaah haji tidak lupa minum lebih banyak cairan, apalagi cuaca di Mekkah cukup panas," imbaunya.
Cukup istirahat dan tidur
Cara kedua, cukup istirahat karena demam menandakan sistem kekebalan tubuh sedang memerangi bakteri atau virus penyebab infeksi. Agar sistem imun tubuh meningkat perlu cukup istirahat dan tidur.
Ketiga, kenakan pakaian yang nyaman karena masih banyak jemaah haji yang beranggapan melapisi tubuh dengan selimut tebal saat demam dapat mengeluarkan keringat dan mempercepat penurunan suhu tubuh. Namun, faktanya hal itu tidak memiliki manfaat apapun bagi tubuh sehingga sebaiknya menggunakan pakaian yang menyerap keringat agar panas tubuh tidak terperangkap dalam pakaian.
"Apabila belum turun juga, silahkan untuk minum obat penurun panas dan ingat jangan lupa berdoa, " saran Tejo.
Pilihan Editor: Jelang Kepulangan Jemaah Haji, Pahami Batas Maksimal Berat Koper