Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Hanya Kaya Destinasi, Lereng Gunung Merapi Bakal Miliki Pabrik Pengolahan Susu Sapi Sendiri

image-gnews
Warga menyelamatkan sapi yang selamat dari sapuan awan panas di tepi Kali Gendol, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (29/10).  TEMPO/Arif Wibowo
Warga menyelamatkan sapi yang selamat dari sapuan awan panas di tepi Kali Gendol, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Jumat (29/10). TEMPO/Arif Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kawasan lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tak hanya melimpah dengan sebaran destinasinya. Di sejumlah kecamatan yang areanya berdekatan atau berada di lereng Merapi seperti Pakem, Turi, dan Cangkringan, selama ini juga menjadi pusat peternakan sapi perah terbesar di Sleman bahkan DIY.

Pemerintah Kabupaten Sleman mencatat dari total populasi sapi perah sebanyak 3.419 ekor pada akhir 2021, 70 persen lebih diternakkan di lereng Merapi. Terbanyak di Kecamatan Cangkringan, yakni 2.549 ekor.

Dengan potensi itu, lereng Merapi dibidik Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KemenkopUKM) segera memiliki pabrik atau rumah produksi bersama (factory sharing) untuk pengolahan susu sapi siap jual.

"Factory sharing ini akan berlokasi di Pakem Sleman, yang mulai dibangun bulan Agustus 2023 dan targetnya selesai pada November 2023," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menyambangi lahan lokasi factory sharing Pengolahan Susu di Pakem, Sleman, Jumat, 23 Juni 2023.

Factory sharing ini akan dibangun di atas lahan milik Pemda DIY seluas 5.000 meter persegi dan diproyeksikan memiliki kapasitas mengolah produk susu sebesar 6.500 liter perhari.

Teten membeberkan konsep pabrik ini menjadi tempat maklon atau kerja sama bisnis yang digerakkan koperasi peternak sehingga susu sapi ataupun kambing yang diperah nantinya tidak lagi dijual dalam bentuk bahan mentah yang harganya relatif murah. "Tapi susu hasil perahan itu bisa langsung diolah disini menjadi produk akhir berupa susu UHT yang proses pembuatannya dengan suhu tinggi dan nilai jualnya naik," kata dia.

Menurut Teten, petani dan peternak sapi di lereng Merapi itu lewat pabrik ini bisa memiliki produk setara kualitasnya dengan keluaran pabrikan dan menghasilkan merek susu bersama untuk dipasarkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teten membeberkan kalangan peternak dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) selama ini kesulitan dan tidak sanggup jika harus membangun atau memiliki pabrik yang disokong alat produksi modern. Sebab itu, produk UMKM kerap kalah bersaing dengan produk pabrikan.

"Adanya factory sharing ini menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas produk UMKM, khususnya produk olahan susu sapi dan kambing yang ada," kata Teten.

Meski dibangun pemerintah, factory sharing ini nantinya akan dikelola oleh koperasi, serta dilengkapi dengan peralatan modern.

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan pembangunan rumah produksi bersama olahan susu di lereng Merapi ini dapat mengkoordinir gerak peternakan penghasil susu mulai dari produksi hingga pemasarannya.

Pilihan Editor: Cerita Dua Ekor Sapi dari Sleman Yogyakarta yang Jadi Hewan Kurban Jokowi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

57 menit lalu

Suasana peternakan sapi di Koperasi Samesta yang berada di Kecamatan Cangkringan, lereng Gunung Merapi Sleman Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Koperasi di Lereng Merapi Yogyakarta Siapkan Paket Eduwisata Belajar Seru Beternak Sapi

Untuk menuju lokasi, wisatawan nantinya bisa memanfaatkan paket dalam jip wisata lava tour Lereng Merapi Yogyakarta.


Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Kepala BNPB Tinjau Pos Pengamatan Kaliurang

2 hari lalu

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto (rompi coklat) mendapat penjelasan dari Kepala Badan Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso (kiri) saat meninjau pos pemantauan Gunung Merapi Kaliurang, Rabu, 24 Juli 2024. (BNPB)
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Kepala BNPB Tinjau Pos Pengamatan Kaliurang

Masyarakat agar selalu meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, mengingat sejak dua hari lalu Gunung Merapi mengalami erupsi.


Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

3 hari lalu

Kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta Jumat petang (29/12). Dok. Dishub Yogya
Pelaku Wisata Bertemu Sultan Hamengku Buwono X, Soroti Daya Dukung Pariwisata Yogyakarta

Sebagian besar wisatawan itu terkonsentrasi di area Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.


Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

3 hari lalu

Situs Gunung Gamping di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dok. Istimewa
Sejarah Situs Gunung Gamping di Sleman yang Diusulkan sebagai Geopark Nasional

Hamengku Buwono I pernah bertakhta sementara di Pesanggrahan Ambarketawang yang terletak di barat Gunung Gamping.


Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Hari Berturut-Turut, Warga Diminta Waspada

3 hari lalu

Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Sabtu malam, 13 Juli 2024. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 13 Juli 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 14 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya dan menunjukkan suplai magma masih terus berlangsung sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran dari Gunung Merapi yang berstatus siaga (level III) itu. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Dua Hari Berturut-Turut, Warga Diminta Waspada

Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran berturut turut pada Senin hingga Selasa, 22 - 23 Juli 2024. Status gunung masih di Level III atau siaga.


Gunung Merapi Erupsi Muntahkan Awan Panas Malam Ini, Ketiga Sejak 1 Juli

6 hari lalu

Guguran awan panas Gunung Merapi, Sabtu malam 20 Juli 2024. Foto : X
Gunung Merapi Erupsi Muntahkan Awan Panas Malam Ini, Ketiga Sejak 1 Juli

Gunung Merapi kembali erupsi memuntahkan awan panas pada Sabtu malam, 20 Juli 2024.


7 Negara Penghasil Susu Terbesar di Dunia, Ada India hingga Cina

11 hari lalu

India merupakan negara penghasil susu terbesar di dunia dengan total produksi mencapai 208 ton susu. Berikut informasi lengkapnya. Foto: Canva
7 Negara Penghasil Susu Terbesar di Dunia, Ada India hingga Cina

India merupakan negara penghasil susu terbesar di dunia dengan total produksi mencapai 208 ton susu. Berikut informasi lengkapnya.


Sultan HB X soal BUMN Pabrik Tekstil yang Diduga Rumahkan Karyawan: Seperti Hidup Segan Mati Tak Mau

17 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Dok. Pemda DIY.
Sultan HB X soal BUMN Pabrik Tekstil yang Diduga Rumahkan Karyawan: Seperti Hidup Segan Mati Tak Mau

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X angkat bicara soal ramai kabar pengakuan karyawan pabrik tekstil yang dirumahkan tanpa digaji.


Destinasi Tumbuh Pesat, Sleman Kebut Munculnya Pelaku Usaha Kuliner Baru

17 hari lalu

Wisatawan memadati destinasi wisata Kaliurang di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu, 13 Maret 2022, seusai Gunung Merapi menyemburkan awan panas hingga lima kilometer. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Destinasi Tumbuh Pesat, Sleman Kebut Munculnya Pelaku Usaha Kuliner Baru

Sebanyak 40-an anak muda di Sleman dapat pelatihan dan pendampingan untuk terjun berwirausaha bidang kuliner di tempat wisata.


Gunung Merapi Masih Keluarkan Awan Panas, Sleman Terapkan Upaya Kesiapsiagaan

18 hari lalu

Luncuran lava pijar keluar dari kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 23 April 2024 malam. Menurut data BPPTKG periode pengamatan 23 April 2024 pukul 00.00 - 24.00 WIB telah terjadi 18 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimal 1.300 meter dan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Masih Keluarkan Awan Panas, Sleman Terapkan Upaya Kesiapsiagaan

Gunung Merapi masih intens mengeluarkan guguran lava dan juga awan panas pada bulan Juli ini.