Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menelusuri Pertapaan Rawaseneng, Museum dan Pengolahan Susu yang dikelola Para Rahib di Temanggung

image-gnews
Museum Pertapaan Santa Rawaseneng. Foto:  Instagram.
Museum Pertapaan Santa Rawaseneng. Foto: Instagram.
Iklan

TEMPO.CO, Temanggung - Sejuknya lereng perbukitan Gunung Sindoro menyapa setiap pengunjung yang melintas di Desa Ngemplak, Kandangan, di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Memasuki desa tersebut, ada satu wisata unik andalan para pengunjung yang sedang singgah atau melintas di Temanggung.

Wisata Kuliner Olahan Susu di Pertapaan Rawaseneng

Wisata tersebut adalah Museum dan Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, lengkap dengan  kafe serta pusat oleh-oleh yang menjual aneka produk olahan susu. Museum, kafe, dan pusat oleh-oleh tersebut berada di bagian depan kompleks Pertapaan Rawaseneng, Temanggung.

Uniknya, seluruh produk olahan susu yang dijual di pusat oleh-oleh dan kafe ini dikelola langsung oleh para rahib dibantu masyarakat sekitar. Rahib adalah anggota Tarekat atau Ordo yang mengikatkan diri dengan kaul atau janji pada hidup monastik kontemplatif hidupnya hanya untuk mencari Allah dengan mendalami misteri Ilahi dalam suasana keheningan di pertapaan.

Pengelola pertapaan Rawaseneng, Romo Edy Prasetyo menuturkan, para rahib Rawaseneng melakukan "kerja tangan" bukan untuk tujuan mencari keuntungan, tetapi untuk menafkahi hidup mereka sendiri secara mandiri, dan dilakukan di luar waktu ibadah. "Dalam perjalanannya, banyak orang awam  yang berkontribusi dalam memasarkan usaha yang dikelola para rahib tersebut," kata Romo Edy saat ditemui Tempo, Jumat, 23 Juni 2023.

Olahan produk susu dan kopi di Pertapaan Rawaseneng. Tempo/Arimbihp

Masyarakat awam di luar rahib yang turut memasarkan usaha tersebut misalnya keluarga The Bian San dari Temanggung yang pada 1956 membantu menjualkan susu. Ada juga keluarga Boen Kosasih yang pada 2008-2009 turut memasarkan kue kering dan kopi di Jakarta hingga saat ini. Susu di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng menjadi salah satu komoditi utama yang telah dirintis para rahib.

Meski demikian, kaum awam juga tercatat memberikan kontribusi yang signifikan bagi Pertapaan Rawaseneng ketika para rahib merintis peternakan sapi perah. "Pada 1956, seorang kaum awam, Oma Godee, 83 tahun, memberi sumbangan berupa rumput jenis khusus ke Pertapaan Rawaseneng untuk pakan sapi perah yang akan mereka ternakkan, disusul dengan masyarakat lainnya yang turut memberi makanan," ujarnya.

Bermula 5 Indukan Sapi dari Belanda di Pertapaan Rawaseneng

Edy menceritakan, awalnya hanya ada lima induk sapi yang didatangkan dari Belanda ke Pertapaan Rawaseneng. "Kemudian, pada 1957 didatangkan juga sapi dari Australia, sehingga kami memiliki 20 sapi, jumlah tersebut terus berkembang hingga saat ini ada ratusan sapi," ucapnya.

Edy mengatakan, pemerahan susu sapi dilakukan pagi hari kira-kira pukul setengah lima dan sore hari kira-kira pukul setengah lima. "Jika ingin melihat sapi, atau proses pemerahan, harus ada ijin khusus, mengingat kami harus menjaga kondisi kejiwaan sapi agar tidak tertekan, sehingga dapat dihasilkan susu dalam jumlah banyak," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Edy, sapi perah di Pertapaan Rawaseneng dapat menghasilkan sekitar 600 liter susu per hari. Dari jumlah tersebut, menurut Edi, 150 liternya diolah menjadi susu segar dengan metode pasteurisasi untuk membunuh bakteri patogen. Setelah di pasteurisasi, Edi mengatakan, susu segar yang dihasilkan memasuki tahap pengemasan yang steril dan tanpa kontaminasi dari luar.

Industri Produk Turunan susu

Olahan produk susu dan kopi di Pertapaan Rawaseneng. Tempo/Arimbihp
  
Tak hanya pasteurisasi, susu sapi yang dihasilkan Pertapaan Rawaseneng juga diolah menjadi keju, yogurt, serta sebagai bahan campuran untuk industri roti dan kue kering Trappist Cookies berbahan baku alamiah dengan peralatan yang relatif canggih. "Ada kastengels, lidah kucing, soes, kukis cokelat, dan masih banyak lagi," ujarnya. 

Selain memiliki banyak varian, kata Edy, roti buatan mereka tidak menggunakan bahan pengawet ataupun bahan campuran lainnya, sehingga memiliki rasa yang khas dibandingkan dengan roti-roti yang dijual di pasaran pada umumnya. "Cara pengolahan keju dipelajari pada 1958 dari seorang awam di Lembang bernama Tuan Meyer," ujarnya. Keju yang digunakan sebagai bahan baku kue kastengel harus disimpan terlebih dulu setidaknya selama 3 bulan dalam suhu minus 10 derajat Celcius sebelum digunakan.

Pemasaran

Bukan cuma dijual di gerai oleh-oleh Pertapaan Rawaseneng, produk-produk turunan susu ini dipasarkan di daerah setempat, bahkan hingga ke Jakarta dan memiliki pasar tetap di beberapa kota besar di sekitar pertapaan. "Jadi, pembeliannya bisa melalui online store Tokopedia atau memesan di Whatsapp saya, bisa juga melalui offlline dengan datang langsung ke gerai, harganya mulai dari Rp 20.000,"  kata Edy. 

Pilihan Editor: Kemeriahan Festival Balon Udara, Ajang Promosi Wisata Temanggung dan Wonosobo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

18 jam lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.


5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

30 hari lalu

Ilustrasi kucing. Sumber: Unsplash/asiaone.com
5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.


3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa

36 hari lalu

Aktivitas penjualan susu sapi yang disetor peternak di instalasi Persusuan Koperasi Unit Desa (KUD) Cepogo, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 26 Oktober 2019.  Setelah disetor ke KUD susu yang terkumpul kemudian dipasok ke industri minuman susu di Salatiga. TEMPO/Bram Selo Agung Mardika
3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Susu pilihan yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama puasa karena mengandung protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya.


5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

38 hari lalu

Ilustrasi Anak Minum Susu/Istimewa
5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

Selama ribuan tahun, susu telah menjadi bagian dari diet global, terutama susu yang berasal dari sapi, domba, dan kambing.


Bebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart

45 hari lalu

Bebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart

Pojok Susu di Flagship Store Alfamart dihadirkan untuk memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan premium bagi si Kecil dan Ibu


Program Makan Siang Gratis Berpotensi Kerek Harga Kebutuhan Pokok, Ini Alasannya

25 Februari 2024

Airlangga Sebut Program Makan Siang Gratis dan Minum Susu Prabowo Masuk APBN 2025
Program Makan Siang Gratis Berpotensi Kerek Harga Kebutuhan Pokok, Ini Alasannya

Program makan siang gratis dianggap bisa berpotensi meningkatkan harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Mengapa?


Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

21 Februari 2024

Ilustrasi Anak Minum Susu/Istimewa
Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

Permasalahan gizi seperti kekurangan zat besi masih menghantui anak-anak Indonesia. Simak 4 tips memilih susu untuk anak.


4 Tips Minum Kopi agar Tidak Sakit Perut

30 Januari 2024

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
4 Tips Minum Kopi agar Tidak Sakit Perut

Sakit perut setelah minum kopi bisa berupa munculnya rasa nyeri, mulas, kembung, gejala refluks asam lambung, atau keinginan untuk buang air besar.


Ini Penyebab dan Faktor Risiko Intoleransi Laktosa

23 Januari 2024

Ilustrasi wanita minum susu. iss.it
Ini Penyebab dan Faktor Risiko Intoleransi Laktosa

Berikut tiga jenis intoleransi laktosa dengan faktor penyebab yang berbeda.


Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi

23 Januari 2024

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi

Intoleransi laktosa dan alergi susu sapi memiliki gejala yang berbeda. Apa saja?