Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengunjungi Warung Jadoel, Tempat Makan Pertama di Temanggung yang Berusia 200 Tahun

image-gnews
Warung Jadoel nampak depan (Tempo.co/Arimbihp)
Warung Jadoel nampak depan (Tempo.co/Arimbihp)
Iklan

TEMPO.CO, Temanggung - Sejuk dan dinginnya udara pegunungan menyapa pengunjung yang memijakkan kaki di Kabupaten Temanggung. Letak geografis Temanggung yang berada di antara Gunung Sumbing dan Merbabu, membuatnya memiliki daya tarik wisata.

Warung Jadoel, Warisan Leluhur di Temanggung

Tak hanya wisata alam, Temanggung juga terkenal memiliki beragam peninggalan sejarah serta kuliner legendaris yang patut dicoba. Salah satu kuliner legendaris di Temanggung yang sayang untuk dilewatkan pengunjung adalah Warung Jadoel.

Warung yang berada di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 102, Jampirejo Tengah itu sekilas tampak tak begitu istimewa, catnya biru, bangku-bangku berjajar rapi, para pembeli tampak antre. Namun siapa sangka, Warung Jadoel ternyata usianya diperkirakan lebih dari 2 abad alias 200 tahun, dan menjadi tempat makan pertama yang didirikan di Temanggung.

Generasi keempat yang kini menjadi penerus Warung Jadoel, Siti Sukastiyah, 77 tahun, menuturkan, Warung Jadoel didirikan oleh neneknya. "Kula mawon kesupen namine sinten, nek ibu ne kula Dulah Rujini, riyin nggih sadeyan sakderenge kula (saya saja sampai lupa nama nenek yang mendirikan siapa, tetapi kalau nama ibu saya Dulah Rujini, dulu juga berjualan disini)," kata Siti saat ditemui Tempo, Jumat, 16 Juni 2023.

Siti Sukastiyah, generasi keempat pendiri Warung Jadoel (Tempo.co/Arimbihp)

Menurut Siti, sejak ibunya masih berjualan, Warung Jadoel tidak pernah mengubah bentuk maupun menu makanannya. "Saya 77 tahun lahir, tinggal dan besar di sini, hanya bagian depan dahulu sampai halte, tetapi terkena pelebaran sedikit, jadi dimundurkan, lainnya sama," tutur Siti.

200 Tahun Lalu Jadi Langganan Pribumi dan Orang Belanda

Siti menceritakan, semasa kecil, pembeli yang datang tak hanya masyarakat pribumi, bahkan ada dari kalangan Belanda dan Jepang. Berdasarkan cerita tutur yang pernah didengar Siti dari almarhum sang ibu, para residen Kedu juga pernah singgah di warungnya.

"Dulu tidak ada namanya, ya hanya warung saja, seiring berjalannya waktu, masyarakat sekitar menyebut Jadoel, karena saking tuanya," ujar Siti. Lebih lanjut, Siti menceritakan, sehari-hari, ia juga tinggal di lantai 2 Warung Jadoel bersama anaknya, Yulianto Murtono yang kini belajar meneruskan usaha kuliner keluarga tersebut.

Kepada Tempo, Sito mengatakan, setiap hari ia bangun pukul 04.00 dan tidur pada 23.00 WIB untuk mengelola Warung Jadoel. "Ya dibantu anak-anak, tetapi saya masih terus ikut, sekadar menjuali pembeli atau membantu menata makanan," kata Siti,

Saat berjualan, Siti juga dibantu 7 pegawai yang berasal dari daerah sekitar Temanggung untuk memasak dan membersihkan Warung Jadoel. "Setiap hari habis 40 kilogram nasi, bahan sayur dan daging lainnya sekitar 5 hingga 10 kilogram," tutur Siti.

Suasana Warung Jadoel yang dipenuhi pembeli (Tempo.co/Arimbihp)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada berbagai jenis makanan yang jadi favorit di Warung Jadoel, mulai dari sayur nangka muda, tongkol cabe ijo, brongkos, hingga opor ayam kampung hingga aneka lauk pauk gorengannya yang sangat lengkap. Selain itu, ada salah satu menu makanan khas Temanggung yang sulit ditemukan di daerah lain, yaitu empis-empis. 

"Buka 24 jam dan tidak pernah tutup meskipun tanggal merah atau hari minggu, kecuali saat lebaran, 7 hari libur," kata Siti.

Dapat Penghargaan dari Kabupaten Temanggung

Menurut Siti, Warung Jadoel adalah sebuah aset sekaligus saksi bisu dari bagian kehidupan masyarakat Temanggung dan bagian sejarah dari keluarga pengelola warung. Atas kerja keras Siti dan keluarganya, Warung Jadoel bahkan juga mendapatkan penghargaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung. "Dulu pernah dikasih emas batangan 40 gram dari Dinas Kabupaten Temanggung, masih kami simpan," ujar Siti. 

Hingga kini, Siti berjanji pada diri sendiri, anak-anak serta para pelanggannya, untuk mempertahankan usaha ini sampai kapanpun. Bahkan, hingga ke generasi selanjutnya.

Aneka makanan di Warung Jadoel (Tempo.co/Arimbihp)

Diana, salah satu pelanggan, yang datang ke Warung Jadoel bersama suaminya mengatakan, sudah berlangganan sejak kecil. "Bahkan sejak saya belum lahir, almarhum orang tua dulu juga langganan di sini, maka saya sering diajak waktu kecil," kata Diana.

Oleh karena itu, bagi Diana, Warung Jadoel selalu menjadi kenangan untuknya yang kini tinggal merantau di ibu kota. "Setiap pulang kampung seperti sekarang, sebelum ke rumah, saya justru ke Warung Jadoel dulu, nostalgia," tuturnya.

Menu favorit yang dipilih Diana adalah tongkol santan, buntil dan tahu isi, lengkap dengan segelas teh hangatnya. "Semua harga di sini juga sangat terjangkau, mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 10.000, setiap saya makan, 1 orang tidak pernah lebih dari Rp 20.000 padahal sudah dengan minum dan lauk," ujarnya.

 Pilihan Editor: Wiwit Durian, Tradisi Awal Panen Durian di Temanggung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

4 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Mathilda Khoo
Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.


Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

7 hari lalu

Amsterdam, Belanda. Unsplash.com/Adrien Olichon
Amsterdam Larang Hotel Baru untuk Mengatasi Overtourism

Tahun ini Amsterdam juga menaikkan pajak turis menjadi 12,5 persen untuk wisatawan yang menginap dan penumpang kapal pesiar.


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

8 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?


10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

10 hari lalu

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu. Foto: Canva
10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.


Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

11 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.


Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

11 hari lalu

Empal Gentong. Shutterstock
Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.


Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

14 hari lalu

Gurame Nyat Nyat. Foto : yummy app
Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

16 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

19 hari lalu

Demonstran pro-Palestina melakukan protes saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berkecamuk di Munich, Jerman, 9 Oktober 2023. REUTERS/Christine Uyanik
Genosida Gaza, PNS Jerman Menuntut Penghentian Pasokan Senjata ke Israel

Para pegawai pemerintah menyerukan Jerman dan Belanda untuk menghentikan pengiriman senjata karena masalah hak asasi manusia di Gaza


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

20 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.