TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan penurunan harga tiket pesawat menjelang masa liburan sekolah dapat mendorong tercapainya target pergerakan wisatawan nusantara. Pihaknya menargetkan momentum itu bisa menyumbang 20-30 persen dari target pergerakan wisnus tahun 2023 itu.
"Berkaitan dengan liburan sekolah, kami menargetkan bahwa 20—30 persen dari target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara ini bisa tercapai," kata Sandiaga, Senin, 12 Juni 2023.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), setelah momen libur Idul Fitri pada April 2023 terjadi deflasi komoditas harga tiket pesawat. Tekanan inflasi tarif angkutan udara secara year on year tampak terus menurun dalam beberapa bulan terakhir.
Penurunan harga tiket ini berlaku ke seluruh penerbangan di Indonesia, termasuk penerbangan ke sejumlah destinasi wisata di Indonesia yang harganya tidak melebihi Rp 1 juta.
"Ini perlu kita syukuri, karena gerak cepat pemerintah sehingga harga-harga yang dirasa membebani masyarakat ini bisa sudah berangsur turun dan terkendali," kata Sandiaga.
Sandiaga pun menyebut penurunan harga ini patut dimanfaatkan oleh para pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Indonesia dengan menawarkan paket perjalanan yang unik dan menarik dengan harga yang terjangkau. "Apalagi dalam waktu dekat kita akan memasuki masa liburan sekolah di mana akan ada banyak wisatawan yang mengajak keluarganya untuk bertamasya," kata dia.
Selain itu, Sandiaga mendorong agar wisatawan dapat memanfaatkan momen libur sekolah untuk berwisata di destinasi-destinasi wisata di Indonesia. "Kemenparekraf terus bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk menghadirkan paket-paket wisata yang menarik di dalam negeri, jadi mari kita berwisata #DiIndonesiaAja sehingga wisatawan bisa ikut berpatisipasi dalam membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja," kata dia.
Kolaborasi untuk liburan sekolah
Untuk memanfaatkan momentum liburan sekolah, Kemenparekraf berkolaborasi dengan Traveloka dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk mendorong pergerakan wisatawan nusantara. Kolaborasi itu melalui program "Libur Sekolah #DiIndonesiaAja".
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan kerja sama ini bertujuan untuk memanfaatkan libur sekolah sebagai waktu yang tepat untuk meningkatkan jumlah pergerakan wisatawan nusantara serta mendorong mereka berkunjung ke tempat-tempat wisata di Indonesia bersama keluarga. "Jadi kita ingin saat anak sekolah libur, ke manakah mereka? Di Indonesia aja liburannya," kata dia.
Salah satu kampanye pemasaran dalam program ini adalah penyebaran QR code melalui banner yang akan dipasang di institusi-institusi pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia. QR code tersebut langsung menghubungkan penggunanya dengan sekitar 100 paket wisata nusantara berupa e-booklet "Mudik Jelajah Masjid #DiIndonesiaAja".
Sementara itu, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud-Ristek Restu Gunawan mengatakan pihaknya siap menyukseskan kerja sama ini, di antaranya melalui pemugaran cagar-cagar budaya dan mempersiapkan museum-museum di Indonesia menjadi destinasi wisata. "Saya kira juga ini menjadi bagian penting untuk menggerakkan ekonomi," ujarnya.
ANTARA
Pilihan Editor: Liburan Sekolah ke Snow City Singapura, Ada Karakter Robocar Poli dan Amber