Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selama Waisak, Pedagang Souvenir Candi Borobudur Alami Untung Hingga Rp 2 Juta per Hari

image-gnews
Pedagang souvenir ramai dikunjungi pembeli saat rangkaian Waisak. Tempo/Arimbi Haryas Prabawanti
Pedagang souvenir ramai dikunjungi pembeli saat rangkaian Waisak. Tempo/Arimbi Haryas Prabawanti
Iklan

TEMPO.CO, Magelang - Penjualan souvenir dan cobek di pasar oleh-oleh Candi Borobudur mengalami peningkatan hingga dua kali lipat saat rangkaian Hari Raya Waisak. Seorang pedagang kerajinan asbak dan kaos, Karmin mengatakan, peningkatan omset mulai dirasakan sejak Kamis, 1 Juni 2023.

"Pengunjung terutama yang mau merayakan Waisak mulai datang Kamis, sejak biksu yang berjalan kaki dari Thailand itu datang, wisatawan langsung membeludak," kata Karmin saat ditemui Tempo, Senin 6 Juni 2023.

Pedagang Souvenir di Candi Borobudur Panen Pembeli

Menurut Karmin yang sehari-hari menjual pernak-pernik souvenir bernuansa Candi Borobudur, souvenir paling laris dipilih pembeli adalah kaos dan gantungan kunci. Kedua benda tersebut tergolong paling banyak desain model, murah dan praktis dibawa para wisatawan.

"Harganya, kalau asbak mulai dari Rp 20.000 sampai paling besar 75.000, kaos 25.000 sampai 80.000," ujar Karmin.

Ayah tiga anak yang sehari-hari tinggal di daerah Wanurejo itu mengatakan, biasanya ia mendapat keuntungan sekitar Rp 300.000 hingga Rp 500.000 dalam satu hari biasa atau bukan akhir pekan dan musim liburan. "Tapi saat Waisak bisa sampai Rp 1.000.000, bisa lebih waktu puncak acara, sebelum dan sesudah penerbangan lampion terutama," tuturnya.

Karmin mengatakan, wisatawan yang membeli dagangannya banyak dari dalam negeri maupun luar negeri. "Saya sendiri bisa bahasa asing hanya yang pokok-pokok saja, Inggris bisa, misalnya untuk tawar menawar harga," kata dia.

Pedagang souvenir ramai dikunjungi pembeli saat rangkaian Waisak. Tempo/Arimbi Haryas Prabawanti

Meski demikian, sejauh ini Karmin mengaku tidak ada kesulitan dalam berkomunikasi dengan para pembeli asing. "Nanti biasanya dibantu guide, atau teman yang bahasa asingnya lebih fasih," kata dia.

Cobek Jadi Favorit Buah Tangan dari Candi Borobudur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal serupa Karmin juga dialami pedagang cobek dan kerajinan batu khas Magelang, Hartini yang mendapat keuntungan hingga Rp 2.000.000 dalam sehari saat Waisak. Apalagi, menurut dia, kerajinan batu dan cobek adalah salah satu oleh-oleh yang hanya dapat ditemui di Magelang.

"Bahannya batu granit, dari gunung, dijual mulai harga Rp 50.000 untuk yang paling kecil hingga Rp 300.000 untuk ukuran jumbo," ujar Hartini. Ia mengaku, barang yang paling laris dijual adalah cobek untuk membuat sambal, dan cobek tinggi untuk menumbuk bumbu. 

Hartini yang sudah 30 tahun berjualan cobek mengaku, momentum Waisak memang selalu ia dan rekan-rekannya tunggu. Candi Borobudur menjadi pusat beribadah Umat Buddha di seluruh dunia, sehingga saat Hari Raya Waisak selalu disesaki pengunjung.

Walaupun cara membawa cobek dan kerajinan batu tidak semudah souvenir asbak maupun kaos, Hartini punya cara sendiri untuk mengemasnya, yaitu menggunakan tas bambu. "Dibentuk seperti tas bambu, itu tahan dan dijamin tidak ambrol , jadi membawanya tinggal ditenteng sampai ke bus, 1 keranjang muat 3 cobek dengan berat sekitar 1,5 kilogram," kata dia.

 

Pilihan Editor: Ribuan Umat Buddha Mengikuti Detik-Detik Waisak di Candi Borobudur

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram "https://tempo.co'. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN dan Tarik Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

Direktorat Jenderal Imigrasi  memberikan  pertama kali golden visa  kepada Samuel Altman, Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, FOTO : istimewa
Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN dan Tarik Wisatawan Mancanegara

Sandiaga mengatakan pemerintah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam kebijakan golden visa.


Yunani Gunakan Drone untuk Kontrol Kepadatan Kursi Berjemur di Pantai

4 hari lalu

Pantai di Yunani. Unsplash.com/Nick Karvounis
Yunani Gunakan Drone untuk Kontrol Kepadatan Kursi Berjemur di Pantai

Sebanyak 14 pantai di Yunani dipantau, perusahaan yang menyewakan kursi berjemur ilegal didenda sampai Rp6,2 miliar.


7 Negara di Asia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

4 hari lalu

Wisatawan mengantri untuk memasuki stasiun kereta Shanghai Hongqiao, saat kepadatan perjalanan Festival Musim Semi menjelang Tahun Baru Imlek, di Shanghai, Cina 5 Februari 2024. REUTERS/Nicoco Chan
7 Negara di Asia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

Berikut ini daftar negara di asia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Negara ini menawarkan destinasi liburan wisata alam hingga wisata kuliner.


Jauh dari Keramaian 6 Negara Eropa Ini Jarang Dikunjungi Wisatawan

4 hari lalu

Porto, Portugal. Unsplash.com/Annie Spratt
Jauh dari Keramaian 6 Negara Eropa Ini Jarang Dikunjungi Wisatawan

Negara-negara Eropa ini yang jarang dikunjungi wisatawan, namun menawarkan pengalaman klasik, dan kekayaan budaya Eropa


Di Batam Zoo Paradise, Wisatawan Bisa Lihat Domba Shaun the Sheep hingga Burung Emu Australia

5 hari lalu

Turis Singapura saat foto dengan alpaka di Batam Zoo Paradise, Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Di Batam Zoo Paradise, Wisatawan Bisa Lihat Domba Shaun the Sheep hingga Burung Emu Australia

Liburan di Batam Zoo Paradise, wisatawan tak hanya menyaksikan langsung dan berinteraksi dengan hewan lokal, tetapi juga terdapat berbagai jenis hewan luar negeri


Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

5 hari lalu

Qutub Minar, Delhi, India. Unsplash.com/Akshat Jhingran
Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

Saat mengunjungi Qutub Minar, wisatawan akan langsung melihat pilar besi megah setinggi 7,2 meter


Sandiaga Uno Dorong Yogyakarta Bisa Segera Masuk Jaring Kota Kreatif UNESCO

5 hari lalu

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Pondok Pesantren Assalafiyyah Mlangi II Sleman Yogyakarta Jumat 19 Juli 2024.  Tempo/Pribadi Wicaksono
Sandiaga Uno Dorong Yogyakarta Bisa Segera Masuk Jaring Kota Kreatif UNESCO

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar Kota Yogyakarta bisa segera masuk jaringan Kota Kreatif UNESCO.


Qutub Minar Monumen Kedua di India yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

6 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
Qutub Minar Monumen Kedua di India yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

Qutub Minar menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik perhatian wisatawan asing yang mengunjungi India


Liburan di Batam Zoo Paradise : Bisa Berinteraksi 30 Jenis Hewan Hingga Berenang Gratis di Waterpark

6 hari lalu

Pintu masuk Batam Zoo Paradise. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Liburan di Batam Zoo Paradise : Bisa Berinteraksi 30 Jenis Hewan Hingga Berenang Gratis di Waterpark

Tidak seperti kebun binatang pada umumnya, Batam Zoo Paradise menawarkan konsep edukasi dan interaksi langsung dengan berbagai jenis hewan lokal dan luar negeri


Destination Thailand Visa Peluang Digital Nomad dan Wisatawan Tinggal Lebih Lama

9 hari lalu

Phang Nga, Thailand. Unsplash.com/Marrti Salmi
Destination Thailand Visa Peluang Digital Nomad dan Wisatawan Tinggal Lebih Lama

Thailand memperkenalkan Destination Thailand Visa atau DTV, yang memungkinkan digital nomad serta wisatawan tinggal lebih lama