TEMPO.CO, Jakarta - KA Pandalungan relasi Stasiun Gambir-Jember menjadi salah satu rute baru yang diluncurkan PT KAI bersamaan dengan pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2023 yang berlaku mulai 1 Juni 2023. Rute baru tersebut ternyata cukup diminati.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa mengatakan tercatat sekitar 629 penumpang berangkat menggunakan KA Pandalungan hingga 2 Juni. "Jika melihat dari data pemesanan tiket minat masyarakat menggunakan KA Pandalungan sangat tinggi, bahkan untuk hari pertama pemberangkatan pada 1 Juni 2023 kemarin okupansi penumpang mencapai 99 persen," kata dia dalam keterangannya, Jumat, 2 Juni 2023.
KA Pandalungan membawa 8 kereta eksekutif dengan kapasitas 400 tempat duduk. Dengan beroperasinya KA Pandalungan, maka Stasiun Gambir memiliki keberangkatan KA dengan dengan rute terjauh yang menempuh jarak 919 kilometer untuk relasi Gambir - Jember.
Dengan kehadiran KA Pandalungan, masyarakat yang berangkat dari Jakarta untuk menuju wilayah Jember tidak perlu lagi membeli tiket tujuan Stasiun Surabaya dan selanjutnya harus berpindah KA untuk menuju Stasiun Jember. "Kini ada KA Pandalungan dari Stasiun Gambir yang memiliki relasi stasiun akhir di Stasiun Jember dengan kepastian jadwal, waktu tempuh yang efisien dan kenyamanan sepanjang perjalanan," kata Eva.
Untuk menyambut kehadiran KA Pandalungan, KAI juga memberikan tiket promo seharga Rp 300 ribu dengan jumlah terbatas untuk keberangkatan Juni 2023.
Selain KA Pandalungan, ada tiga KA baru lainnya dari area Daop 1 Jakarta yang beroperasi mulai 1 Juni 2023. KA baru tersebut adalah KA Argo Semeru relasi Gambir - Surabaya Gubeng, KA Manahan relasi Gambir – Solo Balapan dan KA Argo Merbabu relasi Gambir – Semarang Tawang Bank Jateng.
Pilihan Editor: PT KAI Hadirkan Lima Kereta Baru, Layani Rute Solo, Jember Hingga Surabaya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.