Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pecahkan Rekor Dunia, Profesor Asal Florida Hidup di Bawah Air Selama 74 Hari

Reporter

image-gnews
Joe Dituri menyapa penyelamm yang berenang ke pondok untuk menyambutnya. Foto: MarineLab
Joe Dituri menyapa penyelamm yang berenang ke pondok untuk menyambutnya. Foto: MarineLab
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria asal Amerika Serikat telah memecahkan rekor dunia hidup di bawah air selama 74 hari. Pria yang merupakan seorang profesor universitas dari Florida itu hidup hampir dua bulan di bawah air tanpa depresurisasi (tekanan udara berkurang dalam kabin).

Saat ditanyakan apakah dia sekarang berencana untuk muncul kembali setelah memecahkan rekor, dia mengatakan suka berada di bawah laut dan tidak berencana untuk muncul kembali ke daratan dalam waktu dekat.

Joseph Dituri pergi ke bawah air pada 1 Maret dan tinggal di Undersea Lodge Jules, yang terletak di dasar laguna sedalam 30 kaki di Key Largo. The Jules 'Undersea Lodge adalah pondok Florida Keys untuk penyelam scuba.

Tercatat bahwa rekor sebelumnya adalah 73 hari, 2 jam, dan 34 menit yang juga ditetapkan di pondok yang sama pada 2014 oleh dua profesor Tennessee, Bruce Cantrell dan Jessica Fain.

Dituri, yang juga dikenal sebagai Dr. Deep Sea, sedang menikmati pengalaman hidup normal di bawah air. Dia makan makanan kaya protein dari telur dan salmon yang disiapkan menggunakan microwave, latihan menggunakan resistance band, melakukan push up setiap hari dan tidur siang selama satu jam.

Meski telah membuat rekor dunia, Dituri berencana untuk tinggal di pondok hingga 9 Juni, ketika ia akan menyelesaikan 100 hari di bawah air, yang merupakan misi bawah air yang dijuluki Proyek Neptunus 100.

Misi Neptune 100 akan menyelesaikan banyak penelitian medis dan kelautan dengan program penjangkauan pendidikan yang diselenggarakan oleh Marine Resources Development Foundation, pemilik habitat itu. Penelitiannya mencakup eksperimen harian dalam fisiologi untuk memantau bagaimana tubuh manusia merespons paparan jangka panjang terhadap tekanan ekstrem.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dituri mengatakan bahwa idenya di sini adalah untuk mengisi lautan dunia, merawatnya dengan hidup di dalamnya dan benar-benar memperlakukannya dengan baik. Misi Dituri selanjutnya termasuk melakukan kelas online dan menyiarkan wawancara dari studio digitalnya di bawah laut.

Selama hari-hari di bawah air ini, dia telah menjangkau lebih dari 2.500 siswa melalui kelas online dalam ilmu kelautan dan lebih banyak lagi dengan kursus teknik biomedis regulernya di University of South Florida. Sementara dia mengatakan dia suka hidup di bawah laut, ia mengungkap bahwa ia merindukan matahari.

TIMES OF INDIA

Pilihan Editor: Rekor Dunia, Dua Orang ini Telah Capai Puncak Gunung Everest 26 Kali

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendikbudristek Jelaskan Kriteria Asesor dalam Proses Pengajuan Guru Besar

4 hari lalu

Direktur Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Lukman. ANTARA/Muhammad Zulfikar
Kemendikbudristek Jelaskan Kriteria Asesor dalam Proses Pengajuan Guru Besar

Kemendikbudristek mengatakan hasil desk evaluasi mencatat sebanyak 253 orang calon asesor yang akan mengikuti tes asesmen


Agar Skandal Guru Besar Tak Terulang, Kemendikbudristek Cegah dengan Sosialiasi Aturan

4 hari lalu

Direktur Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Lukman. ANTARA/Muhammad Zulfikar
Agar Skandal Guru Besar Tak Terulang, Kemendikbudristek Cegah dengan Sosialiasi Aturan

Kemendikbudristek mengimbau kepada masyarakat yang memiliki bukti dugaan pelanggaran pengajuan guru besar dapat melaporkannya


Syarat Pengajuan Guru Besar Tak Berubah, Kemendikbudristek Hanya Gunakan Screening Awal

4 hari lalu

Para politikus dan dosen berlomba mendapatkan guru besar dan profesor. Mereka melakukannya dengan cara culas: memakai jurnal predator dan bersekongkol dengan para asesor di Kementerian Pendidikan.
Syarat Pengajuan Guru Besar Tak Berubah, Kemendikbudristek Hanya Gunakan Screening Awal

Kemendikbudristek menyatakan persyaratan pengajuan guru besar tidak ada perubahan, meski banyak menemukan pelanggaran di tahun sebelumnya.


Deretan Rektor yang Tak Mau Cantumkan Gelar di Dokumen kecuali Urusan Akademik

4 hari lalu

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Fathul Wahid. Tempo/Pribadi Wicaksono
Deretan Rektor yang Tak Mau Cantumkan Gelar di Dokumen kecuali Urusan Akademik

Sejumlah rektor menyatakan tidak mencantumkan gelar mereka di surat dan dokumen, kecuali yang berhubungan dengan urusan akademik


Penjelasan Rektor UPNVJ soal Jurnal yang Dinilai Melanggar Kode Etik Berat

5 hari lalu

Rektor di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) periode tahun 2022-2026 Dr. Anter Venus, MA, Comm. ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti
Penjelasan Rektor UPNVJ soal Jurnal yang Dinilai Melanggar Kode Etik Berat

Komisi Etik Penulisan UPNVJ menduga adanya pelanggaran etik kategori berat yang dilakukan oleh enam staf pengajar, termasuk rektor.


Skandal Guru Besar, Rektor Unair Sarankan Penilaian dengan Digitalisasi

7 hari lalu

Rektor UNAIR Prof Nasih saat acara Tasyakuran Dies Natalis ke-68 UNAIR. Foto: PKIP UNAIR
Skandal Guru Besar, Rektor Unair Sarankan Penilaian dengan Digitalisasi

Kecurangan yang terjadi diakibatkan karena proses penilaian guru besar masih melibatkan manusia atau orang.


Rektor UII Fathul Wahid: Kami Tak Ingin Politisi dan Pejabat Mengejar Gelar Profesor demi Status

8 hari lalu

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Fathul Wahid. Tempo/Pribadi Wicaksono
Rektor UII Fathul Wahid: Kami Tak Ingin Politisi dan Pejabat Mengejar Gelar Profesor demi Status

Rektor UII Yogyakarta membuat surat edaran yang memerintahkan agar gelar profesornya tak perlu dicantumkan dalam sejumlah dokumen.


Pernyataan Akademik Paguyuban Profesor Jabar-Banten Kritik Aturan Soal Profesor Kehormatan

8 hari lalu

Para politikus dan dosen berlomba mendapatkan guru besar dan profesor. Mereka melakukannya dengan cara culas: memakai jurnal predator dan bersekongkol dengan para asesor di Kementerian Pendidikan.
Pernyataan Akademik Paguyuban Profesor Jabar-Banten Kritik Aturan Soal Profesor Kehormatan

Paguyuban Profesor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah Jawa Barat dan Banten membuat pernyataan akademik terkait masalah penetapan dosen dalam jabatan akademik guru besar atau profesor. Ketua Umum Paguyuban tersebut, Eddy Jusuf Supardi mengatakan, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki ketentuan peraturan perundang-undangan dan proses penetapan profesor sesuai hakikatnya.


Asosiasi Profesor Minta KPK Usut Skandal Guru Besar

8 hari lalu

Ilustrasi wisuda. shutterstock.com
Asosiasi Profesor Minta KPK Usut Skandal Guru Besar

API berencana mengirim surat ke KPK untuk segera mengusut kebijakan dan praktik pengabaian aturan dalam proses pengangkatan guru besar.


Asosiasi Profesor Minta Mendikbud Hentikan Proses Pengangkatan Guru Besar yang Langgar Aturan

9 hari lalu

Para politikus dan dosen berlomba mendapatkan guru besar dan profesor. Mereka melakukannya dengan cara culas: memakai jurnal predator dan bersekongkol dengan para asesor di Kementerian Pendidikan.
Asosiasi Profesor Minta Mendikbud Hentikan Proses Pengangkatan Guru Besar yang Langgar Aturan

Guru Besar hanya boleh disandang untuk dosen yang aktif bekerja sebagai pendidik di perguruan tinggi.