Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menikmati Pesona Qatar Lewat Museum, Situs Arkeologi dan Pasar Tradisional

Reporter

image-gnews
Suasana Souq Waqif, pasar tradisional di Doha Qatar untuk tempat berburu oleh-oleh. Dok. TEMPO
Suasana Souq Waqif, pasar tradisional di Doha Qatar untuk tempat berburu oleh-oleh. Dok. TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, nama Qatar makin dikenal di mata dunia. Salah satu negara Timur Tengah ini berhasil menyajikan gelaran pesta sepak bola dunia dengan sambutan yang meriah. Meski sudah tak ada gelaran ajang olahraga internasional di sana, negara ini tetap memiliki banyak daya tarik untuk wisatawan.

Tak sekadar potensi alamnya seperti gurun dan laut yang khas dengan negara Timur Tengah, Qatar memilki beragam destinasi wisata menarik yang modern sekaligus bernilai sejarah. Terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, membuat Qatar juga tak main-main mengembangkan beragam potensi wisatanya.

Perjalanan ke Qatar

Dari Indonesia, penerbangan ke Qatar sudah banyak tersedia. Salah satunya dilayani oleh maskapai nasional Qatar, yaitu Qatar Airways. Maskapai berlambang oryx (sejenis antelop), hewan nasional Qatar itu melayani tiga penerbangan sehari menuju Bandara Internasional Hamad, Doha. Qatar Airways juga melayani satu kali penerbangan dari dan ke Bali setiap hari.

Perjalanan yang dibutuhkan sekitar 8 jam. Untuk pengalaman penerbangan yang lebih nyaman, pelancong bisa memilih kelas bisnis yang menyediakan berbagai layanan lebih lengkap. Misalnya kursi yang bisa diubah menjadi tempat tidur, sajian kuliner selama penerbangan, layanan WiFi hingga steker listrik dan lampu LED.

Menjelajahi Doha

Doha, ibu kota Qatar adalah kota yang tampak modern dengan berbagai gedung pencakar langit. Kota ini juga secara umum sudah bisa dijelajahi dengan angkutan umum berupa kereta bawah tanah atau disebut Metro Doha. Jika ingin menggunakan mobil dan lebih leluasa, tersedia taksi.

Kota ini juga umumnya menjadi tujuan utama wisatawan dunia karena berbagai destinasi populer ada di sini, mulai dari museum hingga pasar tempat berburu oleh-oleh.

Di Doha, setidaknya ada tiga museum yang jaraknya berdekatan dan layak dikunjungi wisatawan. Ketiga museum itu dikembangkan oleh Qatar Museum, lembaga seni dan budaya terkemuka di Qatar melalui jaringan museum, situs warisan, festival, instalasi seni dan beragam program. 

Museum Nasional Qatar

Museum ini merupakan museum kebanggaan masyarakat Qatar. Di museum ini, pengunjung dapat mempelajari sejarah dan segala hal tentang Qatar, mulai dari era prasejarah hingga modern.

Meski menceritakan sejarah negeri yang mungkin tak akrab, namun pengunjung tetap bisa menikmatinya. Sebab, sejarah dan kisah tentang negeri teluk itu dituturkan dengan apik lewat teknologi 
kontemporer.

Melalui 11 galeri yang ada di sana, setiap indera pengunjung seolah diajak secara langsung mengikuti perkembangan pengalaman Qatar dan penduduknya yang melintasi waktu. Pengunjung juga disuguhi 
film-film karya sutradara internasional terkemuka yang ditugaskan untuk menciptakan pengalaman yang hidup dan diproyeksikan dalam skala yang sangat besar dengan kejernihan menghipnotis di dinding 
galeri yang melengkung.

Museum Seni Islam

Bangunan tampak depan Museum Seni Islam atau Museum of Islamic Art di Qatar. TEMPO/Ninis Chairunnisa

Museum ini ditujukan untuk mengabadikan perkembangan seni Islam dan disebut merupakan terlengkap di dunia. Ribuan koleksi mahakarya dari seluruh penjuru dunia yang mewakili keragaman dalam warisan Islam bisa dilihat di sana, termasuk dari Indonesia.

Bertepatan dengan Qatar-Indonesia Year of Culture 2023, galeri Asia Tenggara mulai dibuka. Year of Culture merupakan program pertukaran budaya yang dilakukan Qatar bersama negara mitra. Tahun ini Indonesia terpilih sebagai mitra dan keduanya akan bertukar budaya lewat beragam acara seni, pameran, olahraga, kuliner dan lainnya. 

Dalam galeri Asia Tenggara dipamerkan sejumlah koleksi seni Islam yang kebanyakan berasal dari Indonesia. Misalnya ada Al Quran kuno abad ke-19 yang berasal dari Jawa, songket yang merupakan kain tradisional khas Sumatera Selatan hingga perhiasan yang digunakan oleh masyarakat adat Batak Karo.

Deputy Director of Curatorial Affairs Museum Islamic of Arts Shaika Nasser Al Nassr mengatakan museum ini memang berupaya menggambarkan kisah penyebaran Islam di dunia dan pengaruhnya terhadap seni buadaya. "Galeri MIA yang baru dibuka ini melengkapi gambaran tersebut dengan penambahan galeri untuk wilayah samudera Hindia dan Asia Tenggara," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Museum Art Mill

Meski belum selesai dibangun, Qatar dengan bangga mengenalkan Art Mill Museum. Ini adalah museum seni modern dan kontemporer internasional masa depan Qatar yang mengubah situs pabrik tepung industri di Corniche.

Art Mill Museum akan menampung koleksi yang dimulai 40 tahun lalu dengan karya multidisiplin yang sangat beragam, mulai dari 1850 hingga saat ini. Museum akan menampilkan lukisan, patung dan fotografi, serta arsitektur dan desain, film dan alat peraga film, fashion, kerajinan tangan dan banyak lagi.

Saat ini, pengunjung bisa mengunjungi pameran yang digelar di Qatar Flour Mills. Pameran ini akan menampilkan visi museum, proyek arsitektur dan taman khas yang mencerminkan transformasi situs dan untuk menunjukkan bagaimana Art Mill Museum akan menjadi tempat kreativitas kontemporer.

Souq Waqif

Usai menjelajahi museum-museum, ada cara lain untuk menikmati Doha, yaitu mengunjungi Souq Waqif. Ini adalah pasar tradisional yang menyediakan beragam kebutuhan sehari-hari, termasuk oleh-oleh untuk turis.

Meski disebut pasar, Souq Waqif memiliki arsitektur bangunan tradisional khas Timur Tengah. Arsitektur itu memberikan kesan bahwa tempat itu memang memiliki cerita sejarah penting di masa lalu. Pasar itu disebut menjadi lokasi transaksi ekonomi oleh suku Badawi yang nomaden dengan warga lokal.

Komoditas utama di pasar itu adalah tekstil dan rempah-rempah. Namun ada beragam produk lain yang dijual seperti perabot, makanan manis, pernak-pernik khas Qatar hingga pasar burung. Selain dipenuhi pedagang, ada sejumlah restoran dan kios makanan di pasar ini yang selalu ramai dikunjungi wisatawan. Sebab, di sana para turis bisa mencicip makanan khas Qatar atau mencoba menghisap shisa.

Mengunjungi situs bersejarah

Benteng Al Zubarah di Qatar. Dok. TEMPO

Qatar memiliki sejumlah situs bersejarah yang juga masuk dalam situs warisan dunia UNESCO. Situs itu mencirikan perkembangan sejaran dan budaya Qatar yang kental. 

Salah satunya adalah situs arkeologi Al Zubarah. Ini merupakan sisa peninggalan kota kuno yang ada sekitar tahun 1700 yang terletak di pesisir utara Semenanjung Qatar. Konon, di sana hidup penduduk yang mengembangkan bisnis mutiara di Qatar dan memperdagangkannya lewat jalur laut.

Saat ini, hal yang masih terlihat di sana adalah sisa-sisa bangunan permukiman penduduk. Pengunjung bisa menikmatinya melalui jalan setapak yang dibuat hingga pinggir laut.

Tak jauh dari sana, ada Benteng Al Zubarah. Benteng ini dibangun atas perintah Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani pada 1938 sebagai stasiun penjaga pantai. Sejak 1980-an, benteng ini diubah menjadi museum yang memamerkan berbagai hasil penemuan arkeologi.

Pilihan Editor: Rangkaian Qatar - Indonesia Year of Culture 2023, Tak Hanya Sekadar Pertukaran Budaya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

8 jam lalu

Banner yang menyindir rusaknya Jalan Godean Sleman Yogyakarta. Dok : Istimewa
Kebut Perbaikan Jalan Rusak Jelang Lebaran, Akses Destinasi di Yogyakarta Jadi Prioritas

Sejumlah akses infrastruktur jalan di wilayah Yogyakarta mulai gencar diperbaiki menjelang libur Lebaran ini.


Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

2 hari lalu

Candi Prambanan bersiap menyambut Nyepi. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pasar Malaysia Ditawari Eksotisme Destinasi Wisata Ini di Sleman

Sleman menawarkan sejumlah destinasi wisata pada pasar wisatawan Malaysia, di Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair


Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

2 hari lalu

Komunitas sepeda di Yogyakarta menggelar event saat masa ramadhan. (Dok.istimewa)
Libur Lebaran, Yogyakarta Genjot Lama Tinggal Wisatawan Naik Lebih Awal

Masa cuti bersama dan libur Lebaran berlangsung selama delapan hari, yaitu dari tanggal 8 hingga 15 April 2024 mendatang.


Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

2 hari lalu

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)
Posisi Kursi Pesawat yang Lebih Luas untuk Kaki Ini Disertai Tanggung Jawab Besar

Barisan kursi pesawat ini memiliki ruang yang cukup lega untuk kaki tapi menurut pramugari tidak semua orang bisa duduk di situ


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

3 hari lalu

Hegra, Arab Saudi. Unsplash.com/Hatem Boukhit
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Menarik di Arab Saudi

Kekayaan budaya, tradisi, dan sejarah Arab Saudi menyatu dengan keindahan alam yang dapat memberikan pengalaman tak terlupakan untuk wisatawan


Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

3 hari lalu

Masjid Raya Sumatera Barat. Foto : Pemkot Padang
Wisata Religi Sumbar, Ada Masjid dengan Arsitektur Terbaik hingga Surau Buya Hamka

Destinasi wisata religi di Sumbar banyak jumlahnya, antara lain Masjid Raya Sumatera Barat hingga surau tempat Buya Hamka menimba ilmu agama.


Hong Kong Gelar Pertunjukan Kembang Api dan Drone Setiap Bulan

3 hari lalu

Pesta kembang api menghiasi Pelabuhan Victoria dan Hong Kong Convention and Exhibition Centre saat perayaan malam Tahun Baru 2019 di Hong Kong, 1 Januari 2019. REUTERS/Tyrone Siu
Hong Kong Gelar Pertunjukan Kembang Api dan Drone Setiap Bulan

Pertunjukan yang merupakan acara utama untuk mempromosikan Hong Kong itu akan dimulai pada Mei 2024.


Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

3 hari lalu

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Wae Rebo di Flores Masuk Peringkat Kedua Desa Terindah Dunia 2024

Media internasional The Spectator Index baru saja membagikan daftar 7 Desa Terindah di dunia. Salah satu desa di Indonesia menyabet runner up.


10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

4 hari lalu

Salah satu restoran yang menyajikan makanan vegan di London, Itadaki Zen. Instagram.com/@itadakizen.london
10 Kota Ramah Vegan di Dunia dari London Hingga Lisbon

Wisatawan yang menjalani atau ingin mencoba pola makan vegan tidak akan kesulitan menemukan restoran yang ramah vegan saat bepergian


Posisi Tempat Duduk Ternyaman untuk Penerbangan Jarak Jauh

4 hari lalu

Ilustrasi penumpang pesawat terbang. Unsplash.com/Mohammad Arrahmanur
Posisi Tempat Duduk Ternyaman untuk Penerbangan Jarak Jauh

Selain posisi tempat duudk ada beberapa tips yang disarankan untuk penerbangan jarak jauh