TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan sejumlah langkah untuk menekan potensi kejahatan jalanan selama bulan Ramadan ini. Terlebih pada Ramadan kali ini, kondisi kunjungan wisata di Yogyakarta telah pulih sepenuhnya seiring meredanya pandemi Covid-19.
"Kami mengimbau masyarakat tidak melakukan kegiatan seperti konvoi di jalanan terutama saat-saat sahur dan juga jam lain, yang berpotensi memicu kriminalitas di wilayah Yogyakarta ," kata Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Inspektur Jenderal Suwondo Nainggolan, Kamis, 23 Maret 2023.
Suwondo mengatakan kepolisian lima kabupaten/kota se-DIY bakal lebih intens menggelar patroli selama Ramadan, baik skala besar ataupun menengah. Polisi juga akan gencar menggelar razia di titik-titik tertentu yang dinilai rawan, untuk memastikan aksi aksi yang memicu gesekan di jalanan, seperti konvoi, tidak terjadi.
"Kami akan menindaktegas sesuai hukum berlaku apabila saat razia ada warga yang membawa benda-benda membahayakan orang lain," kata Suwondo.
Tak hanya itu, menurut Suwondo, pihaknya meminta masyarakat turut memonitor dan melaporkan kondisi terkait keamanan di wilayah masing-masing agar bisa segera ditindaklanjuti jika perlu.
Aktivis pemerhati kota, Baharudin Kamba dari Forum Pemantau Independen Kota Yogyakarta mengatakan Polda DIY bisa menginstruksikan jajaranya, terutama tingkat polsek, untuk rutin melakukan razia di tempat-tempat yang rawan terjadinya kejahatan jalanan.
"Dalam catatan kami kasus kekerasan jalanan atau klitih juga terjadi saat ramadan di Yogya," kata Kamba.
Seperti awal April 2022 yang terjadi di jalan Gedongkuning, Kotagede, Yogyakarta. Peristiwa ini mengakibatkan seorang pelajar sekolah, DAA meninggal.
Sebelumnya, pada pertengahan April 2021 pada bulan puasa, seorang pelajar berinisial K menjadi korban klitih di depan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Jalan Ngeksigondo, Kotagede, Kota Yogyakarta. Akibatnya korban K mengalami luka serius di wajah, dengan rahang atas pecah dan batang hidung patah.
Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Komisaris Besar Saiful Anwar menuturkan untuk mencegah kejahatan jalanan seperti klitih, razia dan patroli digencarkan terutama setelah tarawih hingga menjelang sahur. Titik-titik rawan di Kota Yogyakarta akan menjadi proritas perhatian, terutama yang sepi dan minim pengawasan masyarakat setempat.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan antisipasi kejahatan jalanan bisa dipicu berbagai hal. Misalnya saat Ramadan, ada tradisi perang sarung yang kadang menjadi pemicu keributan atau tawuran antar remaja. "Maka kami minta masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa memicu keributan seperti perang sarung itu," kata dia.
Pilihan Editor: Program Ramadan di Ancol, Ada Festival dan Tiket Gratis Setiap Hari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.