TEMPO.CO, Jakarta - Perjalanan liburan Tahun Baru Imlek di Cina melonjak 74 persen dari tahun lalu. Itu terjadi setelah otoritas berwenang membatalkan pembatasan perjalanan Covid-19.
Menurut data resmi, jumlah kematian akibat Covid-19 menunjukkan penurunan mingguan. Antara 20-26 Januari, sepekan yang tumpang tindih dengan enam hari masa liburan, Cina mencatat 6.364 kematian terkait Covid-19, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau CDC pada Sabtu, 28 Januari 223. Sepekan sebelumnya, jumlah kematian mencapai 12.658 kasus.
Tahun Baru Imlek adalah hari libur terpenting tahun ini di Cina, ketika sejumlah besar orang yang bekerja di kota pulang ke kampung halaman dan desa untuk reuni keluarga. Perayaan tahun ini adalah yang pertama dalam tiga tahun tanpa pembatasan dan penguncian apa pun.
Cina meninggalkan kebijakan "nol COVID" yang ketat pada awal Desember setelah protes terhadap pembatasan, yang memungkinkan orang bepergian dan virus menyebar dengan cepat ke seluruh negeri.
Menanggapi kritik tentang data virus corona, Cina memperluas definisinya untuk jumlah kematian akibat Covid dengan memasukkan kematian di rumah sakit yang disebabkan oleh gagal napas akibat Covid dan mereka yang meninggal akibat kombinasi Covid dan penyakit lainnya. Kritikus mengatakan ini masih diremehkan karena orang yang meninggal di rumah masih dikecualikan dari penghitungan.
Diperkirakan 226 juta perjalanan domestik dilakukan dengan segala cara termasuk penerbangan selama pekan liburan. Ini sebanding dengan sekitar 130 juta perjalanan domestik selama pekan liburan tahun lalu, menurut Kementerian Transportasi. Namun angka itu masih jauh di bawah tingkat pra-pandemi
Pada liburan Tahun Baru Imlek terakhir sebelum Covid-19 muncul pada akhir 2019, sekitar 420 juta perjalanan dilakukan. Sedangkan untuk perjalanan ke luar negeri, perjalanan lintas batas masuk dan keluar melonjak 120,5 persen dari tahun lalu menjadi 2,88 juta, menurut Administrasi Imigrasi Nasional. Selama liburan Tahun Baru Imlek 2019, 12,53 juta perjalanan lintas batas dilakukan.
REUTERS
Baca juga: Cina Pilih 20 Negara Tujuan Program Percontohan Wisata Kelompok, Indonesia Termasuk
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu