Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Makam Terapung Syekh Mudzakir di Demak, Siapakah Ulama itu?

image-gnews
Makam Wali Syeh Abdullah Mudzakir dikelilingi laut di Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, 25 September 2014. Makam ulama dan pejuang kemerdekaan pada 1900 sampai 1960-an berada di tengah laut. TEMPO/Budi Purwanto
Makam Wali Syeh Abdullah Mudzakir dikelilingi laut di Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, 25 September 2014. Makam ulama dan pejuang kemerdekaan pada 1900 sampai 1960-an berada di tengah laut. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah rumah di Dusun Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak hancur diterjang ombak, pada Kamis,  29 Desember 2022. Rumah-rumah tersebut berlokasi di dekat makam Simbah Abdullah Mudzakir atau Syekh Mudzakir. 

Makam Syekh Mudzakir ini berlokasi di tengah-tengah laut. Oleh sebab itu, makam ini sering disebut Makam Terapung. Lalu, siapakah Syekh Mudzakir?

Dikutip dari laman resmi Kabupaten Demak, Syekh Mudzakir merupakan salah satu ulama besar yang menyebarkan Islam di kawasan Pantai Sayung, Kabupaten Demak.

Syekh Mudzakir lahir di Dusun Jago, Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak pada 1869. Mulanya, Syekh Mudzakir banyak berguru kepada ulama dari berbagai daerah, salah satunya dengan Syekh Soleh Darat.

Kemudian sekitar tahun 1900-an, ia menetap di Dusun Tambaksari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Di sana, ia menikah dengan Nyai Latifah dan Nyai Asmanah. Beberapa waktu berselang, Syekh Mudzakir menikah kembali dengan Nyai Murni dan Nyai Imronah. Dari empat istri ini, Syekh Mudzakir memiliki 18 orang anak.

Selain menyebarkan Islam, Syekh Mudzakir berkegiatan sehari-hari sebagai petani tambak. Kemudian, ia dipercaya memiliki ilmu kebal terhadap berbagai senjata. Selain menguasai ilmu kebal, ia juga kerap kali diminta untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, Syekh Mudzakir tak meminta imbalan atas jasanya tersebut.

Ribuan peziarah, mengantri untuk menghadiri Haul Wali Syeh Abdullah Mudzakir di Desa Bedono, Sayung, Demak, Jawa Tengah, 25 September 2014. Makam ulama besar di tahun 1900an sangat unik, karena tidak pernah tenggelam walau terjadi pasang air laut. TEMPO/Budi Purwanto

Makam Terapung Syekh Mudzakir

Sebenarnya dahulu, Dusun Tambaksari, tempat Makam Terapung berada, merupakan daratan. Namun, banjir rob terus-menerus datang hingga dataran tersebut mengalami abrasi. Daratan yang mengalami abrasi ini akhirnya menyisakan Makam Terapung Syekh Mudzakir di tengah laut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut orang-orang setempat, Makam Terapung merupakan salah satu karamah Syekh Mudzakir. Makam ini berada di tengah laut, tetapi ia tidak terendam air laut. Beberapa makam lain milik anggota keluarga Syekh Mudzakir juga tidak terendam air laut. Karena alasan tadi, makam ini kemudian dianggap keramat. 

Makam Terapung ini terkenal sebab banyak orang datang untuk berziarah. Karena lokasinya yang jauh dari garis Pantai Sayung, peziarah harus berjalan sepanjang 700 meter agar dapat sampai pada Makam Terapung. Jalan yang harus dilalui oleh peziarah merupakan jalan setapak yang kanan kirinya adalah laut.

Dikutip dari Antara News, pengelola makam terapung berkata bahwa jumlah peziarah yang datang di Makam Terapung dapat mencapai 3.000 per hari. Namun, angka ini naik ketika menjelang bulan Ramadan. Ketika menjelang bulan Ramadan, jumlah peziarah yang datang di Makam Terapung dapat mencapai 5.000 per hari.

RYZAL CATUR ANANDA SANDHY SURYA

Baca juga: Ziarah ke Makam Syeh Abdullah Mudzakir di Tengah Laut

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selain RA Kartini, Ini Peran Besar 2 Sosok Perempuan Tangguh Lain dari Jepara

3 hari lalu

Ratu Kalinyamat hidup saat masa awal perkembangan Islam di Nusantara. Ia dikenal sebagai penguasa wilayah Jepara yang sangat pemberani dan ahli perang. Ratu Kalinyamat memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, khususnya dalam melawan bangsa Portugis pada abad ke-16. Berkat kemampuannya membangun kekuatan maritim yang hebat membuat raja-raja di kawasan lain meminta bantuannya untuk mengirimkan pasukan guna melawan Portugis. Foto: Istimewa
Selain RA Kartini, Ini Peran Besar 2 Sosok Perempuan Tangguh Lain dari Jepara

Jepara memberikan kontribusi besar dalam sejarah dan budaya dengan 'melahirkan' sosok RA Kartini, Ratu Kalinyamat, dan Ratu Shima.


Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

3 hari lalu

Warga melintasi banjir rob yang selalu menggenangi salah satu jalan Desa Bedono, Sayung, Demak, Ahad, 31 Maret 2024. Sejak tahun 1996 abrasi semakin parah, penurunan daratan mencapai 30 cm per tahun, area kampung tersebut banyak tenggelam air laut sehingga warga banyak yang pindah ke desa lain. TEMPO/Budi Purwanto
Air Pasang Fase Bulan Purnama, Wilayah Mana Saja yang Berpotensi Dilanda Banjir Rob?

BMKG memetakan potensi banjir rob di berbagai wilayah selama fase bulan purnama. Masyarakat pesisir diminta waspada.


5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

4 hari lalu

Buruh tani memanen bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/tom.
5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

Kenaikan harga bawang merah dipengaruhi penurunan produksi di sejumlah daerah penghasil.


Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

17 hari lalu

Foto hasil tangkapan layar dari salah satu akun Facebook milik warga yang menggunggah video aksi perusakan jembatan di Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, demi truk pengangkut sound horeg atau buttle sound bisa lewat, 8 April 2024. (ANTARA/HO-Kho.)
Kronologi Pemuda Demak Rusak Pagar Jembatan Agar Truk Sound Horeg Bisa Lewat

Pagar jembatan beton di Desa Babatan, Kecamatan Kebonagung, Demak, Jawa Tengah dirusak pemuda agar truk berisi sound system untuk takbiran bisa lewat.


Jalur Mudik Pantura Sayung Demak Masih Tergenang Banjir Rob

18 hari lalu

Foto udara sejumlah kendaraan melewati banjir rob atau limpasan air laut ke daratan yang menggenangi jalur utama Pantura Demak-Semarang di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, pada Ahad, 7 April 2024. ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom
Jalur Mudik Pantura Sayung Demak Masih Tergenang Banjir Rob

BPBD Kabupaten Demak melaporkan banjir rob masih menggenangi wilayah Sayung, Demak. Arus mudik di jalur mudik Pantura yang melintasi Demak terhambat.


Lebaran Ketupat Telah Ada Sejak Abad ke-15, Berikut Jejaknya

18 hari lalu

Ilustrasi pedagang ketupat. Robertus Pudyanto/Getty Images
Lebaran Ketupat Telah Ada Sejak Abad ke-15, Berikut Jejaknya

Pada masa pemerintahan Kerajaan Demak yang dipimpin Raden Patah pada abad ke-15, ketupat menjadi simbol perayaan hari raya Islam.


Gerhana Matahari Total Melintas di Amerika Hari Ini, Apa Dampaknya di Indonesia?

19 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
Gerhana Matahari Total Melintas di Amerika Hari Ini, Apa Dampaknya di Indonesia?

Gerhana Matahari Total tidak dapat dilihat di Indonesia, namun BMKG mengingatkan akan dampaknya di sini, yakni ancaman banjir rob di sejumlah wilayah


BMKG: Ada Potensi Banjir Rob di Wilayah Pesisir Indonesia 6-14 April

22 hari lalu

Banjir pesisir atau rob di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
BMKG: Ada Potensi Banjir Rob di Wilayah Pesisir Indonesia 6-14 April

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.


Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

29 hari lalu

Pengungsi korban banjir bersiap meninggalkan posko pengungsian di gedung DPRD, Kudus, Jawa Tengah, Selasa 26 Maret 2024. Sebanyak 3.756 jiwa pengungsi korban banjir Demak yang mengungsi ke Kabupaten Kudus mulai dipulangkan ke daerah asal secara bertahap, karena banjir sejak (13/3/2024) yang merendam 126 desa di 13 kecamatan yang mengakibatkan 131.703 jiwa terdampak dan13.027 jiwa diantaranya mengungsi tersebut mulai surut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Kondisi Terkini Banjir Demak, Sudah Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Tersisa empat titik banjir di Demak dengan ketinggian 10-20 sentimeter. Pengerahan teknologi modifikasi cuaca belum berani dihentikan.


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

30 hari lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.