Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pariwisata Berkelanjutan, Simak Tips Menjadi Wisatawan Peduli Lingkungan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata
Ilustrasi wisatawan memakai masker dan menjaga jarak. Dok. Kementerian Pariwisata
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sektor pariwisata dunia berangsur pulih setelah sekitar dua tahun mengalami kemerosotan. Seiring dengan perubahan iklim dan lingkungan, setiap wisatawan harus mengikuti praktik pariwisata berkelanjutan.

Organisasi Pariwisata Dunia atau UNWTO mendefinisikan pariwisata berkelanjutan sebagai pariwisata yang mempertimbangkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan terhadap wisatawan, industri, lingkungan dan kebutuhan masyarakat tuan rumah. Berikut adalah lima tips untuk menjadi traveler yang peduli lingkungan:

Riset destinasi liburan

Lakukan riset menyeluruh sebelum merencanakan perjalanan. Lihat apakah mereka menawarkan hotel dan objek wisata yang ramah lingkungan. Beberapa hotel dan resor menerapkan konsep “hijau” pada fasilitasnya dengan menggunakan energi terbarukan seperti panel surya dan mengumpulkan air hujan.

Beberapa hotel juga mempraktikan pertanian organik dan mengolah produk mereka sendiri. Mereka juga berdampingan dengan penduduk setempat dan pertanian serta menyesuaikan rencana perjalanan untuk menjelajahi daerah yang jarang dikunjungi juga merupakan cara yang bagus untuk mempraktikkan pariwisata yang bertanggung jawab.

Meminimalisir limbah

Kemasan sekali pakai menjadi penyebab dari banyaknya limbah dan sampah yang dihasilkan oleh para wisatawan. Wisatawan cenderung membuang sampah dalam jumlah besar ke lingkungan berupa kantong, botol air dan plastik pembungkus makanan.

Membawa botol, alat makan serta tas belanja sendiri dapat mengurangi pemakaian kemasan sekali pakai. Menggunakan transportasi umum beralih ke e-tiket dan mendukung ekonomi lokal juga dapat membantu dalam penerapan liburan ramah lingkungan.

Menikmati perjalanan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bepergian secara perlahan dan menikmati banyak objek yang ada di sekitar tempat liburan akan membawa pada penemuan hal baru. Wisatawan bisa meluangkan waktu untuk menemukan masyarakat setempat, budaya, makanan dan seni daripada terburu-buru dari satu tempat ke tempat lain. Menikmati liburan secara perlahan dan membangun hubungan dengan suatu tempat akan membuat liburan menjadi lebih menyenangkan daripada tergesa-gesa dan memikirkan tempat lain yang harus dikunjungi.

Menghindari objek wisata yang melibatkan hewan

Menunggangi hewan seperti gajah, unta dan kuda adalah pemandangan yang biasa di kawasan wisata. Tetapi berapa banyak orang yang tahu bahwa hewan-hewan ini tidak dirawat dengan baik dan bahkan dapat di intimidasi dan diabaikan saat digunakan untuk tujuan komersial. Pun jika hutan menjadi pilihan untuk berlibur, sebaiknya ketahui batasan yang boleh atau tidak boleh dilakukan di hutan tersebut untuk menghindari perbuatan yang dapat mengancam ataupun merusak ekosistem lingkungan dan selalu hormati tradisi dan peraturan yang ada di tempat tersebut.

Menjadi eco-turis

Saat ini, banyak wisatawan menghadiri lokakarya yang tersebar di seluruh dunia untuk mempelajari praktik pembangunan berkelanjutan, tembikar, lingkungan lokal dan banyak lagi. Untuk mendorong ekowisata, banyak pelancong secara sukarela membantu penduduk setempat dalam inisiatif membantu merawat lingkungan mereka. Misalnya membantu membersihkan sampah yang berserakan di sekitar pantai atau pun mengikuti lokakarya yang di buat oleh warga sekitar tempat berlibur.

EASTMOJO | NADIA RAICHAN FITRIANUR

Baca juga: Tiga Acara HUT Kota Yogyakarta ke-266 yang Sayang Dilewatkan Wisatawan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

1 hari lalu

Seekor kodok terlihat di jalan di kota Tallinn, Estonia, 13 April 2021. [REUTERS / Janis Laizans]
Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

Perbedaan katak dan kodok terlihat dari bentuk fisik, cara beradaptasi, hingga racun dalam tubuhnya.


Indonesia-Australia Memperkuat Kemitraan di Sektor Pembangunan Ekonomi

1 hari lalu

Indonesian-Australia pada 25 Juli 2024, menandatangani kesepakatan tambahan baru untuk Kemitraan  bidang Pembangunan Ekonomi. Sumber: dokumen kedutaan besar Australia di Jakarta.
Indonesia-Australia Memperkuat Kemitraan di Sektor Pembangunan Ekonomi

Indonesia-Australia menandatangani kesepakatan tambahan baru untuk Kemitraan Australia Indonesia untuk Pembangunan Ekonomi


Pendanaan Lingkungan, 40 Pemerintah Daerah Telah Adopsi Ecological Fiscal Transfer

1 hari lalu

Di KTT G20 di Bali, Indonesia memperoleh hasil yang penting: pendanaan untuk transisi energi dan proyek berorientasi lingkungan. Dalam edisi khusus Outlook Ekonomi 2023, Tempo menyoroti membanjirnya pembiayaan hijau atau green financing di Indonesia.
Pendanaan Lingkungan, 40 Pemerintah Daerah Telah Adopsi Ecological Fiscal Transfer

Himpun dana Rp 355 miliar, implementasi EFT tersebut berhasil meningkatkan alokasi dana untuk pelestarian lingkungan hidup di 21 kabupaten/kota.


Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN dan Tarik Wisatawan Mancanegara

2 hari lalu

Direktorat Jenderal Imigrasi  memberikan  pertama kali golden visa  kepada Samuel Altman, Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, FOTO : istimewa
Sandiaga Sebut Golden Visa untuk Menstimulus Investasi di IKN dan Tarik Wisatawan Mancanegara

Sandiaga mengatakan pemerintah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam kebijakan golden visa.


Desa Kelawi, Desa Brilian Hijau yang terus Berinovasi

2 hari lalu

Desa Kelawi di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan yang meraih penghargaan Desa BRILiaN Hijau 2023 dari BRI untuk inovasi agrowisata. Dok. BRI
Desa Kelawi, Desa Brilian Hijau yang terus Berinovasi

Desa Kelawi menyimpan potensi besar sebagai desa wisata melalui inovasi agrowisata, hingga meraih penghargaan Desa BRILiaN Hijau 2023 oleh BRI.


Yunani Gunakan Drone untuk Kontrol Kepadatan Kursi Berjemur di Pantai

4 hari lalu

Pantai di Yunani. Unsplash.com/Nick Karvounis
Yunani Gunakan Drone untuk Kontrol Kepadatan Kursi Berjemur di Pantai

Sebanyak 14 pantai di Yunani dipantau, perusahaan yang menyewakan kursi berjemur ilegal didenda sampai Rp6,2 miliar.


7 Negara di Asia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

4 hari lalu

Wisatawan mengantri untuk memasuki stasiun kereta Shanghai Hongqiao, saat kepadatan perjalanan Festival Musim Semi menjelang Tahun Baru Imlek, di Shanghai, Cina 5 Februari 2024. REUTERS/Nicoco Chan
7 Negara di Asia yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan

Berikut ini daftar negara di asia yang paling banyak dikunjungi wisatawan. Negara ini menawarkan destinasi liburan wisata alam hingga wisata kuliner.


Jauh dari Keramaian 6 Negara Eropa Ini Jarang Dikunjungi Wisatawan

5 hari lalu

Porto, Portugal. Unsplash.com/Annie Spratt
Jauh dari Keramaian 6 Negara Eropa Ini Jarang Dikunjungi Wisatawan

Negara-negara Eropa ini yang jarang dikunjungi wisatawan, namun menawarkan pengalaman klasik, dan kekayaan budaya Eropa


Di Batam Zoo Paradise, Wisatawan Bisa Lihat Domba Shaun the Sheep hingga Burung Emu Australia

5 hari lalu

Turis Singapura saat foto dengan alpaka di Batam Zoo Paradise, Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Di Batam Zoo Paradise, Wisatawan Bisa Lihat Domba Shaun the Sheep hingga Burung Emu Australia

Liburan di Batam Zoo Paradise, wisatawan tak hanya menyaksikan langsung dan berinteraksi dengan hewan lokal, tetapi juga terdapat berbagai jenis hewan luar negeri


Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

5 hari lalu

Qutub Minar, Delhi, India. Unsplash.com/Akshat Jhingran
Keunikan Qutub Minar dengan Pilar Besi Berusia 1000 Tahun Tak Pernah Terkorosi

Saat mengunjungi Qutub Minar, wisatawan akan langsung melihat pilar besi megah setinggi 7,2 meter