Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uji Nyali Naik Sepeda Terbang di Gunung Kukus NTB, Ada yang Teriak karena Leger

image-gnews
Wisatawan naik sepeda terbang di Gunung Kukus, Nusa Tenggara Barat. Dok. Pokdarwis Lembah Selatan
Wisatawan naik sepeda terbang di Gunung Kukus, Nusa Tenggara Barat. Dok. Pokdarwis Lembah Selatan
Iklan

TEMPO.CO, Mataram – Dari kejauhan, tampak seorang mengendarai sepeda seperti melayang di udara. Dia seperti terbang dari satu titik ke titik lain di seberang di antara rimbunnya pepohonan dan birunya langit. Ada kalanya si pengemudi sepeda berteriak dan menarik perhatian orang-orang di sekeliling. Dia sedang uji nyali dengan naik sepeda terbang di Gunung Kukus, Dusun Banok, Desa Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Ini adalah wahana sepeda terbang pertama di NTB. Para wisatawan bisa mengendarai sepeda terbang di ketinggian yang bervariasi sekitar 2 sampai 6 meter, tergantung kontur tanah. Tentu bukan sepeda terbang sungguhan. Jika dilihat dari dekat, ada dua kawat sling baja yang dipasang sejajar untuk menopang sepeda dan menjadi cantolan tali lainnya guna memastikan keselamatan pengendara. Tak sedikit wisatawan yang "keder" saat melihat atau hendak mencoba. 

"Ada yang berteriak sambil mengayuh sepeda karena leger (dalam bahasa Suku Sasak, leger berarti takut) sampai gemetar," kata Ketua Kelompok Sadar Wisata atau Poldarwis Lembah Selatan, Jamaludin kepada Tempo, Sabtu, 14 Mei 2022. Jarak berkendara sepeda terbang ini dari titik awal sampai finish sekitar 50 meter. Untuk naik sepeda terbang, wisatawan membayar Rp 15 ribu plus mendapatkan minuman tuak manis atau air gula aren.

Jamaludin mengatakan ide wahana sepeda terbang ini muncul ketika dia sedang berbincang sambil minum kopi bersama rekan-rekannya di kelompok sadar wisata. "Kami ingin menghadirkan sensasi berbeda bagi wisatawan di Gunung Kukus. Dan ini adalah wisata sepeda terbang pertama di NTB," ujarnya. "Sebentar lagi akan ada wahana lain yang tak kalah menari. Tunggu saja."

Destinasi wisata Gunung Kukus terletak sekitar 60 kilometer arah timur Kota Mataram. Daerah itu berada di ketinggian 940 meter di atas permukaan laut. Di dalam kawasan seluas 40 hektare tersebut terdapat lima air terjun, area wisata outbond dengan lintasan jelajah sejauh 1,5 kilometer, tempat kemping yang lengkap dengan fasilitas MCK. Lima air terjun yang ada di Gunung Kukus adalah Sekedok, Gunung Kukus, Keberuntungan, Sikembel, dan Dumila. 

Pengajar Politeknik Pariwisata Lombok, Adhi Yulianto mengatakan, Gunung Kukus merupakan salah satu destinasi wisata menarik di Lombok karena memiliki pemandangan yang indah, udara sejuk sekitar 15 derajat Celcius, dan memiliki wahana wisata yang menarik. Gunung Kukus memiliki keteduhan dari tutupan pohon mahoni, beringin, dan  sonokeling. Pepohonan itu adalah hasil reboisasi hutan heterogen yang sebelumnya rusak. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Pokdarwis Lembah Selatan, Jamaludin mengatakan, selain wahana sepeda terbang, wisatawan juga dapat mengambil paket liburan dengan aktivitas berkemah, jalan-jalan ke air terjun, sampai sepeda gunung. Kelompok sadar wisata di sana juga pernah membuat paket wisata cooking club atau belajar memasak di alam terbuka yang diikuti oleh wisatawaan mancanegara. Mereka membuat menu lokal Ranten Pakis. 

Wisatawan yang ingin mencoba paket agrowisata di Gunung Kukus dapat mencoba menanam vanila, proses mengawinkan tanaman vanila, teh vanilla, kopi vanilla, sampai prmbuatan jus nanas dan avokad pisang sale. Ada pula paket wisata Jungle In dengan menjelajah hutan rimba dan mengamati perilaku binatang yang ada di dalamnya, seperti suara jangkrik, burung celepuk, dan lainnya.

Baca juga:
NTB Mini Akan Dibangun di Polandia, Promosikan Wisata, Budaya Hingga UMKM

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

11 jam lalu

Malaga, Spanyol. Unsplash.com/Tabea Schimpf
Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.


Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

13 jam lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Foto: Istimewa
Peledakan Tambang Emas Bikin Panik Wisatawan di Banyuwangi, Ini Tanggapan PT BSI

Aktivitas peledakan tambang emas itu sempat membuat wisatawan Pantai Pulau Merah berhamburan karena mengira ada gempa.


Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

1 hari lalu

Pengelola objek wisata Riversides Dusun Camp Pagaralam menyiapkan beragam jenis tenda bila ingin bermalam. Destinasi ini bisa dijadikan tempat kemping dan bermain air. TEMPO/Parliza Hendrawan
Healing di Tepian Sungai Selangis, Aroma Bunga Kopi Menyelinap ke Dalam Tenda di Dusun Camp

Menikmati sensasi aroma kopi menyeruak ke dalam cabin serta tenda-tenda kemping yang ada di Riversides Dusun Camp


Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

1 hari lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Foto: Istimewa
Dikira Gempa, Peledakan di Tambang Emas Tumpang Pitu Bikin Panik Wisatawan Pulau Merah Banyuwangi

Terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas.


Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

1 hari lalu

Pantai Prassa, Yunani. Instagram.com/@greece_is/Clairy Moustafellou
Pantai Prassa, Kimolos Dinobatkan sebagai Pantai Terjernih di Dunia

Pantai Prassa, Kimolos, Yunani, air terjernih di dunia menyimpan pesona tak tertandingi


Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

1 hari lalu

Ilustrasi penumpang kapal pesiar. Unsplash.com/Stephani Kalecki
Tertinggal Kapal Pesiar saat Berlabuh Ini yang Harus Dilakukan Wisatawan

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat terlambat kembali ke kapal pesiar


Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

1 hari lalu

Seorang perempuan melintas dekat rumah yang roboh akibat gempa bumi di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Montong Gading, Selong, Lombok Timur, NTB, Senin, 18 Maret 2019. Menurut data BPBD NTB terdapat sebanyak 28 rumah mengalami rusak berat serta 499 rumah mengalami rusak sedang dan rusak ringan akibat gempa yang mengguncang Lombok. ANTARA
Kilas Balik Gempa Lombok 2018: Rekor Gempa Paling Parah di Pulau Lombok

Gempa Lombok 2018 meninggalkan duka yang mendalam di hati masyarakat.


Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

2 hari lalu

Kota Seoul, Korea Selatan, 19 April 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji
Seoul Permudah Akses Transportasi Umum untuk Wisatawan dengan Climate Card

Pemerintah Seoul menawarkan Climate Card, tiket transit untuk wisatawan jangka pendek


5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

3 hari lalu

Hutan Bambu Lumajang. Disparbud.lumajangkab.go.id
5 Destinasi Wisata Alam Wajib Dikunjungi Saat ke Lumajang: Gua Tetes Hingga Hutan Bambu

Selain itu, Lumajang juga memiliki berbagai destinasi alam lainnya yang memikat, seperti gua tetes dan hutan bambu yang mirip dengan di Jepang.


Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

3 hari lalu

Peletakan batu pertama pembangunan kompleks Nahdlatul Wathan di Buluminung, Penajam, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Minggu, 5 Mei 2024, oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Zainuddin Atsani. Foto: Nahdlatul Wathan
Profil Nahdlatul Wathan, Organisasi Massa Islam Pertama Bangun Ekosistem di IKN

Nahdlatul Wathan (NW) menjadi organisasi massa Islam pertama yang membangun ekosistem di Ibu Kota Nusantara (IKN). Begini profilnya?