Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Analisis Dosen UGM Soal Klitih Yogyakarta dan Pariwisata yang Terdampak Pandemi

image-gnews
Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock
Ilustrasi kawasan Malioboro, Yogyakarta. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dosen Universitas Gadjah Mada atau UGM Yogyakarta, Muhammad Nur Rizal menyampaikan analisisnya tentang fenomena kejahatan jalanan atau klitih di Yogyakarta. Rizal yang juga inisiator Gerakan Sekolah Menyenangkan DI Yogyakarta itu menyoroti penyebab klitih justru terjadi di Yogyakarta yang dikenal sebagai daerah yang relatif adem ayem, guyub, dan destinasi wisata populer.

"Fenomena klitih ini bisa terjadi karena berbagai perubahan dan tekanan yang muncul akibat pandemi Covid-19," kata Rizal pada Minggu, 17 April 2022. Pakar pendidikan yang juga pengajar Departemen Teknik Elektro dan Teknik Informasi Fakultas Teknik UGM itu menuturkan, pandemi Covid-19 dapat pemicu klitih yang umumnya dilakukan oleh remaja karena dinamika lingkungan kesehariannya.

Selama pandemi Covid-19, menurut dia, para remaja harus menghadapi perubahan dalam keluarga, sekolah, hubungan pertemanan, serta lingkungan atau masyarakat luas. Dalam situasi yang demikian kompleks, Rizal mengatakan, ada remaja yang kesulitan memenuhi kebutuhan ruang ekspresi diri.

Terlebih sektor pariwisata dan pendidikan di Yogyakarta terimbas pandemi Covid-19, Rizal melanjutkan, turut membuat masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor itu terganggu perekonomiannya dan membuat situasi semakin sulit. "Para orang tua yang bekerja dari sektor pariwisata terdampak pandemi dan terpuruk secara ekonomi, sehingga mereka lupa membangun kedekatan dan komunikasi yang intensif dengan anak," kata Rizal. "Hakekat manusia butuh aktualisasi diri, tetapi belakangan remaja-remaja ini semakin tidak punya ruang untuk berekspresi, baik di sekolah, keluarga, maupun di lingkungan sekitarnya."

Rizal menjelaskan, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung secara daring, banyak aktivitas yang bagi para siswa dapat menjadi ruang untuk berekspresi, berkarya, dan berinteraksi, hilang. "Demikian juga ruang interaksi di lingkungan masyarakat," kata dia. Para remaja lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Masalahnya, bagaimana jika mereka tidak memiliki relasi atau kedekatan yang baik dalam keluarga.

Ketika ruang interaksi dan partisipasi berkurang, Rizal mengatakan, anak akan lari ke dunia maya. "Bagi sebagian anak, ketika dia terpapar hal-hal negatif, maka dia mencoba menerapkannya," ucapnya. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, menurut dia, membawa sejumlah perubahan perilaku kejahatan yang kini bisa dilakukan secara individual ke luar atau masyarakat. Termasuk pada klitih yang sebelumnya lebih banyak dilakukan secara berkelompok, saat ini kejahatan itu juga dilakukan secara individual.

Polda DIY menangkap para pelaku geng klitih yang menewaskan pelajar SMA di Yogya pada Senin dini hari 4 April 2022. Dok. Istimewa

Rizal menyarankan sejumlah pendekatan yang dapat dilakukan untuk mencegah remaja terlibat dalam aktivitas negatif seperti klitih. Salah satunya dengan menciptakan lingkungan yang positif bagi remaja dan pemulihan ekonomi, terutama sektor pariwisata yang menjadi salah satu sumber pendapatan sebagian besar warga Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Rahardjo mengatakan, sejauh ini fenomena klitih belum berdampak pada sektor pariwisata. "Tetapi kalau dibiarkan, lama-kelamaan bisa mengancam. Wisatawan akan takut datang karena merasa tidak aman," kata dia.

Aktivis Jogja Police Watch, Baharuddin Kamba menyarankan beberapa cara yang bisa ditempuh pemerintah untuk memutus mata rantai kejahatan jalanan yang telah mencoreng nama Yogyakarta itu. Pertama, memetakan dan mendata para alumnus atau senior yang berpengaruh di geng sekolah atau kelompok pelajar.

Kedua, pemerintah menjalin hubungan atau bersilaturahmi dengan para alumnus atau senior ini. "Tentunya pengenalan ini butuh waktu yang tidak sebentar dan bukan ujug-ujug," ujarnya. Ketiga, berkenalan, pemerintah dapat membuka lowongan pekerjaan bagi para senior tadi. Keempat, di sela-sela memberi pekerjaan bagi para alumni atau senior ini, pemerintah bicara dari hati ke hati agar mereka membantu pemerintah untuk menekan klitih di Yogyakarta. Kelima, pemantauan dan evaluasi secara berkala.

Baharuddin Kamba menjelaskan sebab pemerintah perlu mendekati para senior di geng pelajar ini. "Karena para pelaku klitih lebih takut dan lebih patuh kepada senior mereka ketimbang orang tua atau guru," ujarnya.

Baca juga:
Yogyakarta Akan Buat Sekolah Khusus untuk Remaja Pelaku Klitih

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

2 jam lalu

Pelaku perampas HP pelajar di Depok, Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (tengah, 21 tahun) di Polres Metro Depok.
Pelaku Perampas HP Pelajar di Depok Diduga untuk Pesta Narkoba dan Bayar Kontrakan

Nickola Ahmad (19 tahun) dan Wahyu Asbullah (21 tahun) mengaku merampas HP pelajar di Depok diduga untuk pesta narkoba dan bayar kontrakan.


Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

10 jam lalu

Ilustrasi tahanan selesai menjalani hukuman atau bebas dari hukuman. Shutterstock
Pelaku Perampasan Ponsel Pelajar SMP Di Depok Ditangkap, Sehari Beraksi Tiga Kali

Polres Metro Depok membekuk dua pelaku perampasan ponsel yang melukai pelajar SMP di Jalan Anggrek 5 RT. 02/04, Pancoran Mas, Depok


8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

1 hari lalu

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.  Foto: Booking.com
8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.


Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

1 hari lalu

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo. Foto : Dok/Andri
Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.


Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

1 hari lalu

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.


Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

1 hari lalu

Video viral di media sosial berisi aksi belasan warga berebutan melempar sampah ke bak sebuah truk yang melintas di jalanan sekitar depo sampah Pasar Ngasem Kota Yogyakarta pada Rabu 24 April 2024. Dok. Istimewa
Depo Sampah Tutup, Warga Yogyakarta Berebut Buang Sampah ke Bak Truk yang Melintas

Pascalibur Lebaran, sejumlah depo sampah di Kota Yogyakarta memang belum dibuka. Tumpukan sampah masih tampak menggunung.


HP Pelajar SMP di Depok Dirampas Saat Pulang Sekolah, Korban Disabet Celurit

1 hari lalu

Ilustrasi penodongan atau perampokan dengan senjata tajam. Shutterstock
HP Pelajar SMP di Depok Dirampas Saat Pulang Sekolah, Korban Disabet Celurit

Pelajar SMP di Depok menjadi korban perampasan HP di Jalan Anggrek 5 RT. 02/04, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.


Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

1 hari lalu

Aktivis pro demokrasi Usman Hamid saat berorasi dalam Aksi Sejagad yang diikuti elemen gerakan Gejayan Memanggil hingga Forum Cik Ditiro di halaman Kantor KPU DIY Rabu, 24 April 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Massa Geruduk KPU Yogyakarta, Serukan Gerakan Oposisi Rakyat

Massa menggelar aksi di depan kantor KPU Yogyakarta hari ini. Usman Hamid yang hadir di aksi itu menyinggung tentang nepotisme.


150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

1 hari lalu

150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi memberikan beasiswa kepada 150 pelajar terbaik dari berbagai daerah di wilayahnya.


Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

2 hari lalu

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata memberikan keterangan kepada awak media, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. KPK mengungkapkan telah menaikan status penyelidikan ke tingkat penyidikan dugaan penyimpangan tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas penyaluran kredit Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). TEMPO/Imam Sukamto
Alexander Marwata Beberkan Nama-Nama Pegawai KPK yang Diperiksa Polda Metro Jaya

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, membeberkan nama-nama pegawai lembaga antikorupsi itu yang telah diperiksa oleh Polda Metro Jaya.