TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno punya cara unik dalam mengkategorikan wisatawan. Dengan klasifikasi seperti ini, dia dapat mempromosikan potensi ekonomi kreatif sekaligus menggerakkan roda pariwisata.
Dalam acara peluncuran "Batik Nusantara Celebration dari ALL - Accor Live Limitless Bersama Pelaku Ekonomi Kreatif" secara virtual, pada Minggu, 10 Oktober 2021, Sandiaga menyampaikan tiga tipe wisatawan versinya:
- Rohali
"Saya berulang kali bilang, kalau berwisata jangan hanya menjadi rohali," kata Sandiaga Uno. Rohali adalah singkatan rombongan hanya lihat-lihat. Jadi, tipe wisatawan ini hanya menikmatib pemandangan di destinasi wisata tanpa membeli sesuatu atau membawa oleh-oleh dari sana. - Rojali
Sandiaga Uno mendorong agar wisatawan menjadi Rojali alias rombongan yang jadi beli. "Belilah produk kreatif lokal," ujarnya. - Rogana
Ini adalah yang tertinggi dari tiga tipe wisatawan. "Jadilah rogana atau rombongan yang enggak pakai nawar-nawar," tutur Sandiaga. Terutama bagi wisatawan yang hendak membeli produk kreatif lokal, salah satunya batik, maka Sandiaga Uno berharap tak perlu lagi menawar harganya. "Karena batik itu susah bikinnya dan capek membuatnya. Jadi, jangan ditawar."
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno berbincang dengan UMKM batik di The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery Collection, Yogyakarta, pada Minggu, 10 Oktober 2021. Dok. Accor
Ada banyak cara dalam menghargai produk kreatif lokal. Menurut Sandiaga Uno, salah satunya adalah dengan tidak menawar harganya. Dengan begitu, wisatawan turut membangun optimisme para pelaku ekonomi kreatif untuk segera pulih sekaligus mendukung promosi batik sebagai warisan budaya.
"Pandemi boleh saja membatasi ruang gerak kita, tetapi pandemi tidak akan pernah membatasi imajinasi dan ruang kreativitas dalam berkarya," kata Sandiaga Uno.
Baca juga:
Bali Segera Dibuka untuk Turis Asing, Jokowi Minta Ada Simulasi Dulu