TEMPO.CO, Jakarta - Rencana pembukaan pintu pariwisata Kepulauan Riau untuk wisatawan asal Singapura mendapat sinyal positif. Dinas Pariwisata Kepri menyatakan Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan nota kesepahaman (MoU) tentang kepariwisataan yang akan disampaikan kepada Pemerintah Singapura.
"MoU itu melibatkan kementerian terkait seperti Kemenpar, Luar Negeri, dan Kemenkum HAM. Ini langkah yang tepat agar kunjungan wisatawan asal Singapura dapat berkunjung ke Lagoi," kata Kepala Dinas Pariwisata Kepri Buralimar, Selasa, 14 September 2021.
Indonesia sebelumnya berencana menerapkan kebijakan travel bubble dengan Singapura untuk memulihkan sektor pariwisata di Kepulauan Riau, khususnya di Batam dan Bintan. Namun rencana tersebut tertunda beberapa kali karena kenaikan kasus Covid-19 di dua negara.
Buralimar mengatakan sampai sekarang bukan hanya Pemerintah Singapura yang menutup akses masyarakatnya ke Indonesia. Pemerintah Indonesia juga menerapkan hal serupa untuk mencegah penularan Covid-19.
Karena itu, kata Buralimar, untuk membuka akses pariwisata membutuhkan kesepakatan kedua negara. "Tidak bisa langsung buka. Kalau buka tanpa kesepakatan, siapa juga yang akan berkunjung kalau kedua negara masih menutup akses tersebut," ujarnya.
Menurut Buralimar, pengelola kawasan pariwisata di Lagoi sudah sejak beberapa bulan lalu siap menerima kunjungan wisatawan asal Singapura. Mereka sudah membangun sistem pelacakan melalui barcode terhadap wisatawan untuk memudahkan penelusuran bila ada yang tertular Covid-19, dan membangun kerja sama dengan RSUP Kepri di Tanjungpinang dan Rumah Sakit Khusus Infeksi di Galang, Batam.
Buralimar berharap MoU antara Pemerintah Indonesia dan Singapura segera disepakati sehingga pada Oktober 2021 dapat dilaksanakan. Ia optimistis Pemerintah Singapura menyetujui dan membuka akses masyarakatnya untuk berlibur di Lagoi. "Sebelum pandemi, turis asal Singapura terbanyak berkunjung ke Lagoi," kata dia.
Baca juga: Liburan ke Singapura: Ada Staycation Wellness, Matras Mengapung, Surfing Indoor