Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ulat Sagu, Kuliner Ekstrem Khas Papua yang Kaya Protein

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ulat sagu jadi kuliner favorit sejak masa prasejarah di Papua. Kredit: Istimewa
Ulat sagu jadi kuliner favorit sejak masa prasejarah di Papua. Kredit: Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Indonesia kaya akan kuliner unik. Beberapa bahkan tidak hanya unik, tetapi juga tergolong ekstrem. Salah satunya adalah kuliner ulat sagu di Papua. Kuliner ulat sagu ini tergolong unik karena, pada umumnya, beberapa orang justru merasa jijik dengan ulat. Namun, di Papua, ulat justru dikonsumsi.

Masyarakat Papua bahkan sudah mengonsumsi ulat sagu sejak Zaman Prasejarah. Sebagaimana dilansir dari Tempo, Sagu merupakan makanan pokok manusia prasejarah di Papua pada waktu itu. Jamur, tepung, dan ulat sagu merupakan makanan yang dihasilkan dari pohon sagu.

Pada umumnya ulat sagu berukuran tiga hingga empat sentimeter dan berwarna putih. Batang pohon sagu yang tua dan sudah tumbang biasanya menjadi tempat bagi ulat sagu untuk tinggal. Ulat sagu berada di dalam batang pohon sagu karena di batang tersebut terdapat banyak zat tepung, makanan utama ulat sagu. 

Ulat sagu banyak dikonsumsi karena mengandung protein yang cukup tinggi. Dilansir dari berbagai sumber, ulat sagu memiliki kandungan protein sebesar 32,54 persen di setiap satuannya. “Ulat sagu menjadi menu tambahan bagi masyarakat pesisir Papua, karena tidak setiap saat akan dijumpai ulat ini. Untuk seratus gram ulat sagu, mengandung 181 kalori dengan 6,1 gram protein dan 13,1 gram lemak,” ungkap Hari Suroto, Peneliti Badan Arkeologi Papua sebagaimana dikutip dari Tempo.

Ulat sagu juga mengandung beberapa vitamin yang bermanfaat bagi tubuh. Penelitian Universitas Negeri Papua yang dilakukan pada 2013 menunjukkan bahwa ulat sagu mengandung asam aspartat, lisin, tirosin, metionin, dan asam glutamat.

Keunikan dan manfaat ulat sagu membuatnya menjadi incaran banyak wisatawan, baik mancanegara maupun domestik, ketika berkunjung ke Papua. Salah satu kuliner olahan ulat sagu yang bisa dicoba wisatawan adalah sagu apatar. Olahan ulat sagu ini bisa ditemui di Inanwatan, Sorong Selatan, Papua. Ulat sagu apatar diolah dengan cara mencampur ulat sagu dengan aci lalu dibungkus dengan daun sagu. Setelah itu, ulat dan aci sagu yang telah dibungkus dibakar hingga matang, selama 15-25 menit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain ulat sagu apatar, ada beberapa olahan ulat sagu yang tak kalah menarik. Ulat sagu bisa juga diolah menjadi sate, sop, bakwan, bakso, dan keripik ulat sagu. Selain itu, ulat sagu juga bisa dijadikan tambahan, topping, atau isi makanan lain. Misalnya, roti isi ulat sagu, spaghetti dengan taburan ulat sagu, dan nasi goreng dengan topping ulat sagu.

Ulat sagu ternyata tidak hanya makanan unik saja. Dengan tingginya kandungan protein dan vitamin yang ia miliki, ulat sagu juga menjadi makanan yang bermanfaat. 

BANGKIT ADHI WIGUNA 

Baca juga: Kuliner Khas Ulat Sagu Rempah Kuning, Begini Cara Membuatnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

1 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

3 hari lalu

Kapuspen TNI Mayjend Nugraha Gumilar (kedua dari kiri), Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjend Izak Pangemanan (ketiga dari kiri), Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi (paling kanan) dalam konferensi pers video viral penganiayaan warga Papua oleh anggota TNI di Subden Mabes TNI, Jakarta Pusat, pada Senin, 25 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso
TNI Pastikan Tak Ada Perubahan Pendekatan di Papua usai Rakor dengan Menko Polhukam

Kemenko Polhukam sebelumnya menggelar rapat koordinasi untuk membahas situasi terkini di Papua yang juga dihadiri oleh Panglima TNI.


Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

3 hari lalu

TPNPB-OPM klaim serang pasukan TNI-Polri di Titigi, Papua. Dokumentasi TPNPB OPM.
Kemenko Polhukam Bakal Kaji Istilah Kelompok Bersenjata di Papua

Kemenko Polhukam belum bisa memastikan apakah penyebutan OPM seperti yang dilakukan TNI akan dijadikan keputusan negara.


Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

3 hari lalu

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto di gedung Kemenkopolhukam RI, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Maret 2024. ANTARA/Walda Marison
Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.


Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

3 hari lalu

Ilustrasi penembakan. Haykakan.top
Koops Habema Tembak 2 Anggota TPNPB yang Serang Pos TNI di Nduga Papua

Koops Habema TNI menembak dua anggota TPNPB di Papua Pegunungan


Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

3 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
Polda Papua Belum Tangkap Pembunuh Bripda Oktovianus Buara, TPNPB Klaim Bertanggung Jawab

Polda Papua belum mampu menangkap pelaku pembunuhan terhadap Brigadir Dua Oktovianus Buara.


Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.


Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

4 hari lalu

Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait persoalan HAM selama Pemilu 2024 di Jakarta, Rabu, 21 Februari 2024. Sejumlah pelanggaran HAM yang ditemukan di antaranya, hak pilih kelompok marginal dan rentan, netralitas aparatur negara, hak kesehatan, dan hak hidup petugas pemilu. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Bertemu Panglima TNI, Ketua Komnas HAM Sebut Tak Khusus Bahas Soal Papua

Pertemuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Komnas HAM tidak secara khusus membahas konflik di Papua dan upaya penyelesaiannya.


TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

4 hari lalu

Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TPNPB Kembali Tuding TNI Jatuhkan Bom di Papua Demi Selamatkan Pilot Susi Air

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) kembali menuding TNI melakukan pengeboman untuk menyelamatkan pilot Susi Air


Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

4 hari lalu

Lumpia isi tahu udang menjadi salah satu jenis gorengan yang tetap sehat untuk menu buka puasa/Foto: Tupperware
Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?