Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sampah di Gunung Everest Bakal Jadi Karya Seni dan Kembali ke Wisatawan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Tumpukan sampah yang dibawa dari Gunung Everest di Kathmandu, Nepal, 5 Juni 2019. Sampah itu didominasi oleh sampah kemasan makanan dan minuman para pendaki.  REUTERS/Navesh Chitrakar
Tumpukan sampah yang dibawa dari Gunung Everest di Kathmandu, Nepal, 5 Juni 2019. Sampah itu didominasi oleh sampah kemasan makanan dan minuman para pendaki. REUTERS/Navesh Chitrakar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok peduli lingkungan mendapati sampah berserakan di sepanjang jalur pendakian Gunung Everest.

Pendiri pusat informasi pengunjung dan fasilitas pemanfaatan sampah, Sagarmatha Next Center, Tommy Gustafsson mengatakan, seniman dan masyarakat akan terlibat dalam proyek daur ulang sampah di Gunung Everest. "Kami akan mengolah sampah-sampah itu menjadi barang kerajinan dan hiasan yang akan dinikmati dan kembali ke wisatawan," kata Gustafsson.

Baca juga: 
Cina dan Nepal Akhirnya Sepakati Ketinggian Gunung Everest

Jenis sampah yang berserakan di sepanjang jalur pendakian Gunung Everest antara lain botol oksigen bekas, tenda yang robek, tali, kaleng bekas makanan dan minuman, dan plastik. Para pendaki dan trekker tidak membawa sampah-sampah itu turun dan membuangnya ke tempat sampah di kaki Gunung Everest.

"Kami ingin menunjukkan bagaimana kita semua dapat mengubah limbah padat menjadi karya seni yang berharga, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberikan pemasukan bagi masyarakat," kata Gustafsson seperti dikutip dari Reuters. "Kami berharap bisa mengubah persepsi masyarakat tentang sampah dan bersama-sama mendaur ulang sampah."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tommy Gustafsson akan membangun galeri seni dari sampah-sampah para pendaki Gunung Everest tadi di Syangboche. Tempat yang terletak di ketinggian 3.780 meter dari atas permukaan laut ini merupakan jalur utama menuju basecamp Gunung Everest.

Petugas berdiri di sekitar puluhan karung berisi sampah yang dibawa dari Gunung Everest di Kathmandu, Nepal, 5 Juni 2019. REUTERS/Navesh Chitrakar

Berbagai jenis sampah hasil daur ulang akan menjadi hiasan dan suvenir. Dia berharap produk dan karya seni yang dipamerkan dapat meningkatkan kesadaran lingkungan. Selama ini, menurut dia, sampah yang terkumpul di sepanjang jalur pendakian ditimbun atau dibakar sehingga memicu pencemaran udara, air, dan tanah.

Phinjo Sherpa dari kelompok Eco Himal yang terlibat dalam proyek pembersihan Gunung Everest mengatakan, anggota kelompoknya dan pendaki yang dipandu wajib membawa minimal satu kilogram sampah saat turun dari Gunung Everest. "Proses pembersihan akan lebih efektif jika melibatkan wisatawan," katanya. Sepanjang 2019, sekitar 60 ribu pendaki dan pemandu berkunjung ke Gunung Everest.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah Thailand Buat Aturan Kunjungan ke Si Thep Setelah Dipadati Wisatawan

1 jam lalu

Si Thep. shutterstock.com
Pemerintah Thailand Buat Aturan Kunjungan ke Si Thep Setelah Dipadati Wisatawan

Si Thep situs kuno di Thailand ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO


Tips Agar Tak Kehilangan Kamar Hotel yang Sudah Dipesan

7 jam lalu

Ilustrasi hotel di Pulau Canary, Spanyol. Sumber: Reuters
Tips Agar Tak Kehilangan Kamar Hotel yang Sudah Dipesan

Selain mengurangi risiko kehilangan kamar hotel karena masalah check in ada beberapa gal yang perlu diperhatikan


Liburan ke Italia Hindari 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Turis Di Sana

10 jam lalu

Piazza di Spagna, Roma, Italia. Unsplash.com/Daniel Basso
Liburan ke Italia Hindari 6 Kesalahan yang Sering Dilakukan Turis Di Sana

Menurut penduduk asli Roma, Italia, beberapa turis bertindak tidak hormat kepada negara dan masyarakat setempat.


Minim Sampah di Pesta Pernikahan

11 jam lalu

Konsep pernikahan ramah lingkungan atau less waste wedding kian digemari anak muda. Mereka menggelar pesta nikah dengan meminimalkan sampah.
Minim Sampah di Pesta Pernikahan

Konsep pesta pernikahan ramah lingkungan atau less waste wedding kian digemari anak muda. Mereka menggelar pesta pernikahan dengan meminimalkan sampah


Ada Bagian Machu Picchu yang Rusak, Peru Menangguhkan Kunjungan Wisatawan

14 jam lalu

Machu Picchu, peninggalan suku Inca, dibangun sekitar tahun 1450. Sejumlah ahli melakukan penelitian terhadap sepotong es yang terbentuk 1.200 tahun lalu. Lapis demi lapis diteliti, dan pada lapisan tahun 1480, era kerajaan Inca sedang jaya, ditemukan lonjakan bismuth, unsur kimia hasil produksi penyulingan perak. Matthias Schickhofer/ASAblanca via Getty Images
Ada Bagian Machu Picchu yang Rusak, Peru Menangguhkan Kunjungan Wisatawan

Kerap dikunjungi wisatawan, beberapa bagian di Machu Picchu mengalami kerusakan


10 Tahun Tercemar, Pantai di Rio de Janeiro Brasil kembali Aman untuk Berenang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bersantai di pantai. Freepik.com/Svetlanasokolova
10 Tahun Tercemar, Pantai di Rio de Janeiro Brasil kembali Aman untuk Berenang

Selama bertahun-tahun garis pantai di Rio de Janeiro dipenuhi limbah, sampah, dan polusi industri. Intip cara kota ini menangani limbah.


Atraksi Wisata di India untuk Wistawan dengan Anggaran Terbatas

3 hari lalu

Jodhpur, Rajasthan, India, dengan latar belakang Mehrangarh Fort dan Jaswant Thada Mausoleum. Shutterstock
Atraksi Wisata di India untuk Wistawan dengan Anggaran Terbatas

Meski kini termasuk tujuan wisata mewah, ada beberapa destinasi dan atraksi di India untuk wisatawan dengan anggaran terbatas


Alasan Mongolia Harus Masuk Dalam Daftar Destinasi Perjalanan Berikutnya

3 hari lalu

Foto yang diabadikan pada 11 Juli 2022 ini menunjukkan pagoda di luar Kuil Guangzong di wilayah Araxan Kiri (Araxan Left Banner), Daerah Otonom Mongolia Dalam, Cina utara. (Xinhua/Bei He)
Alasan Mongolia Harus Masuk Dalam Daftar Destinasi Perjalanan Berikutnya

Bagi yang suka bertualang mencari pemandangan atau mencari kedamaian, Mongolia bisa menjadi pilihan destinasi wisata berikutnya


Proyek LRT Bali Pakai Pembiayaan PSC? Ekonom: Bisa Bikin Biaya Perjalanan Lebih Mahal

3 hari lalu

Penumpang berjalan setibanya di Terminal Kedatangan Domestik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu, 27 Mei 2023. Gubernur Bali I Wayan Koster menilai harga tiket pesawat udara saat ini masih mahal sehingga menghambat pemulihan arus kedatangan wisatawan domestik ke Pulau Bali pascapandemi. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Proyek LRT Bali Pakai Pembiayaan PSC? Ekonom: Bisa Bikin Biaya Perjalanan Lebih Mahal

Ekonom, yang juga Direktur Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) Yusuf Wibisono mengatakan rencana pembiayaan LRT Bali dari passenger service charge akan berimplikasi pada biaya perjalanan yang lebih mahal ke Bali.


Berburu Foto di Patung Merlion Sebelum Ditutup

5 hari lalu

Merlion, patung yang menjadi ikon Singapura (TEMPO/Nia Pratiwi)
Berburu Foto di Patung Merlion Sebelum Ditutup

Dua wisatawan Indonesia beruntung bisa berfoto di sekitar patung Merlion sebelum dibersihkan